"Apa maksudmu berkata seperti itu?" tanya Helios sambil meletakkan sandal di rak.
"Jangan bersikap seolah kau tidak tahu. Kau membuat alasan dengan membuang sampah, tapi ternyata kau bertemu dengan pria brengsek yang menghubungimu tadi siang, 'kan?" sergah Zeus menuduh.
Sebenarnya, pria itu sama sekali tidak tahu seperti apa sosok Draka. Ia hanya menebak-nebak saja karena pria yang menghubungi Helios adalah pengacara itu.
"Oh, jadi kau melihatku bersama Pengacara Aka?" Helios melangkah masuk melewati Zeus begitu saja, "Aku tidak sengaja bertemu dengan dia dan ternyata, dia penghuni apartemen ini juga," imbuh wanita itu datar.
Helios menjelaskan seolah tidak memiliki rasa takut sedikitpun. Mungkin karena ia merasa benar dan tidak melakukan sesuatu yang salah. Jadi, ia tidak perlu menyembunyikan hal yang hanya akan membuat Zeus curiga dan marah.
"Benarkah? Kau pikir aku akan percaya begitu saja? Tidak, Hely. Dilihat dari sikap pria brengsek itu, sepertinya kalian bukan sekedar orang yang baru bertemu." Zeus membalikkan tubuhnya dan menahan tangan Helios, "Apa kau dan dia menjalin hubungan di belakangku?" tanya pria itu sambil mencengkeram kuat-kuat pergelangan tangan istrinya.
"Apa yang kau katakan, Ze?" Helios balik bertanya sambil menghempaskan tangannya. Akan tetapi, tangan Zeus tetap berada di tempat semula.
"Kenapa kau semakin tidak sopan? Ke mana sopan santunmu selama ini? Apa karena pria itu? Apa ini ajaran dari pria brengsek itu?" geram Zeus dengan sikap Helios yang berubah seratus delapan puluh derajat.
Pria itu melepas tangan Helios dan melangkah maju. Semakin ke depan, semakin membuat Helios melangkah mundur. Wanita itu takut Zeus akan melukainya.
"Kenapa jadi bawa-bawa dia. Aku bersikap seperti ini karena kau suamiku dan bukan majikanku lagi. Jadi, apa aku salah? Atau, apakah aku harus selalu memanggilmu Tuan?" sanggah Helios menggebu.
Jangan karena kebetulan di mana ia bertemu dengan Draka dijadikan sebagai alasan bagi Zeus untuk menyiksanya. Setelah bangkit dari kematian, Helios memutuskan untuk menanamkan sedikit keberanian di dalam hatinya. Ya, meskipun ia tetap kalah dan terpaksa harus mematuhi keinginan Zeus.
"Tidak, tapi waktu perubahanmu yang salah. Kenapa harus bertepatan setelah kau mengenal pria brengsek itu seolah dia yang mengajarimu bersikap tidak sopan denganku?" ujar Zeus tidak kalah menggebu.
"Namanya Pengacara Aka. Kenapa, sih, kau selalu menilai orang sesuka hatimu. Kalau dia sampai tahu dan menuntutmu dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan bagaimana?" sanggah Helios tidak suka.
Mungkin Helios masih bisa diam ketika Zeus selalu menyebutnya wanita murahan. Namun, akankah Draka tetap diam ketika Zeus memanggilnya pria brengsek sedangkan di antara keduanya tidak saling mengenal? Takutnya, pengacara itu tidak terima dan menuntutnya.
"Aku tidak peduli siapa namanya dan aku juga tidak peduli kalau dia menuntutku. Pokoknya mulai sekarang, kau tidak boleh dekat-dekat dengannya," kata Zeus tegas.
"Tidak. Kau tidak berhak melarangku untuk dekat dengan siapa pun termasuk Pengacara Aka," tolak Helios tidak kalah tegas.
"Kenapa aku tidak berhak?" Zeus menunjukkan seringaiannya. Ia mengulurkan tangannya dan meletakkannya di dinding tepat di samping kepala Helios, "Kau bilang aku ini suamimu, bukan? Lalu, apakah aku tidak berhak melarangmu dekat dengan laki-laki lain?" sambung pria itu dengan gigi yang dieratkan.
"Oh, jadi kau mengakui bahwa kau suamiku? Apa sekarang kau sedang cemburu?" Helios tersenyum mengetahui suaminya cemburu. Itu artinya sudah ada perasaan cinta di hati Zeus untuknya.
"Apa kau gila? Mana mungkin aku cemburu hanya karena pembantu murahan sepertimu." Zeus tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya, "Jangan mimpi!"Pria itu membalikkan tubuhnya setelah menatap tajam Helios. Kemudian, ia melangkah ke depan dan duduk. Sedangkan Helios hanya bisa menghembuskan nafas berat. Ia merasa Zeus sudah ada sedikit rasa untuknya, tetapi masih tidak mauengakuinya.
"Ya sudah, kalau kau tidak cemburu. Kenapa kau malah mengejekku? Memangnya serendah itukah aku sampai-sampai tidak ada orang yang akan cemburu denganku?" tanya Helios kecewa.
"Tentu saja," balas Zeus tanpa menatap Helios sedikitpun.
"Baiklah, kita lihat saja nanti. Kau akan cemburu atau tidak. Semakin kau melarangku bertemu dengan Pengacara Aka, maka aku akan semakin dekat dengannya," batin Helios penuh tekad.
Merasa ada yang memperhatikan, Zeus lekas menoleh dan ternyata memang benar. Saat ini, Helios sedang menatapnya dengan raut yang sangat menyebalkan. Terlebih dengan seringaian tipisnya yang membuat Zeus terheran-heran.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau tidak sedang mengumpat, 'kan?" tanya Pria itu curiga.
"Memangnya aku ini kau. Aku bukan tipe orang yang suka mengumpat, apalagi yang suka mengejek, dan merendahkan orang lain," sergah Helios menyindir.
"Apa maksudmu berkata seperti itu? Apa kau sedang menyindirku?" tanya Zeus tidak suka. Apalagi tatapan mata Helios begitu sinis.
"Aku hanya asal bicara. Kalau kau merasa tersindir, maka kau tidak boleh menyalahkan aku," balas Helios malas.
"Kau berani?" geram Zeus sambil menggertakkan giginya.
"Hmmm ... Aku mau cuci tangan dulu, ah. Tanganku benar-benar bau sampah," ujar Helios mengabaikan Zeus yang sedang kesal dibuatnya.
Helios melangkah ke dapur untuk mencuci tangan. Kemudian, ia langsung menaiki anak tangga menuju lantai dua dan masuk ke dalam kamar. Di lantai bawah, Zeus terus menatap ke atas penuh tekad.
"Lihat saja! Aku akan membuatmu sakit mata ketika melihatku. Aku yakin setelah ini, Hely akan mengajukan gugatan cerai," batin Zeus tersenyum menyeringai.
Sudah jelas-jelas bahwa ia mulai ada rasa terhadap Helios, tetapi masih belum bisa menyadarinya. Bahkan saat ini ia masih berpikir untuk berpisah. Mungkinkah setelah ia berpisah dengan Helios, Minerva akan menerimanya kembali? Atau justru setelah berpisah ia akan menyesali perpisahannya dengan Helios?
"Pengacara Aka?" Zeus nampak sedang berpikir, "Aku seperti pernah mendengar nama itu, tapi di mana? Yah, sepertinya aku harus mencari tahu siapa dia. Aku harus mencari tahu tujuan mengapa dia mendekati Hely," lanjut pria itu.
***
Keesokan harinya, Zeus dan Helios sedang ada di meja makan. Menikmati sarapan pagi di hari yang terlihat sangat cerah.
"Pindahkan semua barang-barangmu ke kamarku," kata Zeus tiba-tiba.
"Hah? Apa?" terkejut Helios.
"Mulai sekarang, kita akan tidur bersama," jelas Zeus datar.
"Uhuk-uhuk!" Helios tersedak di tengah sarapan paginya. Tangannya terulur meraih gelas air putih. Setelah meneguk beberapa teguk air, ia melanjutkan kata-katanya, "Apa kau tidak salah bicara atau aku yang salah dengar?"
"Tidak. Jadi setelah kau makan nanti, pindahkan semua barang-barangmu ke kamarku," balas Zeus masih dengan ekspresi datar.
Entah apa yang pria itu pikirkan sampai-sampai menyuruh Helios pindah ke kamarnya. Padahal sejak pertama kali pindah ke apartemen, Zeus yang meminta Helios tinggal di kamar yang berbeda dengannya. Mungkinkah pria itu khawatir setelah kejadian Draka di tengah rumah tangganya yang masih belum ia akui?
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Pembantuku
RomanceFollow akun penulis dulu yah sebelum baca... Helios diperkosa oleh Zeus di malam sebelum pernikahan Zeus digelar. Alih-alih menikah dengan kekasihnya, pria itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menikahi Helios. Setelah menikah, Zeus d...