⚠️!Mengandung adegan dewasa!⚠️
~"Nevin... lu...."
Dalam redup kamar Nevin yang hanya dicahayai oleh lampu tidur bernuansa oranye, Marvel membuka suara.
Dia sedang membelakangi Nevin, berbaring di bawah selimut empuk di atas ranjang queen size milik pacarnya tersebut.
"Hm..?"
Pemuda di belakangnya merespon dengan suara pelan, namun bisa didengar jelas oleh Marvel sebagaimana wajah pemuda tersebut tengah terbenam di tengkuknya.
"Lu...! Nnh! Lu ngapain?!"
Marvel berteriak, berusaha bangkit namun ditahan oleh tangan Nevin yang memeluk pinggangnya. Sebuah desahan tak sengaja keluar akibat gerakan tiba-tibanya.
"Mm.. jangan banyak gerak Vel, nanti Vin ga tahan."
Nevin berbisik, menurunkan tangannya ke pinggul Marvel agar pegangannya lebih stabil, sembari dia mendorong maju, lebih mendekat pada tubuh Marvel.
Wajahnya masih terbenam di tengkuk Marvel, lalu bergerak ke ceruk di antara bahu dan lehernya, menciumi aroma kekasihnya dalam-dalam, sesekali mengecup singkat.
Dengan mata tertutup, Nevin menikmati kehangatan tubuh Marvel yang menempel padanya meski dibatasi kain-kain pakaian. Badan bagian depannya melekat pada badan bagian belakang Marvel, dan Nevin bisa merasakan detak jantung Marvel di dadanya sendiri karena betapa dekatnya mereka.
"Mmm... Viin..."
Sekarang Marvel merengek. Sentuhan-sentuhan Nevin membuatnya gelisah, terutama di bagian bawahnya.
Milik Nevin yang terbenam begitu dalam di dalam Marvel, tidak bergerak kecuali sesekali ketika dia bergeser untuk menciumi tengkuk dan bahu Marvel.
"It's okay Vel, just sleep.."
Nevin sekali lagi berbisik, tersenyum di atas kulit Marvel dimana dia menempelkan bibirnya. Nevin kembali bergerak, sedikit menggeser badannya menjauh agar dia bisa melilitkan lengannya di perut Marvel, lalu dia kembali mendekat dan menempelkan badannya pada Marvel.
Hal ini membuat milik Nevin bergerak keluar dan kembali masuk ke dalam Marvel. Meski gerakannya begitu pelan, namun sensasinya tetap membuat Marvel mengerang sedikit keras.
"Ngh... lu! G–gimana caranya gua mau tidur kalau lu—ahh!"
"Shh... dibilang jangan banyak bergerak.. Marvel mau malem ini ga dapet tidur sama sekali?"
Nevin berbisik dengan nada menggodanya, menggerakkan pinggulnya pelan. Tangan kanannya bergerak turun ke paha Marvel, mengelus-elus pelan.
"V-viin..! Tadi kita udah lakuin ini... berapa ronde.. Sekarang lu—nn.. m-mau lagi?"
Nevin tersenyum.
"Well, secara teknis gua ini remaja yang baru gede, normal kan kalau nafsunya susah dikontrol? Lagipula... Vin ga minta kita lakuin itu, cuma pengen di dalam Marvel aja.. you know, 'cock warming.'"
Tangan kanannya masih mengelus-elus pelan paha Marvel, sesekali meremas paha bagian dalamnya. Sedangkan tangan kirinya masih menempel di perut Marvel, merasakan hangatnya.
"Tapi kalau Marvel mau lanjut, gua sih setuju-setuju aja, banget malah."
"GA!"
『Setuju-setuju mata mu! Gua tarik kata-kata gua tentang Nevin itu orang yang gentle! Kalau gini terus lama-lama gua ga bisa jalan!』
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevin x Elestial | A Promise is A Promise | ElVin
Fanfiction"Hm, janji?" Nevin menjulurkan jari kelingkingnya. "Iya, janji." Marvel menyambungkan jari kelingkingnya dengan jari Nevin, mengikat janji. Dengan itu, sebuah janji diantara Marvel dan Nevin telah terbentuk. "Janji adalah janji, Vel." Dengan mata bi...