Part 8

6 5 3
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
🌻

"Guyss,maafin gue yah kalo gue ngeropotin kalian doang di Indonesia," ucap Chika dengan mata berkaca kaca ingin menangis

"Aahhh Cikii Lo gak usah ngomong gitu napa,gue baper nii," ucap Anis lalu memeluk Ciki sambil menangis se senggukan

"Udahh gak usah nangis,kita berpisah untuk mencapai impian kita jadi ayo dong semangat masa gitu aja nangis sii cengeng banget kalian," ucap Dwi sok tegar padahal di dalam hatinya udah remukk bangett kayak kaca di lindas mobil trek ancurrrr

"Sinii pelukkk,"ajak Chika menarik Dwi untuk ikut berpelukan

Dan jadilah mereka berpelukan di depan cafe itu

Banyak sekali pasang mata yang memperhatikan mereka namun mereka acuh

Ada yang menatap haru sambil meneteskan air mata ada yang biasa aja acuh tak acuh dan ada melihat mereka dengan sinis

                          🌻🌻🌻

Setelah selesai dari cafe Dwi langsung pulang kerumah nya dan jadilah dia sekarang berada di kamar sambil melihat foto mereka bertiga di yang sudah di bingkai

Di foto itu ada Chika Dwi dan Anis yang saling berpelukan sambil memegang penghargaan terakhir saat acara kelulusan SMA nya duluu

"Chikk,gue bakalan tetep inget Lo semoga Lo sukses yah," ucap Dwi lalu memeluk bingkai Poto itu

Saat Dwi sedang melamun tiba tiba ada seseorang yang datang dan langsung menghebohkan kamar Dwi

"HOLA HOLA PRIA TERTAMPAN DI DUNIA SUDAH PULANG," ucap pria itu

"Abanggggg apaan siii ribett bangettt berisikkk tau gak!" omel Dwi kepada Gio

Yah pria tadi adalah gio
ALGIO PRENANDRA SAKRA

Gio pun berhenti berteriak saat dirinya terkena lemparan bantal oleh adik laknatnya ituu

Mata sembab,hidung merah, ingus yang hampir keluar,rambut acak acak an
1 detik
2 detik
3 detik

"UPS  WOHAHAHAHA NGAKAKKK BANGETT ANJIRRR PENAMPILAN LO KAYAK GEMBEL HAHAHAHA," pecah sudah tawa Gio

Gio ini sangat humoris orang nya lihat saja bahkan dia tidak bisa untuk menahan tawa sekitar lima detik saja karna penampilan adiknya

"Apaan sii,mending Lo gak usah pulang kalo cuman ketawain guee aja," marahh Dwi namun dia langsung berlari untuk sampai kedalam pelukan abangnya itu

Mau sejail apapun abangnya Dwi tetap menganggap Gio sebagai Abang terbaik

Baginya Gio dan Anis adalah orang terbaik di dalam hidupnya

"abangg hiks hiks," tangiss Dwi sesenggukan di dalam pelukan Abang nya

Oh ayolah jangan salah pikir Dwi bukan hanya menangis di dalam pelukan Abang nya namun juga mengelap ingus nya dengan kemeja Abang nya itu

Gio tau jika adiknya memanfaatkan kemeja nya namun dia tidak jadi mengomel saat melihat penampilan adiknya yang seperti kehilangan duit 1 triliun aja

"kamu kenapa hmm? Cerita sama abangg," ucap Gio lembut sambil mengusap usap punggung adik nya itu

"Hiks hiks chikaa bang,dia ninggalin aku sama Anis lagi," ucap Dwi yang kini sudah sedikit tenang namun masih terisak sedikit

"Heii Chika pergi kan buat impian nya  cill,Chika kan gak pergi gitu aja chikaa pasti udah siapin Mateng Mateng tentang masa depannya jadi kamu gak boleh egois," ucap Gio lembut dan sangat menenangkan

DWI & GUS REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang