Dengan diam-diam, mereka semua mengikuti Aiden dari belakang karena rasa penasaran dengan ucapannya kemarin. Di depan mereka, Aiden sedang menepikan motornya di pinggir jalan taman yang melihat sosok perempuan yang sudah ia jumpai dua kali ini.
"Baru pulang sekolah?" tanya Aiden sambil mendekati Tasya yang sedang duduk di bangku taman.
"Lo lagi? Iya baru juga pulang sekolah," jawab Tasya dengan senyumannya sambil menggeser posisi agar Aiden bisa duduk.
"Waw, ucapan lo sesuai prediksi," kata Alex melihat Aiden dari kejauhan.
"Jahili yok," ucap Elang sambil menarik turunkan alisnya.
"Kelakuan lo, tapi ayok deh godain mereka awww," sahut Rafa tersenyum.
Akhirnya, mereka semua memutuskan untuk menghampiri mereka berdua yang sedang asyik mengobrol di pinggir jalan depan sana. Dengan deru motor bergema, mereka sampai di tempat Aiden dan melepaskan helmnya sambil memandang Aiden dengan tatapan menggoda.
"Kiww, adek boleh kenalan gak?" goda Alga kepada Tasya dengan tatapan mata mengarah ke Aiden. "Daripada sama Aiden, lebih baik sama a'a aja deh, dijamin hidupnya damai," lanjutnya.
"Atau sama kita aja, lumayan loh semua jomblo tinggal pilih saja, mau yang mana dek cantik?" kata Elang yang juga ikut menggoda Tasya dan Aiden.
"Mau mampir ke rumah sakit, hem?" Kata Aiden datar yang sudah muak dengan tingkah laku teman-temannya itu, apalagi ia tak tahu jika di ikuti oleh mereka dan menggoda Tasya.
"Loh, mereka siapa? Lo kenal?" tanya Tasya yang tiba-tiba melihat teman Aiden.
"Mereka teman gue," jawab Aiden sambil melihat Tasya. "Biarin aja, emang teman gue kagak normal," lanjutnya.
"Lah, kagak normal gimana? Ganteng gini dibilang kagak normal, ck ck ck!" sahut Alex.
"Nih pakai, gue antar pulang," kata Aiden sambil memakaikan helm kepada Tasya. "Gak usah ladenin teman gue," lanjutnya.
"Ehh, gue bisa sendiri," ucapnya.
"Udah gue aja," sahut Aiden yang diangguki kepala oleh Tasya.
Aiden lalu pergi meninggalkan teman-temannya di pinggiran jalan dengan membonceng Tasya di belakangnya. Sedangkan semua temannya melihat kepergian sang ketua merasa aneh dengan perilakunya.
"Terakhir kapan ya Aiden mau dekat dengan perempuan?" tanya Alex dengan mereka.
"Gak pernah, tapi gak papa kalau udah mau buka hati kan. Gak ada yang salah," jawab Alpa dengan diangguki kepala oleh mereka semua.
Selesai mengantarkan Tasya pulang tadi, Aiden langsung pergi ke rumahnya untuk beristirahat terlebih dahulu. Namun, bukannya malah istirahat, Aiden di buat pusing dengan notifikasi yang ia dapat dari ponsel miliknya.
Membuka aplikasi chatting-nya, Aiden di buat pusing lagi dan lagi dengan fotonya dan Tasya dimana diunggah ke grub oleh Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN ALEXANDER ✓
Teen FictionAiden Alexander, pemimpin "Lion", dikenal dengan tatapan tajam dan aura yang mengintimidasi. Jalanan adalah dunianya, dan tawuran adalah kebiasaan . Namun, di balik topeng tajamnya, Ia jatuh cinta pada seorang gadis, seorang yang ia jumpai untuk per...