Octagon 3 - 143 : Kejujuran yang Diminta

327 34 35
                                    

Seonghwa tak mengerti.

Ini adalah pagi hari, tanggal 20 Mei. Pagi hari yang cerah seperti biasanya, karena mereka sudah resmi memasuki musim panas. Pagi hari di mana Seonghwa terbangun dari tidurnya, mendapati bahwa Hongjoong mengecup wajahnya berulang kali, di segala bagiannya.

Demi Tuhan, Seonghwa tak mengerti.

Sejak kepulangannya dari pergi untuk tiga hari, Hongjoong seperti ini. Begitu lembut padanya. Sempat Seonghwa menanyakan pun, Hongjoong menjawab untuk membayar yang dilakukannya secara kasar saat mabuk lalu.

Itu sudah... dua minggu lalu...?

Seonghwa sangat tak paham namun tak punya nyali untuk menanyakan lebih lanjut. Seonghwa ingin lebih menurut saja, Seonghwa tak mau menuntut. Sama sekali.

Saat itu, Hongjoong mengajaknya untuk berdiri, dan berbisik padanya untuk mandi bersama.

Oke, tunggu sebentar.

Hongjoong bilang jangan minta apapun, kontak seksual tepatnya, saat kedua orang tuanya masih berada di sini. Ya, walau memang kedua orang tuanya tak ada di sini sekarang, karena tengah pergi lagi sejak kemarin, untuk kembali esok jika sesuai rencana. Namun... bukankah ini masih termasuk?

Ah... Seonghwa lupa.

Mandi bersama bukan artinya melakukan seks, bukan?

Malu sekali.

Otak Seonghwa penuh dengan seks setiap bersama Hongjoong.

Seonghwa menjadi... takut sekali.

Jadi saat itu Seonghwa hanya mengikuti, ke mana Hongjoong menuntunnya. Di mana Hongjoong tak membawanya ke kamar mandi biasa, namun justru ke arah bungalow yang waktu itu dihuninya saat sedang sakit.

Seonghwa hanya berjalan saja, sampai tak sengaja menoleh ke belakang di pagi teramat pagi tersebut, dan melihat Yeosang keluar dari salah satu hunian, di bungalow terapung, yang bukan dihuni kesepuluh dari mereka.

Sebentar... mengapa Yeosang muncul dari sana? Semalam Yeosang tidur di sanakah? Tapi mengapa...?

Tak sempat memikirkannya, Hongjoong telah sampai membawa Seonghwa ke dalam bungalow di dekat bangunan utama tersebut. Hongjoong memastikan pintu tertutup, lalu mereka menuju kamar mandi, yang tak berada di dalam kamar.

Keduanya masuk ke dalam.

Lampu dinyalakan.

Seonghwa tak ingin merusak—sungguh, Seonghwa tak ingin merusak keadaan. Sehingga Seonghwa diam saja, melihat Hongjoong mengisi bathtub dengan air hangat, memastikannya cukup hangat, sampai terisi. Lalu Hongjoong teralih pada Seonghwa dan melucuti pakaiannya satu per satu, secara lembut dan berhati-hati. Bahkan memberikannya beberapa kali kecupan di bahu, atau lengan.

Rasanya... ada kata ingin keluar.

Seonghwa menahannya sekuat tenaga.

Kebetulan Hongjoong teralih dari hadapannya, untuk mengecek suhu air.

Di sana, Seonghwa memberanikan untuk menyentuh kaus Hongjoong, dalam keadaannya yang sudah telanjang.

Hongjoong langsung meluruskan tubuh, dan tak disangka, mengangkat kedua lengannya.

Sebuah izin, bagi Seonghwa untuk melepas kaus Hongjoong ke atas di sana. Tanpa mengatakan apapun, Seonghwa membuka tali pengikat di sweatpants yang Hongjoong kenakan, lalu membuatnya turun, dan Hongjoong sendiri membantu untuk melepas celananya.

Hongjoong mengenakan dalaman.

Tak biasanya.

Semalam itu... Hongjoong berganti pakaian, dari basah menuju kering, bukan? Mengapa ia... ah, sudahlah. Bukan hal penting juga.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang