Part 16 (Kesya)

31 6 0
                                    

#Istri_Wibu_Ustadz_Abimanyu
#Part 16

🌺 Happy Reading 🌺

⚠️ Plagiat dilarang mendekat ☠️

Bulan bersinar begitu terang, terdengar suara jangkrik beserta suara tarhim dan suara hembusan angin subuh di pegunungan yang membuat suasana semakin dingin.

Pelan Abimanyu membuka matanya, objek yang pertama ia lihat adalah istri kecilnya yang tengah memeluknya begitu erat.
Senyum manis langsung terukir di bib1rnya.

"Dek, waktunya pulang, bentar lagi adzan subuh," ucapnya sambil mengelus lembut pipi istrinya yang tengah tertidur pulas.

"Hmmm," sahut Ami menghempas tangan suaminya, lalu berbalik membelakangi suaminya setelah itu kembali tertidur.

"Dek, udah mau adzan loh," panggilnya lagi.

"Hmmm." Lagi-lagi Ami menjawab dengan deheman saja.

Abimanyu membuka ponselnya yang menunjukkan pukul empat lewat empat tujuh. Abimanyu berpikir sesaat, ia lalu membuka jendela tenda yang sejajar dengan wajah Istrinya.

"Dek, kalau nggak bangun kakak civm nih," ancam Abimanyu namun tak digubris oleh Ami.

"Cantik," gumam Abimanyu saat ia melihat wajah istrinya di bawah sinar bulan.

Ia lalu kembali berbaring di samping istrinya, memeluknya setelah itu perlahan ia mengecup pipinya yang membuat Ami langsung membulatkan matanya.

"Kakak!" kesalnya menatap Abimanyu.

"Hehehh kan udah kakak bilang, kamu sih, bandel," ucap Abimanyu sambil mencolek hidung mancung istrinya.

"Aghk iya-iya nih, Ami bangun," gerutunya terbangun.

Mereka berdua akhirnya pergi dari sana, dengan bermodal senter, Ami dan Abimanyu terus berjalan sambil bergandengan tangan.

Disepanjang jalan Ami terus saja memikirkan cerita Abimanyu yang semalam,tapi ia juga enggan untuk bertanya. Namun, pikirannya terus saja tertuju padanya, alhasil ia memberanikan diri untuk membuka suara.

"Kak, semalam kakak bilang kalau dulu kakak punya empat mantan," ucap Ami pelan.

Abimanyu menoleh. "Emangnya kenapa Hmm?"

"Kira-kira kalau Ami minta izin, kakak mau izinin nggak?" tanya serius.

"Mau minta izin apa dulu," balas Abimanyu tanpa curiga.

"Pokoknya kakak putusin dulu, mau izinin atau nggak?" Kekeh Ami.

Abimanyu berpikir sesaat, jika ia menolak maka istrinya akan marah, tapi jika ia mengizinkannya, ia juga takut jika permintaan istrinya aneh-aneh.

"Hmmm kalau itu hal yang baik kakak izin," jawabnya setelah berpikir panjang.

"Kalau dibilang baik hmm sepertinya tidak, tapi untuk keadilan, yah bisa dikatakan jika kakak izinin maka semuanya akan adil."

Abimanyu menaikkan sebelah alisnya. "Maksudnya?"

Ami melepaskan tangannya. "Izinin dulu baru Ami kasih tau."

"Hmmm iya deh iya."

"Izinin Ami punya pacar," pinta Ami sambil tersenyum kecrut.

Abimanyu langsung membulatkan matanya, lalu melirik kearah Ami. "Apa?" tanya Abimanyu memastikan.

"Ami pengen punya pacar," ulangnya.

'Tenang, mungkin Ami ingin mengajak ku berpacaran,' batin Abimanyu tersenyum manis.

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang