Future Perfect

202 17 5
                                    


Shim Jaeyoon x Lee Heeseung
Fanfiction by N-aureen

###

Pangeran dalam sangkar adalah perumpamaan yang tepat untuk Jake. Pemilik nama asli Shim Jaeyoon itu merupakan anak kedua dari keluarga yang terbilang sangat berpengaruh. Dan alasan itu membuatnya menjalani kehidupan yang sulit. Semua hal dihidupnya telah ditetapkan oleh kedua orang tuanya, mau tidak mau ia harus menjalani hal tersebut. Pendapat dan keinginannya pun tak memiliki andil apapun dalam hidupnya.

Adakah keinginan untuk memberontak? Tentu saja. Ada kalanya ia merasa lelah untuk semua yang ia jalani. Ia juga ingin seperti teman temannya, bebas berekspresi dan melakukan apapun yang diinginkan. Seperti Jay misalnya, teman masa kecilnya itu memiliki apa yang tidak ia miliki. Benar, kebebasan yang selalu ia dambakan dalam hidupnya. Namun sekali lagi Jake tidak memiliki keberanian untuk memberontak, ia berpikir karena orang tuanya telah memberikan ia kehidupan jadi orang tuanya pun berhak menentukan untuk menjadikan Jake seperti apa sesuai kehendak orang tuanya.

Jay yang merupakan teman masa kecilnya terkadang merasa bahwa Jake seperti manusia tanpa emosi. Kekhawatiran Jay pada Jake sudah sampai di tahap akut. Menjadi sahabat sejak kecil Jake juga menjadi saksi hidup betapa membosankan dan terkekangnya seorang Jake. Sudah sering Jay mendorong Jake untuk setidaknya jangan terlalu lurus dalam hidup dalam artian jangan terlalu patuh pada ketetapan orang tuanya. Namun jawaban yang ia terima hanya "gue cuma mau jadi anak baik".

Seperti saat Jay ingin mengajaknya keluar hanya untuk membuang rasa bosan dengan datang ke game center, atau saat diminta untuk menemaninya minum sedikit di bar untuk menghilangkan stress nya karena tugas tugas kuliah yang sangat banyak. Jake tidak pernah memberi jawaban yang sangat Jay ingin dengar, selalu ada alasan untuk menolak ajakannya, seperti "SorryJay, gue mau manager Kim buat belajar tentang perusahaan" atau "Gue gabisa nemenin lo, Mama minta temenin buat ketemu sama temennya. Sorry ya" atau yang paling menyebalkan adalah "Sorry Jay, gue gabisa ikut. Papa minta gue buat cek berkas berkas sekarang". Ingin rasanya Jay mengajukan keluhan pada orang tua Jake, tapi sepertinya itu sia sia. Tentu saja yang bisa Jay lakukan hanya memaklumi untuk kesekian kali bukan?

"Nanti malem lo dateng kan Jay? Hai Jake"

Jay yang sedang duduk di kantin kampus menikmati acara makan siangnya bersama Jake menoleh dan menemukan teman sepermainannya, Nicholas yang datang dan mengambil tempat duduk di depannya Jay dan Jake.

"Hai nicho" bales Jake

"Emng sejak kapan gue nolak ajakan heeseung?" Balas Jay seraya menaikkan satu alisnya.

"Gapernah sih"

Nicholas menaikkan alisnya, memberi isyarat pada Jay dan mengarahkan pandangannya ke sebelah Jay, tepatnya pada Jake. Jay tahu maksud dari Nicholas, namun hanya helaan nafas yang nicholas terima.

"Ngapain? Pasti bakal ditolak lg" balas Jay.

Nicholas berdecak, "coba ajak dulu elah. Siapa tau mau anaknya"

'I'm done with you' Jay inner

Jake yang mendengar percakapan Jay dan Nicholas hanya mengerutkan keningnya, bingung.
Belum sempat bertanya mereka sedang membahas apa, Jay sudah terlebih dahulu bertanya, "Mau gabung ga nanti malem?"

"Gabung?"

"Ke bar Jake, temen kita lagi ulang tahun trs ngundang beberapa temennya buat minum bareng. Mau ikut ga?"

"Emng boleh gue gabung?"

"Pertanyaan lo kayak lo bakal gabung aja" bales Jay datar. Jake tertawa melihat tingkah Sahabatnya itu. Jake pun tahu kekesalan Jay saat ajakannya selalu mendapat penolakan darinya. Ia pun mengangguk, "Oke gue ikut, ntar malem jemput gue ya Jay. Kan lo tau sendiri gue- "

[8th] Songfic Dimenssion: SADAME || JAKESEUNG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang