Teaser Kedua belas

302 21 0
                                    

Memburu Iblis

POV : Rosseanne

Seperti biasa, aku masih dirumah sakit malam ini. Kali ini aku akan berganti waktu jaga, teman shift ku sudah datang dan sisanya Aku akan pulang kerumah. Namun sebelum pulang aku akan menyelesaikan dulu jejak pemeriksaan pasien untuk hari ini.

Untuk itu aku berdiri di meja respsionis, menandatangani laporan harian dan memberikannya pada Suster yang berjaga. Sekarang, tepat menunjukan pukul dua belas malam, dan kekasihku tak bisa menjemputku. Alhasil, aku menyetir sendiri malam ini.

Sambil mengisi berkas. Seorang suster bertanya padaku. "Dokter Park, Tunanganmu tidak datang menjemputmu malam ini ? Biasanya pukul 11 dia sudah datang disini, dan mengobrol bersama kami sambil menunggumu" tanya Suster itu.

"Tidak, dia sedang sibuk, seperti yang kalian tahu. Polisi sedang sibuk-sibukknya mengurus kasus pembunuhan"

"Apa anda akan baik baik saja pulang sendiri ? Jaman sekarang orang orang makin gila. Seharusnya anda mencari teman untuk pulang bersama" Kata Suster itu lagi.

"Tak apa, kebetulan saya menyetir sendiri, lagi pula jalan yang saya lalui untuk pulang kerumah adalah Tol yang ramai. Itu jauh lebih aman"

"Iya, soalnya saya mengkhawatirkan anda Dokter Park, contohnya kasus yang terjadi sekarang. setelah menghabisi pembawa berita dengan sangat keji, pelakunya masih bebas bebas aja"

Dahi ku bertaut rapat mendengar apa yang dibicarakan oleh suster ini. "Apa pelakunya sudah diketahui ?"

"Eoh ! Sudah Dokter, anda tak lihat berita hari ini ?"

"Tidak, karena hari ini aku sibuk melakukan bedah Hepatektomi hingga delapan jam lamanya, jadi aku tak sempat lihat Berita." *Hepatektomi: Prosedur Pengangkatan Organ Hati.

"Wahh gawat sekali Dokter Park. Pelakunya sudah di tentukan, Namanya Ahn Hee Doo. Dia berkerja di usaha Gudang Rongsokan milik ayahnya. Ternyata, dia menghabisi Wartawan Lee Kyung Mi di Gudang itu."

"Bisa dibayangkan bagaimana histerisnya ia disiksa sampai mati, Teriakan korban tidak didengar warga karena gudang Rongsongkan itu tepat dibibir pantai Gyeongju. Suara ombak terdengar jauh lebih keras dari apapun"

"A-apa ? Tempatnya benar benar didekat pantai ?" Tanyaku memastikan sekali lagi, aku benar benar ternganga.

I-itu artinya.. Lalisa, Lokasi kejadian persis dengan yang ia bicarakan, sebuah Gudang yang dekat dengan pantai bahkan berteriak saja tak terdengar disana.

Sembari keluar dari rumah sakit, aku menelpon Jisoo eonni menjelang menuju mobilku di parkiran. Untungnya Jisoo eonni segera mengangkat panggilanku. "Ya sayang ? Ada apa ?" tanyanya.

"Eonni, apa pelaku pembunuhan kasus sepatu merah, berlokasi di Gudang yang dekat dengan pantai ?" Tanyaku padanya.

"Eoh, Benar! pagi ini aku dan Min Gyu baru saja menemukan tempat pelaku. Sayangnya dia telah meninggalkan gudangnya. Memang nya kenapa Chaeng ?" Jisoo bertanya balik.

"Sayang, dengar.. soal aku memberitahumu kalau pelaku bukan berkerja di Toko daging tetapi berkerja di bidang perbengkelan, itu sebenarnya aku ketahui dari Lalisa"

Jisoo terdiam untuk beberapa detik setelah aku memberitahunya yang sebenarnya. "Huh? Maksudmu ? Lisa yang memberitahumu ?" Susulnya lagi.

"Iya, Dia yang bilang. Awalnya aku tidak percaya, sampai dia ingin membuktikannya. Pelaku itu tinggal di Gudang yang dekat dengan pantai. Dan buktinya tempat tinggal tersangka ditemukan persis seperti yang dia bilang"

SWITCH (JL EBOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang