Cerita ini dibuat untuk mengikuti challenge yang diadakan oleh Kak bluexafr Terima kasih sudah mengadakan challenge ini❤️
Kalian juga bisa ikut meramaikan challenge ini gais. Go go go
Aku harap kalian bisa menikmati cerita ini. Maaf, ya, kalo panjang begete🐣🐿️🐈🐢🐇
Tidak ada maksud untuk menjelekkan pihak mana pun, saiya cuman pinjem nama dan wajah mereka yang akan langsung muncul dalam bayangan kita saat kita membaca nama mereka
With all the love that I have💕💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Chaeyoung baru pulang dari sekolah. Keadaan luar rumahnya memang tampak seperti biasa, tapi Chaeyoung merasakan hal yang berbeda. Mungkin perasaannya yang salah karena terlalu lelah hari ini.
Chaeyoung masuk ke dalam. Rumahnya ini terasa terlalu sepi. Tidak ada ibunya yang menyambut. Kini Chaeyoung yakin, ini memang aneh.
"Eomma..." Chaeyoung menuju lantai atas di mana kamar ayah dan ibunya berada.
Dor!
Suara tembakan itu terdengar saat Chaeyoung baru sampai di tengah tangga.
"Eomma! Appa!" Tanpa berpikir Chaeyoung berlari mendekati asal suara itu. Chaeyoung yakin asalnya dari kamar orang tuanya.
Langkah Chaeyoung tertahan di tangga teratas seketika dia melihat ayahnya tengah bergulat dengan seorang pria memperebutkan sesuatu.
"Appa!" Chaeyoung mungkin akan menyesal dia memanggil ayahnya. Ayahnya seketika berbalik menghadapnya.
"Lari... larilah, Chaeyoung-ah. Lari, Chaeyoung-ah!"
Dor!
"Appa!"
Chaeyoung yang baru berusia 10 tahun terduduk di sana, setelah menyaksikan kematian ayahnya di depan mata. Pandangannya mulai memburam.
Chaeyoung tidak bisa mengetahui siapa penembak itu meski sudah berusaha keras. Chaeyoung hanya dapat melihat tubuh yang sepertinya seorang pria itu semakin mendekat tanpa bisa melihat wajahnya.
Pria itu semakin mendekat, sepertinya hendak membunuhnya juga. Chaeyoung merasa itu tidak masalah.
"Jangan!"
Entah teriakan siapa itu, tapi tubuh Chaeyoung jatuh menuruni tangga setelah pria pembunuh itu menendangnya.
"Eomma! Appa!"
Chaeyoung terbangun dari tidurnya dengan satu lengan menjulur ke depan ingin menghentikan segala yang terjadi. Namun, dia sudah tidak ada di tempat atau di waktu itu. Kejadian itu sudah berlalu sepuluh tahun.
Nama Mun Chaeyoung bersinar begitu terang di sebuah lampu tidur berbahan kaca bening yang segera Chaeyoung matikan. Dari semua barang yang Chaeyoung miliki, rasanya hanya itu yang paling berharga.
Chaeyoung hanya gadis berusia 20 tahun yang kehilangan hampir semua kehidupannya. Ketika terbangun sepuluh tahun lalu, dia seperti manusia baru lahir tanpa ingatan apa pun. Selama itu dan sampai saat ini, Chaeyoung hanya memiliki Mun Jisoo, kakaknya, yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wounds of the Past ✓
FanfictionChaeyoung yang kehilangan ingatannya masih mencoba menggali masa lalu supaya dendamnya segera tuntas. Namun, hati Chaeyoung serasa tertikam ribuan kali ketika sebuah fakta justru terkuak dalam kisah dendamnya yang bahkan belum dimulai.