Part 8.. Drama..

131 21 0
                                    

Sebulan dari sekarang, sekolah mereka akan mengadakan festival. Banyak kelas menyumbangkan minat dan bakat dari kelasnya masing-masing.

Ada yang mempersembahkan tarian, nyanyian, pagelaran musik, drama, hingga membuka stand makanan.

Kelas Mingyu dan Minghao ingin mengadakan drama kecil-kecilan. Drama berisi percintaan cinta segitiga antar 3 sahabat. Kisah yang sudah sangat picisan, namun masih lucu untuk dipersembahkan dalam festival.

Untuk itulah dibuat undian peran serta bagian penyiapan alat dan bahan.

3 tokoh utama ialah, Shinta, Parka, dan Arya. Serta ada beberapa pemeran sampingan, back sound, moderator, hingga bagian perlengkapan alat dan bahan.

Mungkin berkah dari Tuhan, wanita tercantik di kelas berhasil mendapatkan peran sebagai tokoh utama Shinta, dan benar saja tokoh utama pria berhasil diperankan oleh Mingyu yang memang sedang jatuh cinta pada tokoh utama, dan Arya sebagai teman dekat Parka berhasil diperankan oleh sahabatnya sendiri, Minghao.

Drama ini digadang-gadangkan sangat relate dengan kehidupan mereka bertiga.

Sepulang sekolah mereka akan mulai berlatih serta bagian perlengkapan akan cicil menyiapkan alat dan bahan untuk pentas nanti.

__..__

Kini mereka bertiga sedang membaca naskah dan mendalami peran.

"Jangan berani rebut Shinta dari Parka, sekalipun lo sahabat gue, gue bakal mukul lo" Mingyu.

cut.. cut..

"Kamu kurang marah Mingyu, bersikaplah seakan pacarmu mau diambil sahabatmu" Ucap Seungkwan yang berperan sebagai moderator dan coach.

"Ya di scriptnya gitu kok" Mingyu.

"Bukan itu Mingyu, tapi ekspresimu itu bukan kayak orang marah tapi seneng malah" Seungkwan.

"Namanya juga baru latihan" Mingyu.

"Iya iya.. lanjutkan saja dulu, giliranmu Minghao" Sungkwan.

"Biarkan saja Shinta memilih.. Parka atau Arya?" Minghao.

"Nah.. ini baru dapet.. intonasimu udah tepat tapi ekspresinya perlu dipertajam lagi" Seungkwan.

"Aku tidak akan memilih diantara kalian, jika itu akan menghancurkan pertemanan kita" Irene.

"Baik sekali.. Memang tidak salah kau mengambil ekskul drama" Seungkwan.

__..__

Setelah latihan, Mingyu kembali menawarkan tumpangan untuk Irene.

"Sini kuantar, sudah sore nanti kamu diganggu lagi" Mingyu.

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri" Irene.

Minghao sedaritadi menunggu Mingyu di depan gerbang. Sudah 5 menit lamanya dia bertengger dengan motornya. Karena tak kunjung datang, ia pun menghampiri Mingyu fi parkiran.

Apa yang dilihatnya membuatnya semakin malas.

'Dia lagi'

Tanpa menunggu aba-aba Minghao segera melajukan motornya meninggalkan sekolah itu.

Setibanya di rumah Mingyu. Dia segera membuka pintu dan membaringkan dirinya di sofa. Tatapan matanya kosong menatap lurus langit-langit rumah.

Tak berselang lama, sebuah cairan bening turun lewat pipinya, padahal sedang tidak hujan diluar sana tapi mengapa suasana terasa begitu gelap.

Dengan lengannya, dia tutup wajahnya dan hanya menyisakan hidung dan bibir yang terlihat saat mendengar suara motor diparkirkan.

"Lu ninggalin gue" Mingyu.

Walau nadanya terkesan marah namun pria itu hanya lewat begitu saja tanpa menghiraukan gerak gerik Minghao.

"Parah banget anjir, aku nunggu kau tau di depan gerbang" Mingyu.

'Ada yang aneh' batin Mingyu.

'Tidak biasanya dia tidak membalas' batin Mingyu.

Mingyu pun memperhatikan Minghao yang duduk di sofa. Dengan iseng, ia mengangkat lengan yang menutupi sebagian wajah Minghao.

"Kau secapek itu kah sampai ninggalin aku" Mingyu.

Minghao yang terkejut segara mendorong Mingyu. Namun Mingyu tidak mudah dibohongi.

"Matamu kenapa" Mingyu.

"Gatau!" Minghao menyambar jaketnya kemudian berjalan keluar, pergi bersama motornya, meninggalkan Mingyu dengan beribu pertanyaan.

"Lu kenapa lagi si Hao" Kesal Mingyu.

__..__

KUBUS || GyuHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang