24. Steven Kim Sialan!

194 28 9
                                    

"Kau tak apa, Hyun?"

Seohyun menggeleng perlahan, ia berbaring di ranjang Irene dengan mata terpejam sejak beberapa jam lalu dan si sahabat tak bersuara sama sekali membuat Irene kebingungan.

"Hyun, jangan membuatku bingung.. ada apa denganmu, tell me" Irene tak tahan, ia memaksa Seohyun untuk bercerita.

"Give a knife, Rene" ujar Seohyun.

"A knife? For what?" Bingung Irene.

"Tusuk perutku" gumam si sahabat yang sukses membuat Irene melotot.

"Jangan gila!" Serunya.

"Cepat ambilkan aku pisau, atau gunting jika ada" Seohyun beringsut bangun mencari benda yang ia minta karena Irene tak kunjung memberikannya.

Sret

Seohyun ditahan oleh Irene, si sahabat melayangkan tatapan tajam yang dibalas tatapan kosong oleh si nyonya Kim.

"Apa maksudmu?!" Bentak Irene.

"Kill me, Rene.." lirih Seohyun.

"What the he-- astaga.. kenapa denganmu sebenarnya?"

Irene harus menahan diri untuk tak mengumpat karena ia tak ingin janin Seohyun mendengarkan kata-kata yang tak pantas, Seohyun dituntun duduk ke sisi ranjang oleh Irene dan ia menundukkan kepala. Irene mengusap lembut lengan sang sahabat, Seohyun akhirnya bercerita dan ceritanya itu menimbulkan emosi di diri Irene. Kim Taehyung bajingan.

"Aku tak bisa lagi, Rene, aku ingin cerai dari namja gila itu tapi dia tak akan mau menanda tangani surai gugatan cerai.. the only thing that i can do is killing myself, i can't hold it anymore.." Seohyun berujar lirih.

"Kau jangan seperti ini, kau harus melawannya! Jangan diam saja!" Irene menyahut kesal.

"Aku melawannya dengan cara menamparnya dan yang terjadi adalah dia memperkosaku! Dia melakukannya dengan kasar, Rene! He was trying to kill my child!"

Seohyun menatap datar Irene. Retina bulat itu berkaca-kaca, si nona Bae lunak seketika, ia tak bisa melihat Seohyun menangis. Irene segera memeluk erat Seohyun, mengusap lembut bahu juga rambut si sahabat.

"I'm sorry.. aku tidak bermaksud berkata seperti itu, maafkan aku.." bisik Irene.

"Hiks.." Seohyun terisak. Irene terus mengusap rambut Seohyun hingga si sahabat mengantuk dan tertidur, ia menuntun Seohyun untuk berbaring lalu menyelimutinya.

Drrt drrt!

Irene meraih ponsel milik Seohyun, ia berubah kesal melihat sebuah pesan yang masuk ke sana. Irene melangkah keluar dari kamar, tak ingin membangunkan Seohyun yang baru berhenti menangis.

Bajingan Kim

Apa maksud ucapan-mu tadi?
My child?

Irene tak membalas pesan itu, dia langsung mendial nomor si sulung Kim dan tak butuh waktu lama panggilan itu tersambung.

"Belum puas juga kau dengan segala perbuatan bajingan-mu untuk menyakiti sahabatku dengan upaya balas dendam tak jelas itu, Kim Taehyung sialan?"

Irene tak membiarkan Taehyung bersuara duluan, ia melontarkan satu kalimat pedas yang cukup panjang membuat Taehyung terdiam di seberang sana. Irene bisa mendengarkan helaan nafas dari namja Kim itu.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang