Note: Saya selaku penulis tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi untuk membahas budaya dan ekonomi secara detail, sehingga apa yang akan saya sampaikan di sini terbuka untuk kritik, baik secara sumber maupun pemahaman terkait konsep yang dijelaskan.
_ _ _
Ketika makhluk hidup mulai mencapai kecerdasan tertentu, mereka memerlukan lebih dari sekadar makan dan reproduksi untuk bertahan hidup. Beberapa hewan seperti gurita pasifik pernah diobservasi mengalami 'bosan' selama berada dalam aquarium di California Academy of Sciences, sehingga mengharuskan mereka untuk diberikan perhatian lebih, berupa 'hiburan' seperti puzzle. Hal ini menarik, karena bagaimanapun gurita tetap tidak memiliki kecerdasan seperti manusia, akan tetapi tetap mengalami 'bosan' ketika kecerdasannya tidak distimulasi.
Kasus berbeda ditemukan pada sekelompok Orca di pesisir Amerika, di mana Orca-orca tersebut membentuk klan yang memiliki bahasa atau mungkin dialek yang berbeda di setiap klannya. Bahasa atau adanya perbedaan dialek pada suatu bahasa adalah salah satu bagian dari budaya, sebagaimana hakikat bahasa adalah bagian dari identitas suatu individu. Apabila individu dari makhluk yang cerdas ini memiliki identitas pribadi dan menjadi bagian dari kelompok yang pula identitasnya berbeda dengan kelompok lain, maka makhluk ini dapat dinyatakan telah memiliki budaya. Akan tetapi, budaya pada makhluk hidup pun sebenarnya adalah sesuatu yang 'aneh', mengingat tidak semua budaya membantu makhluk dalam bertahan hidup. Mungkin, sama halnya dengan gurita pasifik pada paragfraf sebelumnya, terbentuknya budaya pun merupakan bagian dari cara makhluk untuk mengstimulasi kecerdasan mereka.
Maksud saya menjelaskan itu semua di awal bab adalah, untuk menggambarkan bagaimana 'kecerdasan' perlu untuk distimulasi, sehingga menghasilkan budaya. Jadi, ketika kita membicarakan soal makhluk dari dimensi paralel dengan kecerdasan yang setara atau melebihi manusia, kemungkinan besar mereka pun memerlukan budaya untuk mengstimulasi kecerdasan mereka. Ada pun, pembagian unsur budaya pada umumnya menurut Koentjoroningrat adalah: 1. Bahasa, 2. Sistem Pengetahuan, 3. Sistem Kemasyarakatan, 4. Peralatan Hidup atau Teknologi, 5. Sistem Mata Pencaharian, 6. Agama, dan 7. Kesenian.
Akan tetapi, kita tidak akan membahas semua unsur di atas. Ketujuh hal di atas dapat menjadi acuan untuk menulis 'World Building' yang kompleks, tapi terlalu detail pun dikhawatirkan akan menjadi 'Lore Dump' untuk pembaca. Sehingga, dikira-kirakan bagaimana mengaplikasikan unsur-unsur di atas atau bagaimana menjelaskan unsur dunia cerita penulis secara berkala, jadi tidak membuat pembaca mengantuk.
Untuk saya pribadi, saya cenderung berfokus kepada: 1. Bahasa, 2. Sistem Masyarakat, 3. Agama, dan 4. Teknologi. Keempat hal tersebut biasanya menjadi hal yang pertama kamu lihat ketika kamu berada di tempat asing. Ibarat contoh, kamu seorang Muslim yang lama tinggal di Indonesia. Kamu mungkin akan terkejut, bagaimana budaya di Finlandia begitu berbeda dengan di Indonesia. Bahasa jelas adalah hal pertama yang menjadi kendala bagi kamu yang hanya paham bahasa Indonesia, masyarakat yang cenderung liberal pun mungkin membuat anda heran-heran, jarangnya ditemukan masjid untuk kamu beribadah juga mungkin akan membuat anda bingung, dan bagaimana infrastruktur serta betapa lancarnya koneksi internet di sana mungkin akan membuat kamu iri. Sekarang, bagaimana kalau semua itu diaplikasikan ke dunia yang benar-benar 'asing' untuk kita? Ketika ras benar-benar membedakan, sehingga warna kulit bukan lagi jadi masalah. Ketika manusia memiliki sesuatu yang melebihi ke-5 indra yang sudah kita miliki. Ketika alam memberikan lebih dari sekadar udara untuk kamu hirup. Bab ini akan membahas itu semua dan (mungkin) akan sedikit lebih panjang dari pembahasan saya yang sebelum-sebelumnya hehe...
_ _ _
Bahasa
_ _ _
Bahasa sebenarnya sesuatu yang eksklusif untuk manusia. Karena, bahasa pada dasarnya merupakan media komunikasi berupa bunyi yang apabila bunyi tersebut memiliki pola atau hambatan tertentu dapat menyampaikan makna atau maksud kepada yang dituturkan. Beberapa hewan memiliki cara untuk berkomunikasi dengan sesamanya, akan tetapi belum ada yang benar-benar sampai sekompleks manusia. Akan tetapi, hal ini mungkin berbeda jika kita beralih cerita ke dunia di mana manusia bukanlah satu-satunya makhluk dengan kecerdasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Realm of Fantasy
FantasíaA How To ___________ Lembar ini didedikasikan untuk membahas seputar world building dunia fantasi. Kritik dan masukan akan sangat membantu, serta jika dimungkinkan akan dimuat pula di dalam lembar ini atau menjadi revisi dari salah satu lembar.