KS-20

3.5K 271 12
                                    

Malam ini terlihat sangat mewah dan romantis, suasana pinggir pantai dipenuhi banyak lampu berwarna jingga dan berbagai macam bunga. Nuansa warna coklat muda yang menjadi dresscode dalam acara ini membuat para tamu undangan terlihat sangat elegan.

Terlihat keluarga Rony duduk di depan panggung sambil menikmati alunan musik yang sangat memanjakan telinga, di tambah suara deru ombak membuat suasana semakin damai.

Salma yang melihat Rony asyik menggoyangkan kepala dan tangannya langsung bergidik, "Liat tuh papa kamu asyik joget dia." Ucap Salma ke Syarla.

"Capek banget sama papa😭" Syarla menepuk jidatnya, bukan Rony namanya jika tidak membuat orang terheran-heran.

Neyl menghampiri Rony yang tengah asyik berjoget, "Ayolah Ron nyawer." Ajak Neyl sambil menepuk pundak Rony.

Mendengar ucapan Neyl mata Salma langsung tertuju pada Rony. "Santai ma santai." Rony tertawa melihat tatapan tajam Salma.

"Ehh Salma, becandaa ya bostt. Rony-nya di sini ga kemana-mana." Neyl tertawa kecil sambil menangkupkan kedua tangannya.

Rony menunjuk Neyl yang masih tertawa kecil, "Omelin tuh ma si Neyl, dia yang ngajak." Ucap Rony.

"Emang nih Neyl nih ajakannya ga bener." Canda Salma.

"Hahaha, eh ngomong-ngomong kalian udah makan belum?" Tanya Neyl.

"Udah bro, Salma aja udah nambah dua piring." Kata Rony sambil menengok ke arah Salma.

Padahal Rony yang sudah menghabiskan dua piring nasi kebuli. "Tebalik kali, papa tuh yang udah abis dua piring." Ucap Salma menunjuk piring yang ada di depan Rony.

Rony merangkul Salma sambil mencubit pipinya, "Ihhh gemes banget sama ni orang."

"Apasih pa ga jelas banget tiba-tiba nyubit." Salma memegang pipinya yang habis dicubit Rony tadi.

"Gemes, pengen papa cubit ginjalnya." Senyum Rony mengalihkan dunia.

Neyl hanya bisa tersenyum menyaksikan tingkah mereka yang bisa-bisanya becanda di depan orang yang punya acara. "Terus aja terus becanda sampe lupa ada gua di sini sama anak kalian." Ucap Neyl.

"Kalo aku udah biasa om, jadi ga kaget lagi." Celetuk Syarla yang dari tadi sibuk makan.

"Haduhh mana Syarla masih jomblo lagi." Canda Neyl.

"Haduh sedih banget om." Syarla menopang dagunya.

Rony ikut meledek Syarla, "Cariin pacar dong Neyl buat Syarla."

"Kalo mau nanti om cariin Syar." Neyl menanggapinya dengan serius padahal sebenarnya Rony hanya becanda.

"Ngga om, jangan dengerin papa." Syarla malah tersenyum malu.

"Yaudah kuliah dulu aja yang benar, nanti baru mikirin laki-laki." Ucap Neyl menepuk pundak Syarla.

"Yaudah Sal, Ron, gua nyamperin istri gua dulu ya." Lanjutnya sambil melambaikan tangannya.

Ketika ingin menyuap pudding coklatnya Salma teringat sesuatu, "Ehh ngomong-ngomong anak mama satu lagi kemana ya, dari tadi ambil makanan belum balik-balik."

"Paling sama Paul ma." Celetuk Syarla.

Salma terlihat cemas, "Emang iya? Coba telepon Syar."

Syarla menelpon Nabila, tapi ternyata ponsel Nabila tersimpan di dalam tas yang ia letakkan di atas meja. "Lah handphone-nya ada di sini ma." Syarla mengecek tas Nabila.

"Haduh kemana tuh anak." Sambung Rony.

"Pa ayo pa cari." Salma menggoyang-goyangkan lengan Rony.

Rony berdiri menghentikan makannya, "Syarla tunggu di sini ya jangan kemana-mana, mama sama papa cari adikmu dulu." Pesan Rony ke Syarla.

Syarla mengangguk setelah mendengar perkataan Rony.

Salma dan Rony pun mulai mencari Nabila. Mereka cek di tempat pengambilan makanan, toilet, tempat bermain, belakang panggung, tapi hasilnya nihil Nabila tidak ada di tempat itu.

"Pa coba telepon Paul pa." Salma terlihat sangat gelisah.

Berkali-kali Rony menelpon Paul tapi hasilnya pun tidak ada, karena tidak ada jawaban dari Paul.

Salma menarik tangan Rony, "Pa coba ayo cari di pinggir pantai."

Mereka menyusui pinggir pantai, terlihat banyak sekali orang di sana yang sedang membuat api unggun sambil menikmati ombak pantai di malam hari.

"Aduh ramai banget pa." Ucap Salma.

"Mama tenang dulu, pasti ada di sekitaran sini." Rony berusaha menenangkan Salma.

Dari kejauhan Rony melihat Nabila duduk di hamparan pasir pantai ditemani dengan paul, sepertinya mereka sedang bicara serius karena terlihat wajah mereka yang tidak seperti biasanya.

"Ma, itu Nabila lagi duduk sama Paul." Rony menunjuk ke arah Nabila dan Paul.

"Oiyaa, syukurlah. Mama takut Nabila terbawa ombak tadi." Salma menghembuskan napasnya tenang.

"Yaudah yu pa kita balik lagi." Ucap Salma.

Rony mengerutkan dahinya, "Lah kamu gimana sih sayang, tadi katanya mau nyari Nabila giliran udah ketemu malah ditinggal."

"Kan udah tenang pa, aman kalo udah sama Paul." Kata Salma.

"Udah ayo." Salma menarik tangan Rony.

Salma dan Rony berjalan pelan, ikut menikmati indahnya suasana pantai di malam hari.

"Indah ya ma." Ucap Rony.

"Indahan mana sama yang ada di samping papa?" Tatapan dan senyuman Salma mengandung arti.

Rony menatap balik Salma, "Mama pasti udah tau kan apa jawaban papa?" Rony tersenyum ke arahnya.

"Apa?" Salma terhenti.

"Kata indah pun tak cukup mewakili sosok seperti kamu, yang indah di luar sana banyak, tapi kamu itu ga hanya sekedar indah, kamu punya segalanya." Langkah Rony pun ikut terhenti.

"Mau duduk dulu?" Tanya Rony.

Salma mengangguk, mereka pun duduk di hamparan pasir pinggir pantai.

"Aku ga tau akan jadi apa kalau aku ga ketemu sama kamu pa, mungkin hidup aku ga sebahagia ini." Ucap Salma.

"Papa juga ga tau gimana hidup papa kalo ga ketemu kamu ma. Rasanya hidup papa akan hampa." Rony memegang tangan Salma.

"I love you pa."

"I love you more."

___

I'm back!!🤚

Apa kabar kaleannn semuaaa?
Maaf yak ngilang tiba-tiba kaya doi😭🤣
Aku upload 2 part nii semoga suka yak🙌

Happy reading...

Salam dari author,
I miss you guys🤗

Until the End🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang