⚠️ Pipp... Pipp!!! WARNING! WARNING! WARNING! Lots of harsh word, contains obsession, kissing, sistercomplex, BLOOD SCENES. Babang Jejep mau menunjukkan taring soalnya, dan babang Jejep juga mau bilang sesuatu tentang anak baik— eh nggak deh, maksudnya si Leo ganteng ⚠️
Btw si Leonardo bakal aku ganti jadi mirip Moon Sangmin. Pas dapet saran terus aku lihat orangnya, eh cocok banget sama Leooo<3
***
Bugh!
Nilya menutup mulutnya yang menganga dengan kedua telapak tangannya, tapi pada akhirnya ia tersenyum senang sembari mengangkat dagunya tinggi-tinggi.
Rasain tuh!
"Kak?!" Zergan menatap Leonardo penuh protes, apa salahnya sampai-sampai ia mendapatkan pukulan pada rahangnya.
"Apa?" Tanya Leonardo dengan wajah julidnya, lelaki itu bahkan langsung pergi ke arah Nilya meninggalkan lelaki itu yang masih menatap protes ke arahnya.
Leonardo tersenyum cerah, senyuman yang sangat jarang bahkan tidak pernah di lihat oleh geng mereka. "Babe." Panggil lelaki itu lalu langsung memeluk Nilya, bahkan mencium bibir gadis itu dengan tidak sadar tempat.
Nilya tentu sedikit terkejut dengan hal itu. Oh ayolah, kenapa lelaki ini jadi sangat agresif begini?! Tapi tak apa, Jeffran juga begitu.
Semua yang ada di sana menganga melihat kelakuan dari Leonardo, bahkan Zergan juga ikut terkejut. Ia tentu sangat mengenal Kakak sepupunya itu, kenapa tiba-tiba jadi begini?
"Maaf, kamu nggak papa kan? Si jamet itu nggak apa-apain kamu kan?" Tanyanya dengan tatapan lembut, yang membuat Nilya mengembangkan senyumannya lalu menggeleng.
"Enggak kok, cuma dia nyebelin banget." Katanya dengan raut wajah kesal, jujur saja ketika mengingat hal itu membuatnya tidak mood.
Leo tersenyum. Senyuman yang bisa membuat kaum hawa meleleh melihatnya, begitu juga dengan Nilya. Ah! Beruntung sekali memiliki lelaki ini sebagai pacarnya.
Bahkan jika tidak mendapatkan Jeffran, Kaezar ataupun Sagara, ia sangat tidak apa-apa.
"BABY!"
***
Di sebuah ruangan dengan nuansa dark, terdapat seorang lelaki tampan yang kini tengah menatap ke arah korbannya dengan tatapan dingin.
Srett!
Tanpa belas kasihan, lelaki itu menyayat pipi putih di depannya dengan pisau berkarat miliknya, sebenarnya ia tidak terlalu minat menggunakan pisau. Tapi jika menyiksa sesuatu, maka ia harus menggunakan benda besi itu.
"A-ampun... Tu-tuan," kata wanita di depannya dengan air mata yang mengalir, Jeffran memang bukan psikopat, tapi lelaki itu bisa cosplay menjadi psikopat jika ingin menyiksa seseorang.
Tak tanggung-tanggung ia menyiksa mereka seperti psikopat sungguhan, walaupun bidang yang ia geluti adalah permafia'an, bukan perpsikopatan. Jika psikopat seperti ini, biasanya ia akan menyuruh Leo untuk menyiksa seseorang.
Iya, Leo! Anak baik kita yang mempunyai topeng tebal itu menyembunyikan sifat aslinya, apalagi di depan Nilya. Gadis pujaan hatinya, saat diskusi di ruangan Sagara, mereka menanyakan hal itu kepada Leo, apakah Leo memacari gadis itu hanya sekedar ingin menjadikannya korban atau tidak, tapi ternyata tidak, lelaki itu memang tulus mencintai gadisnya.
Leo memang anti wanita, dalam artian para wanita itulah yang menjadi targetnya. Tenang saja walaupun psikopat, Leo masih memiliki hati, buktinya ia sangat mencintai Nilya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You [Pre-Ending]
FantasíaGimana rasanya, jika kalian yang sedang melamun di kamar dan baru satu detik memejamkan mata, langsung tersadar di tempat yang berbeda, yang jelas-jelas bukan kamar kalian?! *** "Baby, kenapa ngelamun, hm?" Lizzie Swansea. Gadis itu menatap was-was...