AGRAIN: PROLOG

114 58 46
                                    

Hujan. Petir. Angin berhembus kencang, tak membuat seseorang beranjak dari tempatnya untuk meneduh, laki-laki dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuh nya, meremat gundukan tanah yang membuat baju dan kuku nya kotor.

"Mama sakit Vin...." Agrain menundukan kepala dalam. Perlahan tangannya terangkat mengusap nisan tersebut.

Detik berikutnya Agrain terkekeh ringan, di sela-sela tangis nya. "Lo curang, lo lupa ya? Dulu kita pernah janji buat jagain Mama sama Papa bareng-bareng? Tapi nyatanya lo malah pergi duluan."

"Kepergian lo ninggalin luka buat, Mama."

Hidupnya terasa hampa dan kosong, tanpa sosok yang selalu menguatkan nya untuk tidak mengeluh. Algravin merupakan sosok kakak dan pendengar yang baik, selama ini Agrain selalu menceritakan kesah keluh nya kepada cowok itu. Tanpa ia ketahui ternyata Algravin memiliki penyakit yang sangat mematikan, Agrain terlalu sibuk dengan dunianya sendiri tanpa memikirkan bagaimana keadaan saudara kembarnya.

Disaat hari kematian Algravin, Agrain sangat-sangat menyesal karna tak bisa melihat sosok terakhir nya. Saat itu, ia tengah mengikuti studytour selama 3 hari. Tanpa tahu menahu, saat pulang langsung dikabarkan dengan kematian saudaranya. Agrain marah dan kecewa, kenapa tidak ada satu anggota keluarga yang menghubungi nya.

Yang lebih mengejutkan lagi, katanya Algravin di keroyok kala itu oleh Sekumpulan remaja SMA. Sampai saat ini, ia tidak mengetahui pelaku itu siapa. pelaku tidak meninggalkan jejak sedikitpun.

Tapi, Agrain berjanji akan menemukan pelaku itu, ia tidak Terima dengan semua ini, apalagi membiarkan penjahat itu menghirup udara dengan nafas tenang, dan berkeliaran bebas. Saudaranya butuh keadilan, bila perlu nyawa dibayar nyawa.

Setelah termenung lama Agrain bangkit dari posisinya usai berdoa dan menaruh buket bunga mawar berwarna merah maroon yang sudah layu dan basah karna terguyur air hujan.

"Gue akan sering jengukin lo. Gue pulang dulu. Mama udah tungguin gue." Agravin mengecup singkat nisan tersebut. Lalu tersenyum samar, kaki jenjangnya membawanya pergi dari tempat ini.

"Asalamualaikum."

-CONTINUED-

Ini karya pertama Aku
Jadi mohon dimaklumi jika
Alur atau penulisan nya acak-acakan wkwk

Tapi InsyaAllah deh bisa nemenin
Kegabutan kalian.

So, enjoy aja ygy

AGRAIN: Life After (HIATUS!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang