3. Korban Tewas

2.4K 199 13
                                    


Taehyung membuka matanya, dia belum mati. Saat bangun lehernya begitu sakit, dan dia bisa merasakan perban membalutnya.

Dia terbaring di ranjang kamar dan melihat Jungkook tertidur di sampingnya. Jadi Taehyung bangun dari tidurnya, dia menatap lama suaminya yang tertidur. Tangannya bergerak perlahan menuju leher Jungkook untuk mencekiknya.

Mungkin ini waktu yang tepat bagi kematian pria itu.
Taehyung tidak bisa terus merelakan hidupnya sengsara. Dia akan mengakhirinya, jika Jungkook mati tidak ada lagi penyiksaan baginya.

"Berniat membunuh suamimu?" Pria itu tiba-tiba saja terbangun dan berbicara padanya.

Membuat Taehyung sangat terkejut dan segera menjauhkan tangannya.

"Lakukan, kau bisa membunuhku sekarang" Jungkook menarik tangan Taehyung dan menyuruhnya untuk mencekiknya.

Dengan kesempatan itu, Taehyung benar-benar mencekiknya. Dia berusaha keras untuk mencekiknya tapi  tatapan dingin Jungkook membuatnya Taehyung merasa tidak mampu untuk melakukannya. Dia menjatuhkan kedua tangannya.

Psiko itu tertawa keras, merasakan kulit lehernya yang sedikit sakit karna cekikan barusan. Jungkook mengecup bibir Taehyung sebelum pergi.

.

.

.

Taehyung menuruni tangga dan melihat Jungkook mendekati anaknya. Pria itu berlutut di hadapan putrinya dan membisikkan sesuatu, dia juga menggandeng putranya untuk pergi keluar.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Taehyung lekas menuruni tangga, begitu panik melihat psiko itu akan membawa putranya.

Punggung Jungkook berbalik perlahan dan tersenyum ke arahnya. Pria itu mengenakan topi, jadi Taehyung tidak bisa melihat mata dingin yang selalu tertuju padanya.

Jungkook melepaskan genggamannya pada Iseul dan membiarkan anak itu berlari ke ibunya.

"Eomma, aku hanya ingin mendaftar sekolah" Ujar bocah laki-laki itu dengan wajah yang datar.

Mengingatkan Taehyung dengan ekspresi yang selalu Jungkook perlihatkan. Entah kenapa dia mulai berpikir kalau Iseul juga psikopat sepertinya. Dan perutnya tiba-tiba mual memikirkan hal itu. Pandangannya kosong ketika dia melihat anak laki-lakinya kini pergi bersama ayah sikopatnya keluar dari pintu.

.

.

.

Hingga malam tiba, Taehyung begitu cemas. Setelah dia menyusui dan menidurkan bayinya, dia berjalan mondar-mandir di ruang tamu sambil menggigit kukunya.

Di luar sedang hujan deras, tetapi beruntungnya tidak ada suara petir sehingga bayinya masih tertidur di kamar bersama putrinya, Somi.

"Kenapa mereka belum pulang?" Gumamnya.

Dia takut sesuatu terjadi dengan Iseul. Dalam benaknya selalu terpikirkan bahwa tidak mungkin seorang psikopat membunuh anaknya sendiri bukan? Dia terus menyangkalnya tetapi hatinya tidak berubah tenang sama sekali justru makin khawatir.

Begitu pintu terbuka, Taehyung segera memeluk putranya. Dia menyembunyikannya di belakang tubuhnya sebelum menanyainya.

"Apa kau baik-baik saja, sayang?" Tanyanya

Kemudian bernafas lega saat putranya mengangguk pelan.

Dia melihat ke arah Jungkook, pria itu basah kuyup berbeda dengan Iseul yang tidak terlalu basah. Dan Taehyung melihatnya terus memegangi bahunya ketika menaiki tangga, sepertinya lukanya bertambah parah.

Psycho ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang