PART 1 PHRASSES

3 2 0
                                    

"Kasih putih itu sebenarnya tak pernah ada. Tapi bila aku dan engkau bisa saling menjaga dan bisa saling setia, maka kasih putih itu akan tercipta"

❤️❤️❤️

"Krriiiiiinggggg....,"

Bunyi dering alarm handphone terdengar di kamar Diandra. Dengan malas dan mata setengah tertutup, tangannya meraih hp di atas nakas sebelah tempat tidurnya. Matanya menatap layar dan mencerna apa yang dilihatnya. Seketika matanya terbelalak.

"Astagfirullah...mami...!,"

Dia langsung berlari keluar kamarnya.

"Kok nggak bangunin Dee sih, mi?," tanyanya langsung.

"Daritadi mami udah manggil kamu dari bawah, kamunya aja yang nggak bangun-bangun,"

Diandra garuk-garuk kepala. Secepat kilat dia kembali ke kamarnya dan mandi dan berpakaian____dandan___ngambil tas dan langsung turun ke bawah.

'Untung peer-nya udah gue bikin tadi malam. Aman deh...tapi...,' batinnya.

"Mi, Dee berangkat ya!,"

"Nggak sarapan, Dee ?,"

"Nggak, mi, udah mepet banget nih, assalamualaikum," sahutnya sambil menyalami dan mencium punggung tangan mami.

"Waalaikumsalam, hati-hati, sayang dan jangan ngebut!,"

Diandra manggut-manggut dan melambaikan tangan. Segera pergi dengan motornya dengan kecepatan full.

Nafasnya masih memburu setiba di parkiran sekolah. Barulah beberapa detik kemudian, dia sudah bisa menarik nafas lega...huff...sebal..., hari di awal Minggu udah mau telat. Pertanda nggak baik nih! pikirnya (sambil menirukan gaya Winnie the Pooh saat sedang berpikir)🤔

Dengan langkah enteng sambil memainkan kunci motornya, dia berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya.

"Hai, Dee!," sapa teman sekelasnya yang kebetulan akan keluar.

Dan Diandra hanya mengendikkan bahunya dan mengangkat alisnya. Sementara kakinya terus melangkah. Sampai di kelasnya, dia memandang keadaan dalam kelas. Memeriksa apakah teman-temannya sudah datang atau belum. Beberapa saat sambil tersenyum, dengan setengah berlari, dia menghampiri mereka.

"Hai semuanya... assalamualaikum," sapanya dengan suara keras.

"Waalaikumsalam," balas teman-temannya.

Diandra langsung ikutan duduk di antara mereka.

"Lagi ngapain sih?," tanyanya langsung.

"Ngrumpi, you know?," balas Fancy.

"Hoo, lagi asyik nih!," Handy's ikut-ikutan.

"Ngrumpiin siapa?," Diandra ikut penasaran.

"Guru baru," jawab Sabila.

"Siapa?,"

"Guru geografi," jawab Tata.

"Namanya Ibu Veronica Susanti, cantik buanget, sumpah," jawab Felis✌️

Teeeett.....teeettt......Bel panjang tanda masuk berbunyi. Enam anak kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Diandra dengan Sabila. Fancy dengan Handy's. Tata dengan Felis. Di tingkat kelas 3 ini mereka kembali satu kelas. Jadi ya tahu sendiri kalo udah lama temenan, makin tambah gila lagi kan?

Suasana hening saat guru IPA masuk. Sebenarnya nggak ada apa-apa sih dengan keheningan seperti itu. Murid-murid hanya sangat menghormati guru itu. Jadi pada diem. Nutup mulut rapet-rapet.

"Pagi, anak-anak!," sapa beliau.

"Pagi, pak........," balas anak-anak serempak dengan suara yang panjang.

KASIH PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang