[🦄] Chapter 12

1.4K 209 50
                                    


#typo dimaklumi!!

*

*

Naikkan hestek #tahanemosi janganngumpat

*

*

*


Malam ini seorang pria sedang duduk di sisi tergelap kamarnya, pria itu sedang menangis seperti malam malam biasanya.

Pria itu adalah Jeon Jungkook.

Siapa yang mengira kalau pria dengan kepribadian yang tegas, berwibawa, tidak takut apapun, kini sedang menangis di pojok kamar sambil memeluk sebuah poto.

Sudah 6th berlalu, namun Jungkook masih belum juga menghapus sisi buruknya terutama pada malam hari, pria itu akan masuk ke dalam kamar Jean, lalu menangis di pojok meja belajar Jean sambil menangis dan menyebut nama sang isteri.

Nampak seperti orang gila, dan bukan sifat seorang Jeon Jungkook.

Dia tau kesalahannya, dia tau ke brengsekannya selama ini, membuat Rose pergi. Namun, demi apapun dia sangat menyesal melebihi apapun di dunia ini.

Dia tidak bisa berhenti memikirkan Rose, seandainya Rose ada di depannya dengan perasaan yang sama, yaitu rasa kecewa karena pengkhianatan nya, maka dia rela dibunuh saat itu juga.

Dia tidak bisa hidup tanpa isterinya.

"Sayang... Kamu kapan pulang, hm? Aku kangen..." Jungkook mengecup poto Rose dengan air mata yang masih mengalir.

".... Lalu bagaimana dengan Jean? Lalu putri kecil kita? Apa mereka berdua tumbuh dengan sehat?.... Aku yakin mereka pasti sehat dan tumbuh dengan baik" Lirihnya.

"Aku ingin melihat anak kita.... Aku juga ingin melihatmu... Sangat ingin..." Jungkook kembali terisak, dadanya kembali terasa sesak.

Dia meringkuk sambil memeluk poto tersebut dengan erat ketika hujan turun dengan sangat deras.

"Kau sudah menghukum ku, Rose.... Tapi, sungguh! Aku tidak bisa menahannya lagi... Semua ini sangat menyakitkan untukku..."

Cklek!

Pintu kamar tiba-tiba terbuka.

"Jungkook!"

Jimin lah yang masuk.

Jimin menatap sekitar kamar, sangat gelap dan sepi.

Sehingga dia mendengar isakan Jungkook dari ujung, dia pun bergegas menghampiri Jungkook.

"Apa yang kau lakukan di sini?!" Jimin menyamakan tingginya dengan Jungkook.

"Apa yang Hyung lakukan di sini" Lirih Jungkook balik bertanya.

"Jung, berhentilah melakukan semua ini, itu hanya akan menyakitimu" Pinta Jimin dengan rasa iba.

"Semakin kau menyuruhku untuk berhenti, maka sakit ku akan semakin lebih terasa, Hyung" Balas Jungkook.

Jimin menghela napasnya.

"Rose sudah kami temukan"

Ruangan tersebut menjadi hening.

Tubuh Jungkook bergetar, Jimin memegang bahu Jungkook.

"Jung, aku tidak berbohong! Rose ada di Australia bersama kedua anakmu" Kata Jimin lebih yakin.

[✔] 𝐇𝐈𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang