Octagon 3 - 107 : Menelan Menumpahkan Pt. 1

270 37 53
                                    

Matahari telah beristirahat untuk terlelap, agar esok bisa bangkit lagi, sejak beberapa jam lalu. Kebetulan, kesepuluh remaja menuju dewasa tersebut juga telah makan malam, sehingga sekarang, tengah menunggu bagaimana makanan mereka turun, sembari mengobrol santai di common area.

Hanya saja, Hongjoong pergi sekitar sepuluh menit lalu, ditemani oleh Yunho dan Juyeon.

Katanya, mengambil amunisi.

Seluruhnya--tujuh tersisa--tengah mengobrol santai. Ya, sebenarnya kecuali satu.

Seonghwa, yang banyak melamun di sana.

Dalam kepalanya, terus mengulang bait puisi yang masih teringat dalam kepalanya. Jelas. Begitu jelas.

Bait akhir itu...

Daun kering terjatuh
Di atas kepalaku, begitu rapuh
Pada musim semi itu
Tanpa pernah tahu
Bahwa itu adalah sayap kecilmu

Seonghwa memejamkan mata sejenak, yang membuat San--yang tengah menertawakan candaan dari Juyeon bersama yang lain, menoleh dan menyadarinya. San pun sedikit merangkak, mendekat pada Seonghwa yang tak jauh darinya, melewati tubuh Wooyoung.

Satu sentuhan dari San di pahanya, membuat lelaki itu membuka matanya. Tubuhnya yang setengah terbaring miring--karena posisi merangkaknya--menatapnya.

Di mana Seonghwa langsung tersenyum, mengedik padanya.

Sekilas, San melirik ke arah jembatan, melihat bahwa Hongjoong, Yunho dan Juyeon telah kembali dengan beberapa paper bag besar, yang bisa mereka tebak berisi apa. Bahkan ada lima buah paper bag yang dibawa total tiga orang tersebut. San kembali pada Seonghwa, dan bertanya tanpa suara, "disakitin Hongjoong lagi?"

Dalam gelengan pelan, Seonghwa sedikit terkekeh.

Tetapi San tak percaya.

Namun ketika mereka sampai, dan Hongjoong langsung meletakan satu paper bag berisi botol-botol alkohol di tengah mereka--sedangkan yang Yunho bawa berisi minuman lain seperti soda dan air mineral, lalu yang Juyeon bawa adalah makanan-makanan ringan--lelaki itu langsung menghampiri keduanya.

San memperbaiki posisi duduknya dengan curiga.

Lalu tak disangka, menemukan Hongjoong langsung mengusap kepala Seonghwa secara lembut, di mana sosok itu langsung menempel--melesakkan kepala lalu wajahnya pada permukaan telapak tangan tersebut.

Ada detik kebingungan dari San--dari yang terlihat pagi tadi dan sekarang, Hongjoong sesantai itu pada Seonghwa. Bahkan tak ragu untuk menunjukan afeksi.

Selagi Hongjoong melihat San bingung lalu mengedik. "Kenapa?"

"Udah baikan?" San secara terang-terangan bertanya.

Beberapa yang tengah membantu mengeluarkan minuman dan makanan dari paper bag, agak melirik mereka. 

Sedangkan Hongjoong, melirik pada Seonghwa, yang membuatnya mengerjapkan mata heran padanya. 

"Emang kita kenapa, San?" tanya Seonghwa.

San agak ragu untuk menjabarkan.

Seonghwa sendiri langsung memberikannya senyuman, melihat bagaimana Hongjoong berlalu untuk menghampiri Shownu yang terlihat datang dari arah jembatan. Seonghwa kemudian kembali pada San, lalu sedikit meringis padanya. "Aku sama Hongjoong sama-sama gak mau mikirin ibukota dulu. Soalnya, tempat ini kayak tempat tinggal aku sama Hongjoong dulu; deket pantai. Kami mau seneng-seneng."

Agak mendengarnya, Juyeon menyahut di sana. "Bagus! Jangan ribut! Pusing ribut mulu!"

Seruan dari Juyeon membuat yang lainnya terkekeh.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang