Haechan baru saja kembali dari supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk pesta malam ini, teman-temannya sudah berangkat katanya.
"Bantu Mama cuci bahan-bahannya, Mama ganti baju dulu." kepala Haechan mengangguk sebagai jawaban, tak selang beberapa lama Jeno datang.
"Dek, saya pergi bentar dulu ya? Nanti jam tujuh atau delapan saya balik lagi." Haechan menganggukkan kepalanya, Jeno mengecup kening Haechan sebelum pergi meninggalkan rumah."Loh Jeno pulang?" tanya Ten saat melihat mobil Jeno meninggalkan halaman rumah baru mereka,
"Ada urusan katanya, nanti balik kok." Haechan menjawab, ia kemudian menaruh baskom berisi sayur yang sudah dia cuci ke pantry,
"Nih ma udah selesai." ucap Haechan,
"Yaudah mama masak dulu, kamu siapin tempatnya ya?" Haechan mengangguk, ia kemudian pergi ke halaman belakang yang cukup luas itu,
"Mama pasti tiap hari kerjaannya dikebon ini mah ntar," ucap Haechan melihat luas halaman belakangnya dan sudah dilengkapi dengan taman. Anak itu menyiapkan panggangan dan menata meja kecil di sebuah dipan sebagai tempat duduk disana,"Bestikuuuuu." suara Yeji terdengar, Haechan menolehkan kepala dan melihat Yeji yang sedang salim dengan Ten sebelum menyusul Haechan di halaman belakang sambil melompat-lompat kecil, kedua tangannya membawa kresek berisi snack dan ada juga yang isinya arang, Haechan memang menitip arang pada Yeji dan Hyunjin.
"Apanih yang bisa gue bantu?" tanya Yeji,
"Lah mana Hyunjin?" Haechan malah balik bertanya ketika tidak melihat Hyunjin bersama Yeji,
"Oh cepirit dia anjing malu-maluin mana pas beli di indomaret." jawaban Yeji sontak membuat Haechan langsung tertawa kencang, bahkan seperti orang asma jadinya."CHAN! PINJEM CELANA LO YA! SEKALIAN CUCIIN CELANA GUE, UDAH GUE TAROH CUCIAN LO."
"Babi." Haechan cuma bisa tersenyum sambil memasukkan arang ke panggangan, Yeji hanya tertawa.Tak lama kemudian Chenle bersama dengan Jisung, Yeri, dan Mark datang. "Wih, jadi orang kaya tiba-tiba lo sekarang." ucap Yeri,
"Yeh, ini mah dibeliin abang gue." balas Haechan,
"Lah, Pak Jeno ga ikut?" tanya Chenle,
"Ntar balik dia, ada urusan katanya." Haechan mulai menyalakan arang,
"Lega juga akhirnya." Hyunjin datang sambil mengusap perutnya dan langsung mengundang tatapan sinis dari Haechan,
"Jorok lo anjing, lo bilas kagak sempak lo tadi?" Haechan menodong Hyunjin dengan capitan yang dia gunakan untuk merapikan arang,
"Anjir santai bro santai, gue bilas lah anjir. Lo pikir aja." balas Hyunjin,"Kenapa sih?" tanya Jisung yang kepo,
"Cepirit dia anjir malu-maluin banget." Haechan berucap dengan setengah kesal, setelah itu Hyunjin merangkul Haechan,
"Jangan marah gitu dong, sini gue bantuin." Haechan dengan senang hati memberikan capit pada Hyunjin dan pergi meninggalkan halaman belakang untuk membantu Ten membawa daging yang sudah dimarinasi untuk dibawa kehalaman belakang.Tak banyak yang datang, hanya teman-teman Haechan yang mengisi acara pindahan kecil-kecilan itu. Ditengah acara makan dagingnya, Haechan mendapatkan pesan dari Jeno, anak itu bersegera membuka pesan dari Jeno,
Mas Jeno❤️❤️
Dek saya dijalan ke rumah kamu, ada titipan?
Nggak ada Mas, buruan kesini aja nanti keburu abis. Hehe
Haechan mengunyah dagingnya, ia melihat foto profil yang digunakan oleh Jeno, foto mereka berdua dan itu membuat Haechan tersenyum sendiri.
"Kesambet lo senyam senyum sendiri?" tanya Yeji,
"Ooo pantes, lagi chat an sama ayang sih." Chenle mengintip dari balik bahunya,
"Dih iri aja!" protes Haechan.
"Kagak iri gue mah, kan udah ada." balas Yeji, mendengar itu Haechan mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
PE;A
FanfictionA story about them, Haechan and Jeno. A student and his lecturer. ----------------------------------------------------------------------------------------- WARNING! bxb Trauma Family issues