"Tolong bimbing saya, senior," ucap Hyunie sembari menunduk sopan didepan pekerja kantor lain.
Hyunie membutuhkan pekerjaan untuk membayar sewa apertemennya, bekerja bersama teman sekolahnya sebab dipecat dari perusahaan sebelumnya karena melanggar tata tertib. Dia menyapa bos nya dengan ramah, namun hanya dibalas dengan putaran mata malas.
"Astaga, biasanya dia tidak seperti itu," Ona menepuk pundak Hyunie.
"Apa dia membenciku?" Hyunie menunduk kecewa.
"Santai saja kawan, bos sedang tidak mood saja," Ona menenangkan Hyunie dan mengajaknya pergi makan bersama nanti.
Hyunie cukup kewalahan di hari pertama dia bekerja, bos nya terlihat sengaja memerintah Hyunie untuk hal sepele seperti membuat kopi, membuka pintu, menggeser kursi, membenarkan taplak meja, mengambilkan pulpen yang jaraknya dua kaki dari tempat duduk sang bos.
"Melakukan ini dan itu, Hyini cipit imbilkin kipi pinis ki!" Hyunie menceritakan tentang bos menyebalkan pada teman bartender nya, Gina.
"Hahaha sabar, kamu juga butuh uang kan? Aku dengar pekerja disana mendapat gaji besar," Gina memberi satu gelas bir kepada Hyunie.
"Yeah. Tunggu- bukankah dia bos Jae itu?" pandangan Hyunie tertuju pada seorang pria berjas rapi, tetapi dia terlihat kebingungan. Tak berlama-lama Hyunie langsung menghampirinya.
"Permisi tuan tampan, ada yang bisa saya bantu disini?" dengan lagak genitnya duduk diatas meja didepan bos Jae itu, dia mengelus lehernya sensual.
"Maaf? Apa yang sedang kamu lakukan," Jae menggeser tubuhnya kesamping.
"Apa kamu tau tempat apa ini, tuan?" tanya Hyunie tersenyum canggung.
"Mhmm," Jae menggeleng.
Hyunie terseringai senang, dia mengajak bosnya Jae pergi kelantai atas. Membuka pintu hotel dengan kartu pegawai yang ia miliki, menyuruh Jae berbaring diatas kasur.
"Kita mulai dari mana ini? Hmm.." Wanita berambut panjang dengan ikatan cepol itu mengusap wajah tampan bos dan menyentuh bibirnya yang seksi berwarna merah seperti buah strawberry.
Jae menangkas tangan Hyunie, dia mengrenyitkan wajah geli sekaligus takut. Hyunie menanggapi reaksi Jae dengan benar, dia memakai sepatunya kembali lalu berniat keluar dari kamar.
"Apa kau Hyunie?"
Srett
Jae menarik tali topeng milik Hyunie. Karena kaget, Hyunie reflek menutup wajah dengan tangan. Dia juga melepas cepolan rambut agar wajahnya tidak terlihat.
"Bukan, sepertinya kamu salah orang," Hyunie panik lalu segera membangitkan diri dari duduknya dan mengambil sepasang sepatunya yang belum terpakai benar.
"Hyunie, jika itu memang kamu maka aku merasa tidak apa-apa," Jae memegang tangan Hyunie, berbicara dengan wajah imut polosnya itu.
Hyunie tergoda dengan perkataan Jae, dia perlahan mulai melakukan permainannya. Memasang penutup mata pada bos nya, melepaskan celananya lalu memasukkan milik bos ke miss v.
"Hhanh.. bukankah ini menyenangkan, bos Jae?" ucap Hyunie sembari menggerakkan pinggangnya lincah.
"Aku tidak tau kalau kamu bekerja ditempat seperti ini nghh," Jae tidak dapat mengontrol dirinya, dia memegang pantat Hyunie yang sedang menungganginya diatas lalu menggerakannya sesuai iramanya sendiri.
"Shh ahh!" desahan dari Hyunie yang terdengar oleh Jae, setelah dia membuka penutup matanya Hyunie sudah tidak ada disana.
"Nona Hyunie?" panggilnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose the one you like
Short Story"Boss, kamu sangat menggoda saat berada di ranjang,"