Bab 8 (b)

817 90 8
                                    

A/N : Cerita ini masih berlanjut di Wattpad. Untuk versi Ebook telah tersedia di Google Play, cari judul : Perfect Chemistry/ Tilly D. Pemesanan versi PDF Perfect Chemistry WA : 082124089124

Versi Karya Karsa per bab Perfect Chemistry cari : @iamtillyd

Judul baru yang juga tersedia di Google Play :
1. When We Kiss
2. Under His Control

***

Kedatangan Rafael kembali ke Istana Kerajaan Madrid berhasil membuat kening para pelayan mengernyit bingung. Pasalnya, pria itu pergi secara mendadak dari rumah kaca dan dianggap memiliki kepentingan mendesak sehingga harus melakukan penerbangan.

Namun, melihat langkah kakinya yang tergesa, pelayan yakin bahwa prioritas Sang Pangeran kali ini telah berubah. Kerutan bingung wajah pelayan yang berjaga di depan istana menular pada pengawal yang berdiri di depan pintu kamar Blair. Karena Rafael de Milagro y Ruiz, Pangeran bungsu dari Kerajaan Spanyol itu terlihat sangat panik saat mendekat.

"Apa Blair ada di dalam? Bagaimana keadaannya?" tanya Rafael cemas.

"Your Highness," sapa mereka dengan sopan.

"Dokter sudah memeriksanya dan dia baik-baik saja, bukan?"

Keempat pengawal itu hanya menunduk hormat. Saat Rafael berderap menuju pintu, tidak ada satupun di antara mereka yang memberikan ruang bagi Rafael. Mereka semakin merapatkan penjagaan, membuat Rafael melangkah mundur dengan tatapan tidak senang.

"Ada apa ini? Kenapa kalian menutupi jalanku?" tanya Rafael heran.

Tidak ada yang menjawab, Rafael sekali lagi berusaha untuk mendekat, tapi dua di antara pengawal tersebut menghadangnya.

"Apa kalian mabuk?!" tanya Rafael lagi dengan tajam. "Minggir!" perintahnya, tapi masih tidak ada yang menggubris permintaan itu.

"Sebagai Pangeran di Kerajaan ini, aku memerintahkan kalian untuk membuka jalan untukku—" Rafael menggeram kesal, "—apa kalian tuli? Apa ucapanku kurang jelas?!"

Ketika Rafael terus berusaha masuk dengan perintah yang masih terdengar tenang, Dante yang tiba-tiba muncul dari arah lorong kanan istana mendapatkan perlakuan yang sama. Dante tidak diberikan akses untuk melangkah masuk, kedua pengawal yang berjaga menghalangi langkahnya.

"Ada apa denganmu?"

Dante mengusap pundaknya yang tersentuh oleh salah pengawal tersebut dengan jijik—karena mereka melarangnya untuk mendekat. Kedua mata Dante menelusuri kedua pengawal di hadapannya sedingin es, tapi tidak menutupi kilat menghina dan meremehkan yang ia tunjukkan.

"Apa kau tidak sadar bahwa tangan kotormu tidak diizinkan untuk menyentuhku meskipun hanya satu jengkal?"

"Maafkan saya, Your Highness."

"Kau pasti sangat menginginkan kehidupan yang hancur, bukan?" Dante terkekeh sinis. Tatapan pria itu dilingkupi emosi, "menjauh dari hadapanku sebelum aku memberikan keputusan yang akan membuatmu menyesal."

Meskipun mereka tahu bahwa Pangeran Dante adalah Pangeran sulung Kerajaan Spanyol yang tidak memiliki belas kasih, tapi tidak satupun di antara keduanya yang berniat untuk menyerah. Mereka tetap dengan pendirian menutupi jalan untuk Dante.

Perfect Chemistry (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang