Wolu

9 1 0
                                    

"Perkara uang cilok lima ribu bisa jadi tom and jerry."

🤟🏻🤟🏻🤟🏻

"Mau titip apa?" tanya Edo kepada gadis yang sedang berdiri di depannya saat ini.

"Titip cilok aja deh lima ribu," jawab Ala.

"Oke, tungguin ya." balas Edo yang direspon dengan anggukan kepala Ala.

Edo dan teman-temannya berniat untuk jajan di dekat kampus Universitas Nusa Bangsa yang kebetulan masih satu komplek dengan Lab School Nusantara. Selain itu, Lab School Nusantara juga satu yayasan dengan Universitas Nusa Bangsa. Ala duduk manis di koridor lantai satu sambil berbincang dengan Laila. Mereka berdua bersama murid lain menunggu bel pulang sekolah, kabarnya mereka semua akan dipulangkan lebih pagi karena para dewan guru harus menghadiri rapat di kantor yayasan.

Akhirnya bel berbunyi, Laila beranjak dari duduknya.

"Gak pulang lo?" tanya Laila pada Ala.

"Duluan aja deh, cilok gue di Edo." Laila terkekeh mendengar jawaban Ala, kemudian berlalu pergi.

Tak lama kemudian Edo dan teman-temannya datang, masing-masing membawa kantong plastik berisi makanan. Edo memberikan kantong plastik yang ia pegang kepada Ala.

"Makasih, Do. Eh loh opo iki? Gue cuma titip cilok," protes Ala ketika melihat isi dari kantong plastik yang diterimanya.

"Gak papa, itu semua buat Ala," jawab Edo santai.

"Yaudah, nih," Ala menyodorkan uang untuk mengganti uang Edo.

"Gak mau, Edo beliin, Ala gak usah bayar." ucap Edo kemudian segera berlari menjauhi Ala.

Terjadilah aksi kejar-kejaran di antara mereka berdua, hingga akhirnya Ala sendiri yang kelelahan karena mengejar Edo.

"Tuh, cape 'kan? Pulang o age, Edo habis ini pulang." ujar Edo dibalas dengan anggukan oleh Ala, kemudian Ala melambaikan tangannya, dan berlalu pergi.

Ala hari ini tidak menuju stand Yuza, Yuza tidak berdagang hari ini dikarenakan sakit. Jadi Ala langsung menuju rumahnya, ia naik angkot dari depan gang Lab School Nusantara menuju ke terminal Landungsari kemudian naik angkot lagi menuju ke terminal kota Batu, setelah itu ia berjalan kaki menuju rumahnya.

Saat di perjalanan, Ala mendapat kabar dari Edo bahwa motor Edo mogok, beruntung saja mogoknya masih dekat dengan sekolah dan Edo belum terpisah jauh dengan Malik dan Rizal. Pada akhirnya Edo menitipkan motornya di sekolah, akan ia ambil pada hari senin nanti. Untuk pulang ke rumahnya ia diantar oleh Malik.

🤟🏻🤟🏻🤟🏻

Keesokan harinya, tepat pada pukul sepuluh pagi Ala sudah berada di Traffic Cafe. Pada hari sabtu yang cerah ini, anggota osis Lab School Nusantara mengadakan rapat agenda bulan bahasa di Traffic Cafe. Sambil menunggu yang lain datang, Ala memesan minuman bersama Bilqis dan April. Laila ijin tidak bisa mengikuti rapat karena ada urusan keluarga yang sangat mendesak. Setelah selesai memesan minuman, Ala duduk tepat di samping Bilqis, sambil terus berbalas pesan dengan Edo. Bilqis melirik sekilas ponsel Ala, dan tersenyum sendiri ketika ia tahu Ala berbalas pesan dengan Edo.

"Cie... udah jadian, nih," ledek Bilqis.

"Enggak lah, dia 'kan punya pawang," jawab Ala.

"Kayaknya udah putus deh, Al. Lo inget 'kan waktu gue ngeledekin dia beberapa hari yang lalu?" ujar Bilqis.

Ingatan Ala langsung berputar pada hari Selasa saat pelajaran Ekonomi. Pada saat itu murid kelas X sedang mengobrol dengan bu Vira sambil mengerjakan tugas. Saat topik obrolan membahas tingkah laku bucin anak sekolah, Bilqis dengan sengaja menyindir kisah asmara Edo.

"Edo tuh Bu punya pacar di SMA Arwana." ujar Bilqis sambil tertawa. Anehnya, biasanya jika Edo disindir seperti itu akan ia tanggapi dengan kekehan kecil, tapi saat itu ia malah melayangkan tatapan sinis ke Bilqis.

"Udah punya pacar tapi ngedeketin Ala," celetuk Laila.

"Diselingkuhin tuh, Bu sama pacarnya," tambah Malik.

"Edo kalau emang kamu udah selesai sama pacarmu terus mau sama Kanala ya gak papa. Asal jangan dipacari dua-duanya." Tutur bu Vira.

Ala juga ingat saat ia telepon dengan Edo sampai larut malam, Edo sempat cerita tentang kekasihnya itu. Edo menceritakan bahwa ia dengan kekasihnya sedang renggang.

Katanya waktu itu renggang, renggang bukan berarti putus 'kan? Ini kalau pacarnya tahu Edo deket sama gue gimana? Tanya Ala dalam hati.

"Woi, Al! Kok ngelamun," suara Bilqis menginterupsi Ala.

"Dia belum putus dari pacarnya, Qis. Lagian gue juga gak suka sama Edo," ucap Ala.

"Ya kalau emang lo gak suka, kena–" ucapan Bilqis terpotong karena ketua osis sudah membuka rapat.

🙌🙌🙌

Kamus:
Opo iki
>>Apa ini

🤟🏻🤟🏻🤟🏻

Hai-hai para readersku...
Gimana nih part delapannya?
Semoga kalian suka yaaa😻
❤Terimakasih sudah mampir❤
Silakan meninggalkan jejak👣

—see u di part selanjutnya—

Mas EdoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang