13. leo?

37 4 1
                                    

anyeong!!!

jangan lupa tinggalkan jejak💬⭐

-happy reading-

Acara sudah dimulai sekitar 2 jam yang lalu, Lidia tersenyum ramah pada salah satu sahabat ayahnya dan juga sahabat Jackson, saat masih muda mereka memang bersahabat bertiga.

Acara potong kue, dan lain sebagainya sudah dilaksanakan. Sekarang para tamu sibuk memakan makanan yang sudah tersedia.

"Kapan nih mau nikahin Lidia dan Zerronya?" Tanya pria itu.

"Tunggu waktu yang pas saja, Sen." Kekeh Jackson, membuat Arsenio tersenyum kecut.

"Padahalkan saya menanti-nantikan, apalagi almarhum Jhonatan juga sangat setuju. Lebih cepat lebih baik bukan?"

"Mereka masih bersekolah, Sen. Zerro juga belum tentu mampu membiayai kehidupan Lidia, saya tidak mau terlalu cepat mengambil keputusan hingga membuat salah satu dari mereka atau bahkan keduanya tersiksa." Jelas Jackson.

"Benar juga, jangan hancurkan masa muda mereka. Tapi kalau salah satu dari mereka bisa menyukai orang lain bagaimana?" Tanya Arsenio.

"Gak mungkin, soalnya mereka sudah berpacaran. Mereka dari kecil sudah bersama, bahkan banyak orang-orang yang beranggapan bahwa dimana ada Zerro sudah pasti ada Lidia disekitarnya." Kemudian kedua laki-laki paru baya itu tertawa.

Lidia sama sekali tak mendengarkan obrolan mereka, ia kehilangan Zerro disela-sela ia mencari Zerro, Jackson memanggilnya agar bergabung dengan nya juga Arsenio membuat aktivitasnya tertunda.

"Nah itu dia!" Pekik Lidia tanpa sadar membuat Arsenio maupun Jackson terlontar kaget.

Lidia tersenyum tak enak, "Om Arsen, Om Jackson, Lidia pamit buat ngumpul sama mereka ya?" Pamit Lidia dan langsung disetujui oleh keduanya.

"Biasa Sen, anak muda." Kekeh Jackson.

"Salah satu dari mereka belum tau kalau mereka sudah terikat tali perjodohan?" Tanya Arsenio membuat Jackson mengangguk membenarkan.

"Kapan akan diberi tau? Saya hanya takut, kalau terjadi apa-apa diantara mereka bagaimana?" Tanya Arsenio cemas sendiri.

"Saya tunggu waktu yang tepat, nanti kalau mereka tau saya takut apa yang saya takutkan selama ini bakal terjadi." Ucap Jackson meneguk jus di hadapan nya, memang diacara ini ia sengaja agar tidak ada minuman haram.

"Apa yang kamu takutkan Jack?"

"Apa yang saya takutkan akan terjadi, dan saya tidak mau itu terjadi begitu cepat." Jelas Jackson. Membuat Arsenio menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Disisi lain, Lidia berjalan ke arah segerombolan remaja yang sangat ia kenali.

"Kamu dari mana aja?" Tanya Zerro heran.

"Kimi diri mini iji," Cibir Lidia kesal sendiri.

"Lidia ini kado buat kamu!" Claira menyodorkan barbie tanpa kotak, hanya satu barbie dengan pakaian yang melekat ditubuh barbie itu.

Melihat raut wajah Lidia yang datar-datar saja Claira jadi heran sendiri, "Kamu suka barbie 'kan? Yaudah ini!"

"Ya minimal lo hias kek, biar kayak pantas apa gak pantas buat gue terima!" Kesal Lidia tapi tetap menerima barbie yang diulurkan Claira.

[√] 2. ZerroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang