- Sheet : 25. Hamil?

8.1K 350 16
                                    

SEDARI tadi Kaiyca berkali-kali keluar masuk kamar mandi hanya untuk memuntahkan cairan bening dari mulutnya yang membuat semua orang khawatir padannya kecuali Leon, ia hanya diam sembari melihat gerak-gerik Kaiyca.

"Om epan, mima enapa?" Tanya Elno dengan suara cadelnya seraya mendongkak kan kepalanya ke atas agar bisa menatap wajah Bevan.

Bevan mengangkat bahunya. "Gue juga ga tau cah, buketu kenapa. Hamil kali Mima lo," ucapnya santai.

"Anjing, gue belum pernah unboxing dia." Sentak Leon yang mendorong kasar tubuh Bevan hingga terjatuh.

Bevan meringis, pantatnya sakit sekali. Dorongan Leon tidak main-main, "ANJIRLAH FAK KATA GUE TEH, SAKIT AMJIRT!"

"PIPA," pekik Elno takut, ia memeluk kaki Leon dengan erat.

Tangan cowok itu terkepal saat Elno memeluk kakinya, bukan marah namun ia ingin mengendalikan emosinya agar anak kecil itu tidak terkena imbasnya.

"Awas! gue lagi ga terkendali. Menjauh dari gue," ucap Leon dengan penuh penekanan.

"Elno, sini sama uncle." Ajak Marvez yang sedari tadi hanya diam sembari menatap datar orang-orang di sekitarnya.

"Nda au, au naa ama pipaa ...." Tolaknya dengan raut wajah sedih, mata Elno sudah berkaca-kaca. Engga mau, mau nya sama pipa.

"Sini sama Mima, anak kecil ...." Sahut Kaiyca yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia merentangkan kedua tangannya agar bisa di sambut dengan sebuah pelukan oleh anak kecil itu.

"No bitch!" Bentak Leon, ia menatap marah gadis itu dan tanpa sadar ia memegangi pergelangan Elno erat.

"Atit mami, anan naa." Rintih Elno, karena Leon memegang pergelangannya sangat erat. Sakit mami, tangan nya.

"APASIH KAK, MAKSUD KAMU APA? NONO KESAKITAN KAK, LEPASIN!" pekik Kaiyca marah.

"Bajingan lo anjing, siapa ayah dari anak yang lo kandung?"

"Anak? Ayah? maksud kamu apa kak?"

'Prang!'

Leon melempar vas bunga yang ada di sampingnya, "GAUSAH SOK POLOS ANJING, BILANG KE GUE SIAPA ANAK DARI ANAK YANG LO KANDUNG?"

"Dalangnya lo, tuh mulut ga bisa di kunci permanen aja?" Bisik Bahvin pelan di telinga Bevan dengan kesal.

Bevan melotot, "Lo aja sono, ya gue ga tau bakalan gini jadinya. Toh sebelumnya tuh anak ga peduli sama buketu kenapa malah marah? Dan lo pasti tau gimana ciri-ciri orang yang hamil."

"Tapi ga harus lo bilang di situasi yang ga tepat anjing," geram Bahvin.

Kaiyca kemudian berjalan ke arah Leon dan Elno berdiri, air matanya seketika jatuh karna tuduhan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan apalagi melihat raut kesakitan serta ketakutan dari wajah anaknya—Elno.

Saat gadis itu berada di depan Leon, ia mencoba meraih tangan kecil Elno tapi di tepis dengan kasar oleh tangan kekar cowok di hadapannya.

"Ga usah pegang anak gue." Ucap Leon dengan tatapan dingin.

Sebenarnya Leon melihat wajah lesu dan pucat dari gadis itu namun sekarang egonya tinggi dan amarahnya sudah menguasai dirinya sendiri. Sangat sulit jika sudah seperti ini, ia tidak akan memandang bulu jika sudah tersulut dalam amarah.

LEONIDAS (PO TGL 4 DES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang