"Gimana?Udah enakan?"Tanya Bintang setelah melepaskan pelukannya dari Dinara yang entah berapa lama menangis.Dinara mengangguk pelan.
"Gue bener-bener ngerasa bodoh pernah mau nerima laki-laki itu.Dan betapa menyedihkannya kisah pacaran pertama gue..."
"Hari ini kita bolos sekolah,oke!"Kata Bintang.
"Hah?Gak!Kita harus kesekolah!"Ucap Dinara siap-siap pergi.
"Lo mau kesekolah jam segini?"Paling disekolah lagi pada jam istirahat.Kelewat telat kita!"sahut Bintang sambil duduk disalah satu bangku kosong.
"Ini pertama kalinya gue bolos kesekolah..."sesal Dinara dan ikut duduk disamping Bintang.
"Gue sih udah kesekian kalinya..."Sahut Bintang bangga.
"What??"
"Di Amerika,gue rame-rame sama temen gue buat bolos,terus kita nongkrong ditempat kita biasa nongkrong.Ngecengin cewek,yaa lo tau lah cewek disana bodynya gimana..."tutur bintang sambil menatap Dinara jail."beda sama disini.Apalagi yang ada didepan gue sekarang!Jauh seksian disana..."
"Lo aja emang yang mesum!"sembur Dinara sambil menoyor wajah Bintang.Bintangpun tertawa ngakak.
"Tapi kata ibu lo,lo itu anak yang pinter.Pinter ngibul maksudnya?"
"Enggak!Nyokap gue betul.Bukannya mau menyobongkan diri,gue emang pinter.Gue selalu ngalahin temen-temen sekelas gue,dengan selalu mendapat ranking 1 di kelas dan peringkat 3 di angkatan gue!"
"Waw!Keren!Eh maksud gue,gue yang keren!"
"Asal lo tau aja!Pelajaran dikelas gue sekarang ini,gue udah ngerti semua!Gue udah belajar jauh dari materi sekarang!"
"Terus,kenapa lo milih balik ke Indonesia dan sekolah disini?"
"Gue meghindari seseorang..."
"Siapa?"
"Pacar gue."
"Jadi lo udah punya pacar?"
"Iya.Gue kan ganteng!"
"Pede gila lo!"Bintang cuma nyengir."Kenapa lo mau ngehindar dari pacar lo?"
"Gue...gak punya perasaan apa-apa kedia..."
"Hah?Lo gak punya perasaan apa-apa ke dia?Tapi lo pacaran sama dia?Lo sama aja ya sama Rio!"Omel Dinara.
"Denger dulu!Dia temen SD sampe SMA gue disana.Dia suka sama gue sejak kita sekelas pas SD.Karena dia udah terlalu sering berkorban,yaa...gue terima.Asal lo tau aja,kalo bukan karena dia,gue pernah nyaris mati!Ada temen gue yang benci sama gue,terus dia ngirimin cupcakes gitu,yang ternyata beracun,eh tiba-tiba dia ngingetin gue dan tuh cupcakes jatoh.Terus ada kucing yang makan itu,dan dalam sekejap tuh kucing die !"
"Jadi,lo terima dia,karena ngerasa balas budi?"
"Mungkin."
"Apa cewek harus terus dikasihani?Apa perasaannya yang tiba-tiba terbalas,itu semata-mata cuma karena laki-laki itu kasihan sama dia?"Tanya Dinara.Bintang tertegun.
"E-eh.Gak.Gak gitu juga kok.Mungkin itu nasib seseorang."
Tak terasa seharian penuh mereka habiskan waktu ditempat itu bersama.Tertawa bersama,dan berdebat bersama.
"Gue tuh dari kecil suka banget isengin orang.Pernah yaa,tante gue yang cerewet banget gue takut-takutin dia pake cabe.Soalnya dia phobia cabe..."Cerita Bintang antusias,Dinara yang mendengarnya tertawa tak henti.
"Bisa gitu tante lo takut cabe..,hahaha..."
"Tau tuh emang!"
Saat mereka sedang asik tertawa,tiba-tiba Dinara merasa kepalanya sakit di bagian belakang.
