Awal Mula

30 6 0
                                    

          Setiap tahunnya Kerajaan Rover mengelar pesta yang dikhususkan bagi mereka yang lajang. Lebih tepatnya bagi mereka yang sudah memasuki fase pencarian jodoh.

         Acara ini bertujuan untuk menjaga garis keturunan tidak melebar. Tetap pada jalannya, begitu yang di ucapkan sang Raja.
        
          Sebelumnya, mari kita berkenalan dengan anggota kerajaan.

          Raja Edmund memiliki 3 orang anak, Pertama Prince Frederick, Kedua Prince Hamilton, dan terakhir Princess Sophia.

          Prince Frederick memiliki 2 anak. Prince Kendrick dan Prince Matteo. Keduanya terpaut usia 5 tahun.

           Prince Hamilton memiliki seorang putri dan putra. Princess Olivia dan Prince Nathaniel. Princess Olivia 2 tahun lebih muda dari Prince Kendrick. Sementara Prince Nathaniel seumuran dengan Prince Matteo.

            Princess Sophia yang menikah dengan seorang pengusaha berlian, memutuskan tidak memberikan gelar Princess kepada putrinya, tetapi tetap bekerja untuk kerajaan. Mereka bernama Infanta Victoria dan Infanta Vallerie.

           Garis suksesi di turunkan pada anak pertama,tetapi lebih diutamakan laki laki. Semakin banyak anak maka semakin jauh harapan untuk menjadi Raja  atau Ratu.

           Mereka diberi tempat tinggal yang berbeda. Prince Frederick bertempat tinggal di
Buckingham Palace. Prince Hamilton menempati Sandringham Palace. Sementara Princess Sophia membangun rumah di dekat Balmoral Castle, tempat tinggal Raja.

             Pesta malam ini memiliki tema elegan classic dengan dekarasi white gold di semua sisi. Prince/Princess, Lord/Lady,Viscount/Viscountess dan beberapa tamu kehormatan memakai baju berwarna pastel.

            Iringan musik klasik mengema di ruangan ini. Tamu undangan membentuk kelompok mereka sendiri-sendiri. Berbaur dengan semua orang tidak membedakan pangkat.

           Sementara di pojok ruangan 3 orang laki laki sedang asik menyesap whiskey dengan elegan. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka meskipun keberadaan mereka di ujung.

"Gimana ken, sudah ketemu?" Tanya Charlie.

"Belum." Jawab Kendrick.

"Dari 100 perempuan yang keluargamu undang, belum ada yang menarik di matamu?" Tambah Sean.

"Ada banyak mata yang mengawasi, Aku tidak ingin salah memilih." Kendrick.

"Yayaya, aku dan Sean dansa dulu, sepertinya akan dimulai dan kita tidak ingin keduluan yang lain." Charlie sembari meletakan gelas whiskey ke meja di depannya.

        Ditempat yang jauh dari tempat 3 laki laki tadi, 2 orang perempuan yang mengenakan dress dari christian dior yang berwarna cream dan merah menyala, itu sedang memakan macaroon yang disajikan.

"Kath, kamu ngga boleh jauh - jauh dariku. Aku sudah diberi amanah oleh kakakmu yang galak itu." Beatrice mewanti wanti.

"Iya Beat, kamu sudah bilang kata kata puluhan kali, lagipula aku punya sosial butterfly seperti kamu." Jelas Kathrine.

"Benar, sampai sampai hanya aku yang mau temenan sama kamu." Kesal Beatrice.

"Gimana Prince Matteo tahu kalau kamu suka sama dia, sedangkan kamu ngga pernah keluar rumah." Keluh Beatrice.

"Dibuku yang aku baca, jodoh itu sudah di atur Tuhan. Kita tinggal berdoa biar cepat ketemu jodoh." Kathrine.

"Kath, ngga semua yang dibilang buku itu bener.
Terkadang kita juga.. "

"Permisi Lady, bisakah kita dansa bersama?" Tanya laki laki tersebut.

"Maafkan aku tapi aku tidak bisa meninggalkan temanku sendirian." Beatrice

MAHKOTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang