6 |End|

1.6K 200 8
                                    

Seulgi duduk termenung didepan ruang operasi dimana Irene sedang ditangani saat ini. Operasi telah berjalan hampir 3 jam namun belum ada tanda-tanda kalau operasi akan selesai.

Kini ia menatap darah Irene yang mulai mengering ditangannya.

Takut, itulah yang ia rasakan saat ini. Ia takut Irene meninggalkannya.

"Seulgi"panggil Joy bersama eomma Park yang baru saja sampai setelah mendapat kabar atas musibah yang menimpa Irene

"Irene, bagaimana apa dia baik-baik saja nak?"tanya eomma Park dengan suara seraknya karena sepanjang perjalanan wanita paruh baya itu terus menangis

"Eomonim mianhae karena aku gagal menjaganya. Sekarang Irene masih diruang operasi"jawab Seulgi merasa bersalah

"Aigoo uri ttal malang sekali~"tangis eomma Park

Joy tak sanggup berkata-kata karena jujur saja ia sedang meredam rasa takutnya dan tak ingin terlihat sedih didepan eomma Park.

"Apa operasinya masih berjalan?"tanya Joy diangguki Seulgi

"Mianhae~"lirih Seulgi

"Gwencana hmm semua akan baik-baik saja. Irene akan baik-baik saja"kata Joy mencoba menenangkan hingga tak lama pintu operasi terbuka tanda operasi telah selesai.

Seulgi, Joy, dan eomma Park dengan segera menghampiri sang dokter.

"Apa dia baik-baik saja?!"tanya Seulgi tak sabar membuat dokter Song yang menangani Irene tersenyum kecil.

"Kami berhasil menyelamatkan Irene ssi"jawab dokter Song seketika membuat Seulgi, Joy dan eomma Park bernafas lega

"Kami tidak dapat memastikan berapa lama pasien akan sadar karena memang luka yang didapatkannya hampir saja membuat kami kehilangan Irene ssi."lanjut dokter Song

Seulgi menatap nanar kearah Irene yang akan segera dipindahkan keruang rawat sedangkan Joy dan eomma Park sedikit bernafas lega karena Irene berhasil diselamatkan meski dengan kondisinya yang sekarang.

***

Setelah Irene dipindahkan keruang rawat setelah operasi Seulgi tak sedikitpun meninggalkannya.

"Seulgi ya"panggil Joy yang baru saja masuk dengan paper bag ditangannya

Seulgi menoleh.

"Gantilah bajumu."kata Joy menunjuk kearah baju Seulgi yang memang masih terdapat noda darah Irene disana.

"Ahh ne gumawo. Tolong jaga dia sebentar"pesan Seulgi diangguki Joy sebelum akhirnya beranjak dari posisinya.

Kini hanya ada Joy dan Irene yang terbaring belum sadarkan diri disana. Joy hanya diam meraih tangan dingin pucat sahabatnya itu.

"Kupikir kau akan pergi meninggalkanku dan eomma"lirih Joy

"Gumawo karena selalu menemati janjimu Irene ah"tangis Joy akhirnya.

***

1 minggu kemudian.

Sejak kejadian itu Irene masih belum sadar dari tidur panjangnya setelah operasi. Sepertinya ia masih betah terlelap.

"Kau tidak ingin bangun chagia?"tanya Seulgi mengusap wajah Irene

"Aku merindukanmu. Segera bangun hmm? Eomma dan Joy sangat mengkhawatirkanmu. Tenang saja ne aku sudah memastikan kalau pria itu segera mendapat hukumannya"bisik Seulgi sebelum ia mengecup pipi Irene lembut kemudian merapikan rambut Irene.

Ia diam menatap lamat wajah tenang kekasihnya itu. Memang beberapa hari yang lalu ia menemui Bae Taeman yang kembali berhasil ditangkap polisi dan pria yang itu akan segera mendapat hukumannya. Saat menemui Bae Taeman, Seulgi dengan brutal memukul pria paruh baya itu karena ia meluapkan segala amarahnya atas apa yang menimpanya Irene dan itu disebabkan oleh pria itu.


Someone Like You || SEULRENE SS || End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang