Minggir atau Mati?
________________________________
Suasana mencekam memenuhi malam itu. (Y/n) tanpa rasa takut menatap mata biru Gabi yang menyala. Seolah-olah ia sama sekali tidak terancam pada kehadirannya. Pria berambut hitam itu mengeluarkan quirknya berupa gelora api bewarna biru.
"Kau cukup berani juga. Baiklah, haruskah aku membuatmu menjadi abu, sekarang?" Ia memperlihatkan telapak tangannya yang penuh dengang kobaran api.
Gadis itu masih menatap dengan tajam dan tangan kanannya mulai memegang gagang katana, ia mengambil napas dalam-dalam.
"Minggir."
Pria itu menyeringai.
"Tidak akan."
Lalu, hutan itu dipenuhi dengan kobaran api yang melahap semuanya. Disaat kobaran api itu akan mencapai dirinya, (Y/n) menggerakkan pedangnya secara spiral sehingga api itu lenyap begitu saja. Hal itu membuat pria berambut hitam itu keheranan.
Lalu, dengan secepat kilat, gadis itu sudah berada di hadapannya dengan ujung pedang yang terarah pada lehernya. Dengan matanya yang berkilat tajam seperti seorang pembunuh haus darah.
"Bukankah aku sudah bilang untukmu mundur, Dabi?"
Pria itu-- Dabi membelalakkan matanya. Bagaimana bisa ia mempunyai kecepatan seperti ini? Sungguh tidak masuk akal. Dan yang lebih penting bagaimana ia tahu namanya?!
Bukannya semakin berhenti, (Y/n) menyeringai.
"Tidak. Haruskah kubilang, Touya?"
Sekali lagi, Dabi dibuat terkejut. Namun, mendengar nama sialan itu membuat darah di tubuhnya mendidih. Ia sama sekali tak ingin mendengarnya lagi. Bahkan seumur hidupnya ia tak sudi!
"Gadis brengsek!"
Area disekitar mereka dikelilingi oleh api biru yang sangat panas dan mampu melelehkan apapun. Bahkan besi sekalipun. (Y/n) mengambil kuda-kudanya. Matanya memicing tajam.
"Ten no Kokyu : Yon no Kata, Arekuruu Hoshizora! (Pernapasan langit : Teknik ke-4, Amukan Langit Bintang!)"
(Y/n) mengayunkan pedangnya sehingga menciptakan ratusan kristal berbentuk bintang yang menusuk badan Dabi.
"A-APA?!"
Dabi terjatuh, apinya perlahan menghilang. Ia tidak bisa bergerak seolah tubuhnya lumpuh. Tidak, lebih tepatnya membeku karna efek dari tekniknya.
(Y/n) memandang Dabi yang tersungkur dengan tatapan merendahkan.
"Tetaplah disitu hingga matahari terbit." Lalu, sebuah seringaian menyeramkan terbit di wajah gadis itu, "Itupun kalau kau masih hidup dari makhluk itu."
Lalu, (Y/n) pergi dari sana, bergegas menuju ke tempat Tanjiro dan teman-temannya.
Dabi yang hanya bisa melihat kepergian gadis itu harus menahan amarahnya karna ia tidak bisa melakukan apapun. Ia direndahkan bahkan hingga tak bisa bergerak sedikitpun.
"Akan aku pastikan selanjutnya aku membunuhnya!" Geramnya.
Lalu, ia mendengar suara erangan yang mendekat ke arahnya. Matanya membola melihat makhluk menjijikkan setengah manusia dan setengah kadal dengan lidahnya yang terjulur begitu panjang.
"Manu--sia... Manu--sia... La--par... La--par..."
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
KNY x BNHA : In Another Dimension
FanficTrio Kamaboko, serta Asuka (Y/n) tengah menjalankan misi bersama. Diselingi dengan gelak tawa, dan tingkah random mereka. Tiba-tiba saja mereka terhisap ke sebuah pusaran angin hitam dan jatuh ke suatu tempat yang membingungkan. Mereka tentu begitu...