Bagian 20 (End)

8.8K 749 245
                                    

Selamat membaca bagian terakhir cerita ini. Dibaca semua ya 3200 kata wkwkwkwk



Becky Pov

hari ke 339

Sudah seminggu lebih aku di Bangkok untuk melaksanakan program magangku. Lucunya, aku magang di perusahaan milik istriku sendiri, karena istriku yang posesif itu tidak mau aku diluar pengawasannya. Sebenarnya aku bisa saja meminta cuti pada kampus untuk menemani Freen selama masa pengobatan, tapi Freen memintaku untuk tetap magang agar tidak menunda kelulusanku.

Selesai dengan semua pekerjaanku, aku menyempatkan diri untuk video call Freen. Seminggu tidak bertemu dengannya membuatku sangat merindukannya. Entahlah, akhir-akhir ini aku begitu melow seperti tidak bisa jauh sebentar saja dari Freen. Apa mungkin karena bawaan bayi, aku sendiri juga tidak tau.

Aku sudah beberapa kali melakukan panggilan video call pada Freen, tapi dia tidak menjawabnya. Sepertinya dia sedang istirahat karena kemarin dia baru saja kemoterapi.

Aku mengelus perutku yang terbilang masih rata karena bayi yang ku kandung baru 2 setengah bulan. "sabar ya sayang, nanti kita telepon daday lagi. Mommy juga merindukan daday"

"Beck, kenapa kau belum pulang? apa pekerjaanmu belum selesai?" tanya p'Yha selaku sekertaris Freen yang selama ini menjadi mentor magangku

"aa~ ini aku sedang beres-beres phi" jawabku

"baiklah, kalo gitu aku duluan ya" pamitnya

Aku mengangguk "hati-hati phi"

Aku pun membereskan peralatanku kemudian pulang diantar oleh supir kami.

Sampai dirumah, aku tertegun melihat sosok yang sedang ku rindukan itu sedang makan di meja makan sambil bercanda dengan bibi Mhee

"masakan bibi selalu enak. Aku sangat merindukannya" katanya dengan dengan mulut penuh makanan

"kalo begitu makan yang banyak non, nanti bibi masakin lagi" jawab Bibi Mhee senang hati

Aku tersenyum haru sambil berkaca-kaca "Freen" ucapku

Freen menoleh ke arahku lalu tersenyum. Ia berdiri dari duduknya lalu menghampiriku

"istriku sudah pulang" sambutnya

Aku mengangguk lalu berlari memeluknya hingga membuatnya terhuyung ke belakang "aku merindukanmu" kataku

"aku juga merindukanmu sayang" jawabnya sambil mengelus rambut dan punggungku

Freen melepaskan pelukkannya lalu berjongkok sejajar dengan perutku lalu menyenderkan telinganya

"hai baby, daday merindukanmu" katanya sambil mengelus perutku. Aku tersenyum sambil membelai kepalanya

"baik-baik ya didalam perut mommy, jangan nakal, nanti kasihan mommy" katanya

"iya daday" jawabku dengan menirukan suara anak kecil seolah bayi dalam perutku yang menjawabnya

"good job"

cup

Freen mencium perutku lalu bangkit berdiri

"bagaimana kau bisa disini?" tanyaku

"Orn sudah mengizinkanku pulang" jawabnya

"Benarkah?" sahutku senang. Dia mengangguk

"syukurlah" jawabku senang

"tapi kenapa Orn tidak memberitahuku?" tanyaku

"Err~ aku ingin memberimu kejutan. Sudahlah, ayo kita makan dulu, bibi Mhee sudah masak untuk kita" katanya

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang