B L U R D

40 3 3
                                    

Bunyi kecipakan mulut yang saling beradu, menyalurkan hasrat yang sama menggebu, si pria tampak sudah tak tahan menahan gejolak dalam dirinya.

Mendorong dengan tenaga yang ringan, agar wanita dalam pelukannya itu tidak tersakiti, Ia membawa sang pujaan kedalam kamar miliknya di sebuah Apartment sederhana yang baru beberapa bulan ini Ia tinggali, dan dengan kurang ajar menjadi saksi bisu perbuatan tak senonohnya.

Cuuppp...

"Pasang pengaman, gue gak mau ambil resiko nantinya" bisik si wanita dengan nada tajam, mengintimidasi si lawan yang saat ini menatapnya nafsu.

Si pria memiringkan senyum, merasa tak takut dengan tatapan tajam itu, "Everything you want" bisiknya juga, setelan itu melahap kembali bibir chery yang sangat menggodanya itu, merah merona karena ulahnya sendiri.

Pergerakan yang terlalu cepat, jas si wanita dilepas paksa, membuat name tag yang tersemat disana jatuh dari jasnya.

Alana Eva Assegaf

Begitulah tulisan yang tergambar disana, namun apakah pria bernama lengkap Satya Nando Pratama itu memperhatikannya? Tentu saja tidak.

Ia arahkan tubuh mereka yang sudah tak terbalut sehelai benangpun itu keatas kasur yang nampak rapih, karena tadi pagi Nando membersihkannya terlebih dahulu sebelum pergi bekerja.

Melakukan ritual yang tak seharusnya mereka lakukan tanpa ikatan itu, tak membuat mereka sadar ditengah puncak gairah.

Desahan kuat Alana layangkan saat Nando mulai memasukan kesejatiannya kedalam tubuh Alana.

Denyit kasur yang saling bersahutan dengan suara tak senonoh mereka, mengiringi malam yang nampak akan panjang mereka lalui.

"Aakkhhh...." Sama-sama mencapai klimaks, tak berdaya ditengah lemas dan juga nikmat secara bersamaan.

"I love you...."

Duuggg... Duuggg...

"Heh!! Bangun woy!! Heh!!"

Nando mengerjapkan mata seketika, melihat sekeliling yang nampak tak asing.

"Lo ngapain tidur disini??!!! Gak pulang?!"

Suara itu tak Nando hiraukan, masih belum sadar karena bangun secara mendadak.

Ia melihat sekitar kantor tempat bekerjanya yang nampak sudah terang dengan lampu, bukan lagi cahaya matahari dari jendela, karena gelap sudah menguasai alam semesta.

"Malah bengong lagi!! Makanya kalo tidur tuh baca do'a dulu, mana molor disore menjelang malem lagi. Pamali nyaho! Entar di gondol Wewe Gombel!"

Nando yang sudah sadar menatap teman kantornya itu dengan sengit.
Sekate-kate bilang dia mimpi di gondol Wewe Gombel, yang ada dia malah mimpi basah.

"Anjir!!! Lo ngompol?!!" Teriak Chiko, teman kantor menyebalkannya itu.

Nando langsung menatap bawah celananya, sialan! Dia mimpi basah di tempat kerjanya!

"Apasih?!!! Bisa diem gak?!! Berisik banget. Lagian kalo bangunin orang tidur tuh yang halus dikit napa?!! Guekan kaget!" Balas Nando marah, lalu pergi berlari keluar sambil memegang bawah celananya meninggalkan temannya yang sudah terbahak melihat wajah Nando yang sudah merah seperti kepiting rebus karena malu.

Ditengah larinya menuju toilet Ia malah bertabrakan dengan orang yang masuk dalam mimpinya barusan.

Nando menatap jas bernama tag, Alana Eva Assegaf itu, mengingat kembali mimpinya yang sialan membuat dia berkeringat dingin.

"Kenapa lo? Mabok?" Tanya Alana menatap Nando yang sangat kacau dengan rambut acak-acakan serta wajah penuh peluh.

Alana Eva Assegaf, begitu dahsyat personamu membuat pria buaya macam Satya Nando Pratama ini dimabuk kepayang.

*
*

Tbc..

Uwwaauuwww 🌚🌚

Bab Blurd nya udah panas aja nih?? Wkwkwk.

Tim gerecep mana suaranya??
Kita gelar lapak dulu, sambil nunggu Wasiat Cinta selesai, aku mau kasih kalian gambaran untuk Spin-off Wasiat Cinta.

Ehehe, Aku udah kasih clue-clue di episode-episode Wasiat Cinta tentang kisah Alana Dan Nando, dan disini kita akan lihat lebih lengkapnya perjalanan mereka.

Ada yang penasaran??
Hayuukkk gerecep dulu, nanti kita bikin jadwal update lagi untuk cerita ini.

Stay tuned 😉

Terimakasih ❤️

Bandung, 4 June 2023

My Love My Crazy Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang