Octagon 3 - 113 : Kata Aman Pt. 1

311 31 27
                                    

"Atau mau sama Juyeon? Mau?"

Satu pertanyaan itu, Hongjoong lontarkan secara menatang pada Seonghwa yang masih belum bereaksi. Tepat langsung pada Seonghwa, yang benar-benar tersentak, tak bisa mengatakan apapun, sampai membuatnya mencoba menyentuh San di sampingnya, untuk meminta bantuan.

Bukan San tak ingin membantu, namun Seonghwa yang memulainya.

"Ayo? Mumpung kita belum pacaran, dan kamu juga masih seenaknya tidur sama Lino, 'kan?" Hongjoong mengulangnya, sebelum melirik datar pada Yunho, kemudian Younghoon. "Kamu berani loh godain mereka lagi. Kenapa kalau dikasih langsung, gak mau?"

"Aku cuma--"

"Berdiri." Hongjoong memotong, mengedik padanya.

Seonghwa belum menjawab.

Kebetulan, Hongjoong menoleh ke belakang, pada Juyeon yang tengah mengerang frustasi, saat dirinya berbaring di lantai sembari mengacak rambutnya.

"Anjing, pengen ngewe! Gak ada yang bisa gue ewe, bangsat!"

Dalam rengekan, Wooyoung melihat ke arah Younghoon--sudah benar-benar mabuk--dan berucap atas apa yang didengarnya dari Juyeon. "Mau..."

San melihat, tetapi tak bereaksi banyak--kepalanya pening.

Hongjoong kembali, lalu tersenyum pada Seonghwa. "Yuk? Hobi kamu kan bikin aku pusing terus. Kalau kontol orang bisa bikin kamu diem, mending--"

"Kamu tuh kenapa sih--!"

Sayangnya, tak sempurna lagi, karena mereka saling memotong.

Kali ini, Hongjoong langsung menarik lengannya, berdiri secara kasar lalu membawanya pergi dari common area walau tak ingin. Selagi yang lain sibuk sendiri, dengan mabuknya mereka, dengan sedikit kesadaran tersisa, atau memang yang tak mau ikut campur.

Hongjoong memberitahu apa yang akan dilakukannya, jadi, mereka bisa apa?

Seonghwa yang terseret, tak bisa melakukan apapun, karena kakinya pun terasa lemas, pun tubuhnya. Seonghwa hanya mencoba berontak dari ucapannya, dan sedikit gerakan tangan, tetapi Hongjoong telah lebih dahulu membawa mereka ke arah bungalownya.

Dari dua kasur di sana, Hongjoong langsung mendorong Seonghwa ke arah kasur yang digunakan Yunho, setelah menutup pintu tanpa menguncinya.

Tak bohong, Seonghwa merasa takut.

Tak tanggung, Hongjoong langsung melepas kausnya sendiri sembari mendekat.

"Safe word kamu berlaku dari sekarang." Hongjoong bicara sambil membawa diri mendekat, pada Seonghwa yang bergerak mundur dalam keadaan pening, dari alkohol yang menyiksanya. Takutkan, sebentar lagi kehilangan kesadarannya. "Aku gak akan ngelakuin yang kamu minta di detik ini, tapi sedikit demonstrasi, won't hurt, 'kan?"

"Hongjoong, aku--"

Sambil menekan lidahnya pada pipi bagian dalam, Hongjoong langsung--secepat kilat--menarik kedua kaki Seonghwa dan membuat tubuhnya terbaring seketika di atas ranjang single tersebut. Seonghwa mencoba menendang--berontak--tetapi Hongjoong membalikkan tubuhnya, hingga kini tengkurap.

Hongjoong tak marah.

Hongjoong hanya... marah.

Tak benar-benar berada di dalam amarahnya, hanya saja, kepalanya terasa buntur. Dari bagaimana-cara-menghadapi-Seonghwa-agar-bisa-paham-dan-dirinya-tidak-selalu-membalas-membalas-membalas-lagi-karena-merasa-tidak-impas?

Ini bukan pertandingan.

Ketika karma datang, Seonghwa tak sanggup menerimanya.

Saat itu Hongjoong langsung menarik lepas celana piyama Seonghwa, sekaligus dalamannya.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang