Ini tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan.
Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak yang gagal menjadi dirinya sendiri dan seorang anak yang gagal menemukan apa itu defenisi bahagia.
di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*
*
Semua anggota winanta kini tengah berkumpul dirumah sakit ,mereka menanti dengan gelisah ,cemas akan keadaan sakha yang masih belum di ketahui pasti kondisinya.
Tadi Moza di hubungi oleh pihak rumah sakit yang mengatakan bahwa Sakha mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit.
Moza yang mendengarnya langsung menghubungi suami dan semua anak-anak nya untuk segera pergi kerumah sakit tempat Sakha di rawat saat ini yang mana Sakha dibawa kerumah sakit milik keluarga mereka sendiri.
Sedangkan Arsya dia kini tengah berada di ruang rawat karna Angga yang memaksanya katanya untuk mengobati luka lecet di bagian lutut dan juga sikunya. Padahal Arsya ingin melihat keadaan sakha saat ini.
" Bang, arsya gak papa kok izinin Arsya melihat keadaan sakha ya"
" Iya nanti Abang akan antar kan kamu kesana,tapi sekarang diam dulu biar Abang obati luka kamu ini."
" Tapi ini gak sakit kok bang, biarin Arsya pergi ya, Arsya takut terjadi apa-apa pada Sakha, ya bang Arsya mohon"
..
"Bukan Abang yang gak izinin kamu buat temuin Sakha, tapi semua anggota keluarga kamu ada disana sya ,Abang takut kamu di sakiti sama mereka. "
...
" Ya abang Arsya mohon ,Arsya benar-benar ingin melihat keadaan sakha saat ini ,bagaimana pun Sakha seperti itu karna gara-gara Arsya kan"
" Itu bukan karna kamu, itu murni kecelakaan, jadi jangan salahkan diri kamu sendiri"
" Bang Arsya mohon... "
" Iya-iya baiklah, Abang akan antar kan kamu kesana, ayo jalan pelan-pelan "
" Iya bang"
...
" Semoga apa yang Abang pikirkan ini tidak terjadi sya"
...
Angga dan arsya kini sudah berada dekat dari ruangan Sakha ,Arsya dapat melihat Disana sudah hadir ayah dan bundanya beserta semua ke 5 saudara nya yang lain.mendadak Arsya merasa takut untuk mendekat kesana.
" Kamu yakin akan tetap ke sana? "
" Iya bang, arsya yakin "
" Kita kembali ke ruangan kamu saja ya, Abang takut kamu diapa-apain sama mereka "
" Arsya gak papa bang, ayo kesana"
" Kamu yakin"
" Iya bang "
" Baiklah "
Arsya berjalan mendekat yang di ikuti Angga dari belakang.
