Terbang

3.9K 64 4
                                    


Tiba-tiba.....



































kami dikejutkan dengan suara telpn

"ehhh ah maaf mas"

Aku pun memandangi layar hp ku bertuliskan "ayah"

Aku berusaha mengatur kembali nafasku dang mengakat tlpn dari ayah

"iya yah ada apa?"

"ayo cepat turun ayah dan ibu sudah di lobi hotel"

"oke yah aku segera turun"

Dengan suara telpon tadi menjadi akhir perciuman panas itu

"sudah waktunya ya?" ucap mas ardi tersenyum namun sedikit kecewa

"iya mas" jawabku tersenyum tipis
Kamipun berpelukan dan berciuman singkat

Setelah perpisahan itu aku pun menuju lobi hotel dan rupanya ayahku sudah memasukan barang barangnya kedalam mobil aku pun menyusul dan duduk dalam mobil tak lupa saat berangkat aku pun menatap lekat pada sosok yang memberikanku begitu banyak anugrah kenikmatan dan memberikan senyuman termanis ku untuknya

Saat sampai kami di airport semua berjalan begitu cepat hingga kami sudah berada di atas pesawat

Pikiranku masih teringat jelas dengan sosok mas ardi namun apa daya kita harus berpisah

Dan saat terbang aku teringat aku menaruh hadiah mas ardi didalam tas kecilku kemudian aku buka hadiah itu berisikan sebuah kartu ATM langsung pikiran ku

Apakah aku ini orang bayaran ya dianggap sama mas ardi?

Namun saat ku lihat lagi ternyata ada bagian tersembunyi yang berisikan sebuah kalung yang sering kulihat mas ardi pakai dan berisikan sebuah surat

"Jangan berpikiran buruk dengan mas, mas ingin kamu menyimpan kartu ATM itu do untuk nanti siapa tau kamu memiliki waktu luang datanglah temui mas dan gunakan uang itu mas tak ingin kamu susah menemui mas dan meminta uang dengan orang tua mu untu bertemu mas, mas akan selalu menantikan pertemuan kita ingat hubungi mas kalau kamu ada masalah atau butuh sesuatu. Mas sayang kamu do ~Mas Ardi"

Surat itu membuatku merasakan berapa besarnya perasaan mas ardi denganku namun aku tahu ini pasti berat untuknya tapi kami harus menjalankan hidup kami masing masing tapi aku janji jika aku ada waktu aku akan berusaha dapat menemui mu mas

Aku pun menggunakan kalung yang diberikan mas ardi dan menyimpan baik-baik kartu ATM yang diberikannya

.

.

.

Dalam penerbangan yang cukup lama aku berpikir bagaimana nasibku kedepannya di Jakarta

Apakah aku bisa bertemu dengan orang sebaik temanku di kampung?

Bahkan orang seperti mas ardi.

Dan aku takut tak ada yang dapat memuaskan ku

wkkwkwkkwkkwkwk

Canda canda sange

Semua lamunan itu terbuyar oleh suara pengumuman bahwa kita akan segera mendarat di bandara internasional soekarno hatta

Kamipun mendarat dengan selamat











TAMAT
-------------------------------------------------------
Makasih ya bagi loe semua yang udh baca

Dan maaf ya karya gua ngak terlalu sempurna

Dan kalau kalian suka cerita gua bisa follow akun gua dan jangan lupa vote cerita gua, ngak bayar kok votenya cuman tinggal klik aja hehehe

Makasih yang udh vote gua doain paling seriusssss hidup loe bahagia

#fotohanyapemanis

(2) GAIRAH ABKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang