JENNIE POV
"Hei, wajah cantikmu jangan terus ditekuk."
"Kau terlihat seperti bebek, lihatlah bibirmu."
Sejak tadi aku hanya diam saja meskipun mereka terus mengoceh. Tapi aku tidak terima ketika salah satu dari dua orang gila ini mengataiku.
Apa katanya? Bibirku seperti bebek?
Aku langsung melemparkan pandangan tajam pada mereka berdua. Disampingku terdapat sebuah bantal, tanpa merasa segan aku langsung melemparkan bantal itu dan.. tepat sasaran! Bantal itu sangat pas mengenai wajah orang yang sejak tadi menghinaku!
"HAHAHAHAHAHAHA!!!" manusia aneh di sebelahnya tertawa sangat keras, padahal dia sama gilanya.
Sayangnya tidak ada bantal lagi!
"Jennie! Kau buas sekali!" meskipun dia mengeluh sekarang tapi dia tidak akan berani melemparkan kembali bantal milikku itu. Aku yang paling muda disini, jadi mereka tidak mungkin menyakitiku secara fisik.
Tapi mereka lebih sering mengolok-olokku dengan brutal dan menertawaiku sesuka hati mereka.
Contohnya seperti hari ini!
"Sudahlah, Jen. Jangan terlalu dipusingkan. Jika kau tidak nyaman kau tetap bisa menginap di kamar kami. Tidak ada larangan bukan?"
"Hem. Benar apa yang dikatakan Seulgi."
Tetap saja aku tidak suka setelah mengetahui orang itu yang akan pindah ke kamarku. Argh menyebalkan!
Sepertinya aku harus menceritakan semuanya dari awal pada kalian.
Kalian tahu namaku? Jika tidak, perkenalkan, namaku Jennie Kim. Salah satu mahasiswi di Universitas ternama di Korea Selatan. Maaf aku tidak bisa menyebutkan nama kampusku, aku takut kalian akan membuntutiku hingga kemari. Aku orang yang sangat menjaga privasi.
Tidak bermaksud sombong, tapi aku cukup terkenal di kalangan kampus karena aku salah satu mahasiswi berprestasi. Aku sering menyumbang piala untuk kampusku dan beberapa kali mewakili ke tingkat nasional untuk perlombaan yang diselengarakan pemerintah.
Kampus kami memiliki asrama khusus untuk pria dan wanita. Siapa saja bisa tinggal di asrama ini asal berstatus sebagai mahasiswa dan mahasiswi. Satu kamar diisi oleh dua orang dan terdapat dua gedung untuk asrama pria atau wanita yang tentu saja dipisahkan. Tidak perlu menanyakan alasannya, kurasa kalian sudah dewasa untuk memahami itu.
Aku menempati salah satu kamar di asrama ini, dan sialnya aku tidak memiliki teman sekamar sejak kepindahanku, sehingga kamar nomor 327 yang aku tempati terbengkalai. Sedikit informasi, aku adalah gadis penakut sejak kecil, aku tidak berani tidur sendirian. Dan karena di kamarku belum memiliki pasangan sekamar, aku mengungsi dan lebih sering tidur di kamar dua teman gilaku ini sampai pada akhirnya petugas asrama mengatakan jika besok teman sekamarku akan pindah ke kamarku.
"Kau bisa mengatakan pada kami jika teman sekamarmu itu macam-macam. Aku mengenal temannya dan aku akan menghajarnya jika dia berulah." kepalan tangan dia angkat, tapi bukannya membuatku terkesan malah membuatku ingin tertawa. Untuk mengepalkan tangan saja dia terlihat cupu.
"Hahahahaha! Jisoo, kau malah akan ditertawakan olehnya jika akan menghajarnya seperti itu!" benar kan apa kubilang? Dua temanku ini paling hebat jika sudah mengolok-olok satu sama lain.
Tapi aku sangat menyayangi mereka.
Kang Seulgi dan Kim Jisoo.
Mereka berdua teman pertamaku di kampus ini saat kami baru mengawali ajaran tahun pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS IT BETTER - JENLISA
Romance"Aku tahu ini salah, tapi ciumannya lebih baik dari siapapun." JENLISA STORY GXG ID🇮🇩