Pagi ingin, rumah dihebohkan dengan teriakan menggelegar dari Jenan. Perihal sepatunya hilang sebelah. Si pelaku penyembunyian hanya terkikik sembari menikmati sarapannya.
"AWAS AJA LO KEN! GUE SUMPAHIN BAN MOTOR LO BOCOR DITENGAH JALAN!" ancam Jenan seraya menghentak-hentakkan kakinya menuju ke kamarnya.
Lelaki yang kerap disapa Kenan atau Ken itu bergidik ngeri, mengingat dulunya Jenan pernah menyumpahi dirinya seperti itu. Setelahnya benar terjadi. Buru-buru Kenan mengembalikan sepatu sebelah milik Jenan, kembarannya.
Kembar kok suka gelut? Ya, begitulah Jenan dan Kenan. "Gak gelut, gak kenyang", begitu motto hidup mereka berdua. Walaupun 99% mereka sukanya gelut, tapi 1% nya mereka saling mendukung satu sama lain. Tapi ya gitu, lebih menonjol suka gelut nya. Fyi, mereka berdua memiliki adik laki-laki. Perannya? Nontonin JenanKen pas gelut, namanya Satria. Sedikit info, Satria ini kadang emosi sama orang waktu manggil dia " sat", padahal mah itu nama dia sendiri. Nama lengkapnya Satria Zackyansyah. Mencari aman, Jenan dan Kenan memanggilnya dengan sebutan "zacky"
"Psst psst, zacky" panggil Kenan dengan suara berbisik.
Satria yang tengah membenarkan tali sepatunya langsung menoleh, "ada apa, mas?" tanya nya.
"Nanti mas berangkatnya bareng kamu ya?" pinta Kenan. Sedikit bingung, Satria hanya mengangguk sebagai jawaban. Kenan sedikit bersorak dalam hati, setidaknya ia tak akan kerepotan setelah disumpah oleh kembarannya. Kenan pun langsung berjalan menuju rak sepatu.
Ia tak menyadari bahwa Jenan mendengar pembicaraannya dengan Satria. Jenan kemudian menghampiri Satria yang tengah asik melihat ponselnya.
"Dek, tadi mas ken minta nebeng kamu ya?" tanya Jenan dengan suara pelan. Satria menganggukkan kepalanya.
"Kalo gitu, mas nebeng kamu juga ya? Bensin motor mas abis, tadi baru mas cek. Kelupaan soalnya." pinta Jenan yang langsung di iyakan oleh Satria. Jenan tersenyum senang, seolah-olah ia sedang berkata "kena lo Ken."
Saat memasuki mobil milik Satria, Kenan dikejutkan dengan kehadiran Jenan yang sudah duduk manis di jok belakang. Tau Jenan ikut nebeng, mood Kenan buruk seketika. Ia langsung masuk ke mobil dan duduk diam, tak mengeluarkan suara. Melihat hal itu, Jenan bersorak dalam hatinya.
"Yes, gue berhasil bikin Ken gondok pagi-pagi" batinnya sambil tersenyum senang.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Sampai disekolah, Kenan langsung bergegas menuju kelas. Meninggalkan Jenan yang tengah menertawai dirinya. Kenan duduk di bangkunya lalu ia menelusupkan wajahnya dengan tangan sebagai tumpuan di meja.
"Pagi pagi udah badmood aja, kenapa lo?" tanya sang sekretaris kelas, Kanaya atau kerap disapa Naya.
"Kayak lo gak kenal Kenan aja, nay" sahut Mahesa.
Setelahnya, Jenan masuk ke kelas dalam keadaan ngos-ngosan. Ia langsung mendaratkan bokongnya di bangku sebelah Kenan. Kenan? Dia mah bodoamat, lagi gondok sama Jenan juga.
"Kenan." panggil Jenan dengan nada yang lembut.
"Gausah manggil manggil, kitag ak kenal." jawab Kenan ketus, masih tak berkutik dari posisinya.
Jenan terkekeh, "maaf atuh dek, tadi mah niatnya gamau nebeng. Tapi pas dicek ternyata bensinnya abis." jelasnya. Kenan hanya berdehem. Terkadang, Kenan lebih seperti adiknya Satria ketimbang berperan sebagai kakak.
Bel pertama sudah berbunyi, guru yang akan mengajar ternyata tidak dapat hadir. Jadi mereka hanya diberi tugas kemudian ketua kelas yang bertanggungjawab mengkoordinir anggota kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JenanKen
Teen FictionSeperti motto hidup mereka berdua, "gak gelut, gak kenyang"