19

1.4K 142 37
                                    

alhaitham menggenggam erat pistol yang ada di balik jas nya.
menyembunyikan nya sekuat tenaga agar ayah nya tidak melihatnya.

"lama tidak berjumpa anakku,apa kamu akhirnya kembali kesini karena merasakan susah nya dunia luar?"

ayah Alhaitam mengisyaratkan untuk para selir nya untuk segera pergi,lalu tersisa lah mereka berdua di dalam ruangan itu.

alhaitham hanya diam,menatap dingin kepada ayahnya.
"kita kembali bertemu,ayah."

tanpa berpikir panjang, alhaitam mengeluarkan pistolnya dari jas,dan menodong kan pistol itu ke arah ayahnya.

sebelum sempat menarik pelatuk,suara tembakan bertubi-tubi terdengar diruangan itu.

alhaitham tertembak di bagian pinggang dan lengan kirinya,menatap benci kepada anak buah ayah nya yang ternyata sedari tadi berada di belakang bilik ruangan ayah nya.

"kamu terlalu naif,anakku.kamu pikir walaupun kamu adalah anakku,kamu bisa semudah itu masuk kerumah ini stelah keluar dari sini?"

alhaitham terengah-engah,darah terus keluar dari pinggang nya,membasahi jas putihnya dan juga lantai keramik.

"itulah kenapa hrusnya aku mendidikmu dari awal,bukankah kamu terlalu bodoh tidak mencurigai gerak gerik tenang dari rumah ini?"

ayah Alhaitam mendekat, menepuk nepuk putra sulungnya.
alhaitham menatap marah kedua mata itu.

karena kepalang pening kehabisan darah, alhaitam terduduk dan memegang pinggang nya erat,berusaha menekan darahnya agar tidak keluar lebih banyak.

"ayah dengar, anak jalang itu menikahi sang mahamatra dan memiliki anak? hahaha tighnari,haruskah ayah mengambil anak nya yang alpha dan membunuh yang omega?sedari awal aku membutuhkan hewan bajingan itu untuk menjadi alat kembang biak"

alhaitham yang tau siapa yang dibicarakan oleh ayahnya,akhirnya marah dan membuka suaranya.

"jangan sentuh adikku! kamu bahkan tidak pantas menyebutkan namanya dan sang mahamatra!"

kali ini ayahnya sendiri yang menarik pelatuk, menembakkan pistol itu ke bahu alhaitam,sukses membuat satu ruangan itu penuh dengan suara kesakitan alhaitam.

ayahnya, mengangkat dagu anaknya,melihat dengan seksama.

"oh?memang anakku ya,wajahmu mirip seperti aku,aku harap bayi yang ada di kandungan kaveh adalah alpha seperti ayah dan kakeknya"

ayah Alhaitam tersenyum ngeri, menunjukkan gigi geraham emas nya.menyunggingkan senyum yang penuh arti.

alhaitham yang mendengar suara kaveh disebut,kembali berteriak marah.

"jangan sentuh omega dan anakku! aku tidak main main mengatakannya!!"

suara tertawa ayah Alhaitam menggelegar di satu ruangan,diikuti suara tawa para pemegang pistol yang setidaknya ada sekitar 7 orang.

"kamu pikir bisa melepaskan diri dari cengkraman ayahmu sendiri?hey nak,darahku mengalir di tubuhmu"

ayah Alhaitam menjentikkan jarinya,menepuk nepuk tangan dan memanggil seorang pelayan wanita.

pelayan wanita itu tampak elegan dan sepertinya seorang alpha,setelah keluar dari bilik yang sama dengan para prajurit ayahnya,wanita yang bername tag— faruzan itu,menunduk hormat kepada ayah nya.

"apa kau sudah mempersiapkannya?"

"sudah,tuanku.seorang prajurit sudah menyusup ke dalam rumah itu dan membawanya kembali kesini,malam tadi."

"tolong di dandani dengan cantik,dia akan menjadi tontonan yang bagus untuk aku dan anakku"

alpha bangsawan itu tertawa dengan puas,saat faruzan kembali masuk ke dalam bilik itu.

"Dek hayi" Haikaveh [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang