Octagon 3 - 114 : Kesadaran Ketidaksadaran

271 34 32
                                    

Dalam samar, San melirik ke arah sumber suara berasal, sebelum kembali pada yang lainnya, yang tengah sibuk masing-masing.

Ya, bagaimana tak sibuk, nyatanya alkohol dan turunnya kewaspadaan mereka, membuat seluruhnya dapat bersantai. Menjadi lebih rileks dan lepas, untuk menikmati hari yang bergulir, terasa lebih cepat.

Dari yang San ketahui, dirinya tak mau berada dekat dengan Wooyoung lebih dahulu, setelah banyak kejadian sejak permainan—bahkan sejak memulai—di mana lelaki itu seolah menguji kesabarannya. Bukan San tak mau menanggapi. San hanya tak ingin memperumit keadaan mereka.

Jadi San berpisah dari kerumunan, memilih menempel dengan Jongho, yang kini tengah berbaring di atas bean bag, memperhatikan ke arah langit di arah depan, walau tak terlihat jelas dari posisinya.

Ah, kerumunan yang dimaksud, ada pada Wooyoung yang pada akhirnya terlelap, dengan menjadikan paha Younghoon sebagai bantalannya.

Sadar atau tidak?

Entah.

Tetapi Younghoon sendiri tengah menanggapi Mingi yang berada di sampingnya—berpindah ke sampingnya—untuk mengobrol. Bicara, asal, entah, San juga tak yakin.

Dari yang didengarnya terucap perundang-undangan...?

San tak ingin tahu apa yang Mingi bicarakan—dirinya berkuliah di Seni Teater bukan tanpa alasan.

Yeosang tidur, entah juga sejak kapan. Terlelap sendirian, seperti seorang bayi. Ada dengkuran halus—halus sekali, mungkin sangat nyenyak.

Kebetulan Yunho dan Juyeon, juga mengobrol. Tetapi lebih banyak tawa—jadi San juga tak tahu, apakah pembicaraan mereka saling masuk satu sama lain atau tidak.

Namun San benar terganggu akan sesuatu.

Ingat, tak ingat—pikiran dan ingatannya terasa semakin kacau karena pengaruh alkohol, tetapi San masih sanggup untuk menanyakannya pada Jongho, untuk memastikan.

"Tadi tuh... Hongjoong sama Seonghwa... 'kan?"

Jongho melirik, lalu mengangguk, dengan tatapannya yang agak sayu.

Hal itu membuat San juga mengangguk-angguk paham, sebelum meringis pelan, untuk berpikir lagi. "Tapi itu suara... Seonghwa, ya?"

"Suara apa?" tanya Jongho pelan.

San juga tak yakin.

Mungkin, mereka semua memang memilih hari ini untuk menjadi hari pelepasan penat, sehingga yang diminum tak tanggung-tanggung. Seluruhnya seperti sudah tak bisa barang benar-benar sadar, karena adanya keinginan agar kesadaran mereka diambil alih alkohol.

Untuk apa?

Agar tidur nyenyak.

Ya, San juga merasakannya. San sangat mengantuk sekarang, kedua matanya begitu berat, bahkan sangat.

Tetapi San penasaran adanya. "Hongjoong sama Seonghwa... ya?"

"Iya..." Jongho menjawab lagi. Sesungguhnya, ada perasaan ingin benar-benar terlelap. Terlebih dengan angin pantai malam yang sejuk sekaligus hangat, menemani mereka. "Iya."

"Hm..." San bergumam, lalu mencoba melihat ke sekeliling—pandangannya menjadi agak gelap. "Juyeon ikut...?"

Jongho ikut mencari, sebelum menunjuk pada satu sosok yang masih tertawa tak jelas, sedangkan lawannya, Yunho, sudah mulai meringkuk ingin tidur. "Itu, Kak Juyeon..."

"Oh... siapa ikut?"

"Gak ada yang ikut..." Jongho mulai memiringkan posisi tubuh, hendak untuk tidur.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang