Clean It For Me (4/5)

206 23 1
                                    

--------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------------

Sejak tadi, Chengxin sama sekali tak bisa menghilangkan keresahannya.

Berulang kali ia membuka ponselnya sambil mengulum bibir, melihat pesan yang sudah sejak pagi tadi ia kirimkan pada Jiaqi, tapi sampai hampir petang belum ada yang dibaca satupun.

'Xiao Ma... Lo pergi kemana, huh?'

Apa ia sudah keterlaluan?

Ia benar-benar merasa takut jika Jiaqi marah dan pada akhirnya sungguh-sungguh akan meninggalkannya.

Tidak..- Chengxin semakin bergerak gelisah di posisi duduknya.

Ia tak tenang...- ia tak ingin hal tersebut terjadi.

"Apa yang harus gue lakuin?" gumamnya.


Yuhang menoleh. Melihat sang teman yang seharusnya sibuk bermain game malah bergerak gelisah seperti orang sakaw, jelas membuatnya heran sekaligus khawatir.

"Ding-er? Lo gak apa-apa?"

Chengxin tersenyum dan menggeleng.

"Gak apa-apa."

"Takut lagi sama tetangga sebelah?"

Chengxin hanya mengendikkan bahu. Yuhang sontak menepuk pelan bahunya.

"Udah tenang aja, gue gak akan berisik."

"Eum."

"Yuk, mabar lagi."

Meski begitu, Chengxin sama sekali tak merasa tenang.

'Xiao Ma... Gue mohon, pulanglah...'

--------------------

Di sisi lain, Jiaqi tengah berjalan-jalan di pinggir sungai yang ada di tengah kota.

Ia berjalan tak tentu arah, hanya menyusuri tepiannya sambil menatap kedua kakinya. Ketika sudah sampai di ujung, ia akan menghela nafas dan berbalik, kembali melakukan hal yang sama.

"Hahhh..."

Tangannya terkepal, dan ia mendongak dengan wajah kalut penuh keresahan. Hatinya benar-benar terasa berat.

Langit sudah mulai jingga, namun ia masih tak ingin kembali. Ia mengkhawatirkan Chengxin. Dan ketika ia mengingat kalau disana sosok itu tak sendiri, melainkan dengan laki-laki yang kala itu dilihatnya...- ia cemburu.

Lagi.

Ia merasa tak suka.

Jiaqi berhenti melangkah dan mengepalkan kedua tangannya saat perasaan tak menyenangkan itu kian membuncah.

Sampai akhirnya ia tak tahan, dan memilih untuk kembali.


Jiaqi berjalan cepat menaiki tangga. Namun baru sampai di ujung lorong lantai dua, ia sudah bisa mendengar suara keramaian dari arah kamarnya.

Roomates 18 | TNT & TF FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang