Awalan

4K 174 10
                                    

~ Happy Reading ~

Kali ini lea menyusuri lorong yang sudah sepi sebab jam sudah menunjukan pukul 17:00

Sudah banyak murid yang pulang kerumahnya masing masing karena jam pulang memang sudah berbunyi sejak 1 jam yang lalu

Ia sengaja mengulur waktu karna ia malas jika harus membawa pulang pr dan karna itu ia memutuskan untuk mengerjakan nya di perpustakaan lebih dulu

Saat ia sedang sibuk mengutak atik handphone nya tanpa ia sadari jika ada seseorang yang berlari kencang ke arahnya dan orang itu juga tidak memperhatikan sekitar dikarnakan ia terus melihat kebelakang

Tanpa mereka sadari tabrakan pun tak terhindarkan membuat keduanya jatuh dengan keadaan lea yang berbaring dan di timpa seseorang

Beberapa detik keduanya shock karna hal itu dan sedetik kemudian keduanya sadar dan bangkit

Cowok itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan lea hanya diam kaku ditempat

"Sorry gw gak sengaja" Ucap cowo itu sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal

Lea masih diam ditempatnya sambil terus menatap pria itu

"Lo.. Gak papa kan?.." Sahut pria itu sambil melambaikan tangan nya didepan wajah lea

Lea mengerjapkan matanya beberapa kali lalu tersadar

"Lea gapapa, kamu?"

"Gue? Kenapa?" Tanya pria itu bingung

"Wajahmu.. Penuh luka" ucap lea sambil sesekali meringis ikut merasakan luka yang ada diwajah cowo itu

Bukan nya kesakitan pria itu malah tersenyum tipis

"Gue cowo, gue kuat ini mah cuma luka kecil"

"Kata mama lea, bisa infeksi kalo gak cepat cepat diobatin"

"Lea obatin mau?" tawarnya

Cowo itu mematung beberapa saat

"Gak mau ya?"

Mendengar ucapan gadis itu yang sepertinya sedikit kecewa membuat dirinya tidak tega

"Boleh"

Lea yang awalnya sedih menjadi sumeringah

Ia menatap jam yang melekat di tangan mungilnya 17.08 masih ada waktu 7 menit untuk menunggu abangnya datang menjemput

Lea menarik tangan pria itu untuk duduk di bangku koridor

Dengan segera ia mulai mengambil p3k dari dalam tasnya

Pria itu terus menatap kegiatan lea

"Itu bukan tasnya doraemon kan?"

Lea yang semula sibuk mereslitingkan tasnya segera menoleh bingung

"Ini? Tas Lea" Tanya balik gadis itu sambil menunjuk tas miliknya

"Tas sekolah kok isinya p3k isi tuh buku" cibir pria itu

"Berisik banget, mama Lea aja begini waktu dulunya"

Tanpa niat melanjukan perdebatan mereka lelaki itu hanya diam saja saat lea menyapukan obat merah pada wajahnya

Pria itu menatap lurus memandangi wajah gadis didepan nya itu, kulit putih bersih tanpa polesan makeup sedikitpun tidak seperti gadis kebanyakan yang sudah berani merias wajahnya

*Cantik juga* batin

Lea yang menyadari jika pria itu mengamati wajahnya sebegitunya segera menekan kuat kapas yang ia pegang pada luka nya membuat pria di depan nya mengerang kesakitan

"Aissh pelan pelan anj" umpat pria itu

"ma-maaf sengaja" entah sadar atau pun tidak ia mengucapkan seperti itu

"APAA?"

"Kamu budeg? Aku bilang maaf gak sengaja"

"Gue pikir lo bilang sengaja tadi, ternyata gue yang salah denger. Sorry"

"Hm"

Keduanya hanya diam saja hingga selesai

"Nah udah nih"

Lea memasangkan satu plaster dengan motif mickey mouse di dahi pria itu sebagai penutup

"Plaster nya jangan dibuka dulu nunggu kering baru boleh dibuka terus kalo bisa jangan kena air dulu" Ucap Lea panjang lebar

"Iya bawel"

"Dasar gak tau terimakasih udah ditolongin juga"

"Gue gak minta lo tolongin"

"Terserah kamu aja deh aku pamit" sahut gadis itu sambil bangkit

"Ehh.. Perlu gue anter?"

"Gak usah. Aku udah dijemput abang"

"Oo-ohh okey.. Nama lo?"

"Lea kan udah dibilang dari tadi"

Pria itu mengumpat dalam hati bisa bisanya ia tidak menyadari jika sedari tadi gadis itu terus berbicara dengan nya sambil mengunakan nama

"Sorry sorry gue gak sadar"

"Hm gapapa.. Yaudah Shalom" pamit lea tanpa menunggu jawaban pria itu dirinya segera melangkahkan kakinya menjauh dari area koridor karena takut jika abangnya telah menunggu nya diluar

Pria itu mematung ditempat

"S-shalom?" Ucapnya terbata bata

"Waalaikumsalam" jawabnya pelan

~ Bersambung ~

Azallea { Azallea Delila Alexander }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang