Happy reading.......
******
Ketulusan masih diatas segalanya, karena ketulusan akan tetap bertahan meskipun itu dalam kondisi yang paling rapuh.
.......................
"Sepi juga gak ada dia" Monolog gadia itu.
Fyuhhh
Dia menghela nafasnya "Gpp jangan sedih aku masih bisa liatin dia dari jauh" Ucap Gadis itu sambil tersenyum getir.
Di kelas X IPS 2 tepatnya itu adalah kelas Nana dan kawan kawannya tengah berlangsung pelajaran fisika yang gurunya dari tadi tidak berhenti mengoceh tidak jelas bukannya membahas materi pelajaran tetapi membahas hal yang tidak penting.
Dua gadis yang duduk di pojok belakang itu sudah grasak grusuk di tempat merasa tidak nyaman dan merasa malas mengikuti pelajaran guru nyebelin itu. Nana dan Dita duduk bersama karena Amel mau duduk dengan Hasna yang kalem dan waras soalnya Amel sedang mode ngambis. Nana menguap lebar membuat Dita yang disampingnya tidak segan-segan memasukkan segumpal kertas di mulut Nana.
"Uhuk Uhuk!"
"Pfftt!" Mati-matian Dita menahan tawa agar tidak terdengar oleh guru fisika.
"JANGAN ADA SUARA!" Tegas guru fisika tersebut.
"Kinan keluar kelas kamu!" Ucap sang guru, Nana tersontak kaget dalam hatinya dia sudah menyumah serapahi teman yang laknat ini.
"Awas aja lo!" Ketus Nana pada Dita.
"Xixi" Tawa Dita.
"Dita Berlian keluar juga!" Tegas bu guru. "Kalian ini bukannya belajar malah ngobrol"
Tidak dengan Dita dia malahan senyum-senyum tidak jelas "Baik bu permisi" Ucap Dita dengan membungkukkan sedikit badannya.
Setelah itu Dita menarik tangan Nana. "Gila lo Dit cari mati aja" Ucap Nana "Wkwk biasa aja sih"
"Nan ke kantin yuk makan" Ajak Dita lalu Nana melototkan matanya "Gak puasa lo?" Tanya Nana.
"Hehe"
"Jalan jalan aja dit" Ajak Nana.
"Yaudah ayo apasi yang gak buat kamu sayang" Jawab Dita.
"Ahaha"
Mereka berdua berjalan-jalan seperti orang yang tidak mempunyai tujuan hidup mulai dari lapangan, rootrof, bagezo, dan yang lain sudah mereka lewati sekarang dua orang ini sedang berada di belakang sekolah entah kenapa bisa di sini kaki mereka yang melangkahkan ke sini.
Dita menyipitkan matanya melihat seorang laki-laki duduk di kursi yang sudah tidak terpakai
"Eh itu Raka bukan sih?" Tanya Dita pada Nana sambil menunjuk ke arah laki-laki tersebut. Nana mengarahkan pandangannya lalu menyipitkan matanya "Gak tau gak kenal" Jawab Nana.
"Ayo samperin" Ajak Dita menyeret tangan Nana.
"E-eeh" Dalam hati Nana tidak enak pada Raka karena dia udah pernah menolaknya. "Lah iya benar kan Raka, lo ngapain disini Rak?" Tanya Dita.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN [SUDAH TERBIT]
RomanceKatanya jika ada seseorang yang berhasil membuat seniman jatuh hati maka pelakunya di nyatakan abadi di dalam karyanya. Itu memang benar adanya, Seniman dapat menghasilkan karya dan selesai menjadi karya.Seniman bukan lah Tuhan yang dapat mencipta...