Sinopsis:
Neil siswa SMA yang seorang 'Dominan Omega' minim ilmu di segala bidang akademik, tak sengaja bertemu seorang 'Dominan Alpha' yang sempurna disegala bidang.
Neil yang notabenenya pecinta drama, novel dan komik, sangat tertarik dengan Dom...
Wajib follow wowok9091 sebelum baca. Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰soalnya aku suka baca komen dari kalian😊
Happy Reading ✨
Hari telah berganti minggu, hingga genap seminggu lamanya Neil berpacaran dengan Lafran, meski nyatanya tak seperti pasangan kebanyakan. Kendati demikian, keduanya menikmati hubungan palsu ini. Yang satu semakin hari semakin antusias dengan drama-drama yang ada, dan yang satu lagi hanya mengikuti permainannya. Namun, tak dapat dipungkiri jika dia juga menikmatinya.
Ajaibnya dari pihak keluarga dan teman yang menentang hubungan mereka, masih belum mengetahui hingga saat ini. Seperti halnya kemarin, Neil sedang menyesap batang nikotinnya di atap sekolah, lalu ia tak sengaja melihat ke lapangan yang ada di bawah, di sana Lafran dan entah dengan siapa yang nampak menggunakan rok kurang bahan nan ketat itu.
Sepertinya, wanita itu adalah Dom Alpha sama seperti Lafran, bisa dilihat jika gertakan Lafran tak berpengaruh padanya. Dengan cekatan Neil berlari bak cheetah menuruni anak tangga dan menghampiri kekasihnya itu.
Sesaat sebelum Lafran hendak mendorong kuat siswi itu, Neil teriak memanggilnya dan lekas merangkul lengan kekar Hyung-nya. Memanas-manasi gadis centil itu yang ada di hadapannya dan menyuruhnya untuk menyerah. Siswi itupun jengkel setengah mati dan pergi dengan perasaan dongkol. Seketika itu juga, Lafran mengusap pucuk kepala Neil dan memujinya 'Good boy'. Sedangkan dalam Neil, tentu saja ia senang bukan kepalang mendapatkan respon menggemaskan dari kekasihnya itu.
Lain halnya dengan sudut pandang Lafran, dia reflek mengusap kepalanya karena bocah itu cukup berguna dan bisa diandalkan sama seperti anjing peliharaannya dulu.
Di apartement Lafran, kini netra amber itu menjalar mencari jenis teh apa yang akan ia seduh di pagi yang cerah ini. Lafran memusatkan pada toples kaca bertuliskan 'Silver Needle White Tea' produk asli buatan China. Mulai menyeduh, menuangkan ke cangkir berukuran sedang yang berwarna dominan putih keemasan. Beranjak jalan menuju sofa yang berhadapan langsung dengan jendela besar dan tinggi, menampilkan luasnya langit biru dengan gedung-gedung pencakar langit.
Sayangnya, baru saja Lafran menempelkan bibirnya pada pinggiran gelasnya. Tiba-tiba spam notifikasi yang berasal dari ponselnya benar-benar mengusiknya. Siapa yang yang berani-beraninya menghubungi di waktu bersantainya seperti ini? Dengan air muka jengkel dan reflek menimbulkan keretakan di cangkirnya.
Ia membiarkan deringan yang berasal dari ponselnya dan kembali fokus pada acara bersantai dengan teh favoritnya. Hingga sekirat 2 jam berlalu, akhirnya ia memutuskan untuk melihat isi pesan di smartphone-nya.