"Lo kenapa?"Tanya Bintang.
"Enggak.Gue gak apa-apa.Kayaknya ini tanda-tanda kalo gue kelaperan deh..."Celoteh Dinara asal sambil terkekeh.
"Yee!!Gue kira ada apa!FTV banget sih gaya lo!Pusing,abis itu sakit,eh mati!"Canda Bintang,Dinara ikut tertawa.
"Serius deh!Makan yuukk!"
"Yaudah ayok!"Mereka berduapun beranjak pergi dari tempat tersebut.Saat dimotor,Dinara masih merasakan sakit kepalanya.Dan sekarang malah makin sakit.
"Tang!Kita gak usak cari makan deh!Kita pulang aja!"
"Kenapa?"
"Gak apa-apa.Kayaknya nyokap gue udah masak deh.Jadi kebih baik gue makan di rumah."
"Hmm...okedeh."Bintangpun memutar arah jalannya untuk melaju kearah rumah.
***
Keesokannya...Sekarang Dinara tidak perlu bingung lagi bagaimana caranya ia berangkat ke sekolah.Karena mulai saat ini,Dinara & Bintang akan berangkat bersama.Dinara mengatakan kalau ini hanya sebatas musuh dan musuh yang baik,Itu bukan berarti mereka akan berbaikan.Dan Bintang hanya mengiyakan saja.
Baru saja mereka berdua turun dari motor,mereka melihat sebuah mobil CR-V putih memasuki pelataran sekolah dan terparkir tidak jauh dari motor Bintang.Turunlah dari mobil seorang laki-laki dan seorang perempuan.Mereka lalu bergandengan tangan mesra.Melihatnya membuat Dinara geram dan mengepalkan tangannya kesal.
"Gue pernah bilangkan kalo gue suka banget ngisengin orang?"Pertanyaan itu menyadarkan Dinara dan lekas menoleh kearah Bintang.Dinara tersenyum.Bintang menoleh balik.Mereka berdua saling tersenyum jail.
"Ikut gue!"Perintah Bintang,Dinara mengikuti Bintang dari belakang.
"Ambil nih!"Kata Bintang sambil menunjuk gundukan tanah liat.
"Buat apa?"
"Buat ini."Bintang menggengam sedikit tanah liat itu lalu menempelkannya ke mobil CR-V milik Rio."See?"
"Waaww....ide lo...T-O-P BeGeTe!"Dercak Dinara takjub sambil geleng-geleng.
"Buru sini!"
"Oke."Dinara ikut mengambil tanah liat itu dengan kedua tangannya,mengolesnya kesetiap bagian mobil Rio.Mulai dari jendela,pintu,roda,sampai spion.
"Haha...rasain lo playboy cap kutu monyet!"Seru Dinara senang.Bintang menoleh ke arah Dinara lalu tersenyum sambil mengoles-oles tanahnya.
"Eh udah!Yuk cuci tangan!Bentar lagi bel masuk."Ajak Bintang sambil menarik pergelangan tangan Dinara.
"Tang!"Pekik Dinara.
"Apaan?"
"Lo sengaja ya bikin tangan gue kotor??"
"Eh,sorry.Gak sengaja."Sahut Bintang dengan jail.
"Wah parah lo ya!"Baru saja Dinara ingin membalas tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi.
"Kali ini lo selamat.Liat nanti!"Dinara berlalu meninggalkan Bintang yang masih tertawa puas.
********
Haiii,gaje ga sih part ini??semoga enggak yaaa
Gimana?vote dan comment nya always ditungguuu
Makasih buat para reader yang selalu baca cerita ku inii
Dan jangan lupa buat baca juga cerita aku yang lain "I Hate You!"Thanks,
Larasati Ramdhani
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Destiny
Romance"Kenapa kita harus bertemu?" "Kenapa hal tak terduga harus terjadi diantara aku dan kamu?" "Kenapa dunia ini terlalu sempit?" "dan,kenapa harus kamu yang kutemui?" Dinara,seorang gadis berusia 17 tahun yang merasa hidupnya terasa kacau setelah berte...