Cinta Chaca

Mulai Menggoda

Selama di perjalanan tidak ada yang membuka suara, Chaca yang dasarnya tidak bisa diam pun mulai melancarkan aksinya. Dilingkarkan tangan mungilnya ke pinggang lelaki itu sampai tidak ada jarak antara keduanya. Elang yang mendapatkan dirinya dipeluk menolehkan kepalanya kearah spion tempat Chaca duduk.

Chaca yang merasakan pergerakan elang melemparkan alibi lain " Maaf kak, aku takut jatuh gak papa ya aku peluk?"

" Iya, gak papa "

" Oh iya, btw aku belum tau nih umur kakak berapa? "

" 24 "

Njir beda 6 tahun, tapi gak papa umur bukan segalanya Cha ayoo semangat.

" Oh, kalau Chaca 18 kak "

" Hm "

Sebenarnya Elang sedang berusaha fokus kejalan saja tapi tingkah Chaca yang seperti menggodanya membuyarkan fokusnya. Dengan santai Chaca semakin Mempererat pelukannya sampai Elang merasakan benda kenyal itu di punggungnya. Dia heran anak sekolah seperti Chaca kenapa bisa punya sebesar itu. Tidak relevan sekali.

" Ehm, Cha mundur dikit " suaranya mulai berat. Bahaya kalau sudah begini bisa-bisa dia melecehkan anak dibawah umur.

" Kenapa kak El? " Tanya Chaca dengan tampang polosnya ke arah spion dimana Elang juga menatapnya.

" Gak, gak papa Cha " Elang berusaha menahannya setidaknya rumah gadis itu tidak terlalu jauh lagi kalau dari instruksi Chaca tadi.

Sabar sabar, dia masih bocah.

Sesampainya dirumah, Chaca segera turun sambil mengembalikan jaket pria itu.

" Makasih ya kak, udah anterin aku. Double deh traktiran ku nanti. "

" Gak usah dibawa pikiran ya, kalau gak ada jangan dipaksa. Kakak juga ikhlas anterin kamu pulang, kalau gitu kakak balik ya. "

"Iya kak, hati-hati ya. Eh kak ntar kalau aku chat kakak bales ya. "

" Hm, kalau gitu dah. " Sambil melambaikan tangan nya yang langsung dibalas Chaca dengan semangat 45.

Chaca sebenarnya tau kalau sedari tadi Elang mencuri-curi pandang kearah dada nya tapi dia pura-pura saja tidak tau. Sepertinya caranya untuk menggoda Elang berhasil. YESS

MEDAN, APRIL