#Michaeng
Mina mungkin saja bisa mengendalikan diri saat bertatap muka secara langsung di sebuah kafe VIP bersama Chaeyoung. Berbeda dengan Mina, Chaeyoung bahkan menahan nervous ketika tangannya tak sengaja bersentuhan dengan tangan Mina saat wanita itu mengambil alih pulpen di tangannya.
"Nggak gitu Chaeyoung. Pertama,kamu hitung dulu yang ini. Nanti hasilnya kamu bagi lagi dengan hasil sebelumnya.." jelas Mina yang masih fokus mengajari Chaeyoung bagaimana memecahkan soal Ekonomi yang cukup membuat pusing tujuh keliling.
Ujian penaikan kelas sebentar lagi akan dimulai dan semua siswa tengah mempersiapkan diri. Seperti Chaeyoung yang tiba-tiba saja mendapat Jackpot karena Mina bersedia membantunya untuk belajar.
Wanita itu sangat cerdas dan pandai dalam bidang apapun.
Sudah cantik,sabar, penyayang,pinter lagi! Paket lengkap pokoknya!
"Oh,gitu. Saya coba lagi deh ngitungnya!" walaupun sebenarnya otaknya mumet, Chaeyoung memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja. Jangan sampe Mina nyadar gimana gobloknya Chaeyoung selama ini.
Malu-maluin!
Mina tersenyum tipis melihat antusiasme Chaeyoung yang mau diajak untuk merubah diri. Bukan jadi Ultraman ya,tapi kebiasaan belajar.
Setahu Mina, Chaeyoung dan rekan-rekannya yang lain sangat malas dan bahkan hampir setiap hari membolos mata pelajaran yang berbau hitung-hitungan. Tapi kalo masalah duit Chaeyoung sih jagonya.
Salah satu alasan kenapa Mina mau-mau saja membantu otak Chaeyoung yang dangkal untuk bisa berkembang adalah karena ia masih merasa bersalah akibat kejadian tempo hari.
Udah makan ngutang di kantin, tidur pun nggak tau dimana. Kasian si Chaeyoung udah kayak gembel yang nggak punya tempat tinggal.
Tapi bukan cuma itu sih. Mina juga mau Chaeyoung jadi anak pinter. Biar nanti pas punya anak semuanya pinter-pinter kayak papah sama mamahnya. Eh?
Mina menggeleng kepala.
"Kamu kalo capek istirahat aja. Nggak usah dipaksa.."
Chaeyoung yang mendengar itu lantas menyandarkan tubuhnya di sandaran. Meluruskan otot-otot pemuda jompo yang tegang seperti 'itu'. Iya itunya Chaeyoung.
Lehernya!
Mungkin karna kebanyakan nunduk jadinya leher bagian belakang agak negang + sakit.
"Kenapa ya otak saya susah konek kalo masalah itung-itungan? Padahal saya jago loh ngitung duit.."
Mina tersenyum sambil menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Chaeyoung yang rada absurd.
"Karna kamu belum biasa. Saya yakin, cepat atau lambat kalo kamu rajin belajar pasti bisa jawab soal-soal hitungan. Saya bisa bantu kamu.." begitu katanya.
Sejenak Chaeyoung berpikir. Ada enaknya tapi ada juga yang nggak enak.
Enak karna tiap hari bisa ketemu sama crush, nggak enaknya Chaeyoung nggak suka belajar ngitung.
"Hmmm...saya sih mau aja belajar. Cuman saya mageran!" kekeh Chaeyoung.
"Kapan pun kamu siap. Pelan-pelan aja nggak usah dipaksa. Yang penting kamu mau aja dulu.."
"Kalo belajarnya sama ibu sih saya mau.."
"Kalo gitu nanti saya yang akan atur jadwal buat kamu. Nggak mesti tiap hari kok. Saya tau kamu juga pasti akan jenuh.."
Chaeyoung mengembangkan senyumnya. Mina cukup peka dengan situasinya saat ini. Begitu pula dengan otaknya yang tumben-tumbenan dapat ide brilian yang akan menguntungkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Wife | 2yeon
Fiksi PenggemarNayeon harus menerima fakta bahwa sekarang ia telah menjadi istri dari seorang berandalan sekolah yang juga menjadi anak walinya sendiri di kelas. Jeongyeon Raka Birawa. Bocah ingusan yang selalu membuat istri sekaligus gurunya naik darah akibat kel...