Hai Fren! Sebelum baca yuk jangan lupa pencet vote dan Comment sebanyak banyaknya ya! Selamat membaca ^^
Sekarang pukul 10.55 WIB. Seorang laki laki duduk anteng dengan handphone ditangannya. Suasana ruang inap ini sangat damai, tidak ada suara bising.Ia sudah duduk disana selama 20 menit tapi temannya itu tak kunjung datang.
"Guel,"
Yang dipanggil langsung meletakan ponselnya diatas meja, "Udah bangun teh?"
Perempuan itu mengangguk, mencoba untuk duduk dibantu oleh Guel.
"Minum dulu," ucap Guel memberikan segelas Air putih.
"Langit kemana?"
"Lagi beli makan, sama beli cilok. Dia laper katanya,"
"Gue nyusahin ya?"
Guel tertawa, tangannya mengambil sebuah jeruk yang seharusnya dimakan oleh orang yang sakit, "Ngomong apa sih teh. Mana mungkin ngerepotin sih, Lo kan istrinya Langit ya kalau lo sakit udah tugasnya dia buat jagain Lo sampai sembuh,"
"Lagian kalaupun gue atau yang lain diminta jagain lo disini, dengan senang hati gue jagain,"
"Kenapa?" tanya Aira.
Gue menelan jeruknya, "Kenapa ya? Ya ga ada alesan buat gue nolak teh. Lo itu tuh udah kaya keluarga gue tau, apa lagi Ghava. Dia itu jarang banget akrab sama orang. Lo liat sendiri kan pacarnya si Melvin Sarah? Sampai sekarang Ghava masih gak mau manggil dia Kakak kaya ke lo gitu? Waktu sama lo, dia langsung manggil teteh tanpa pendekatan,"
Aira fokus mendengarkan, "Dia belum mau manggil Sarah kaya lo, karena dia pernah nyakitin lo teh,"
"Ghava setulus itu?" Guel mengangguk.
"Iya. Gue juga tulus teh. Gue sayang banget sama lo. Walaupun umur gue sama lo ga beda jauh, tapi gue beneran anggep lo kaya kakak gue, sumpah,"
Aira tertawa, "Kenapa ketawa?"
"Lo lucu. Kayanya baru pertama kali lo ngomong panjang lebar sama gue,"
"Iya juga ya," Ia teringat sesuatu, mengambil handphonenya.
"Teh gue punya sesuatu," kata Guel.
Ia menunjukan foto bayi laki laki yang menatap kamera. Aira yang melihat itu mengambil handphone Guel, mengelus layar, "Lo dapet dari mana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dirgantara [ONGOING]
FanfictionLangit Egler Dirgantara. Kerap disapa Langit ini, harus menikah diusia 18 Tahun. Menikahi seorang gadis yang sama sekali tak ia kenal. Ingat ini bukan karena cinta atau accident, tapi karena Perjodohan. Perjodohan konyol yang kedua orang tuanya buat...