BAB 1

533 50 1
                                    

Kamu membuka matamu.
Kamu keheranan karena bangun di tempat yang asing.
Tetapi yang membuatmu heran dan bingung adalah banyak sekali anak seumuran mu di tempat itu.

Ekspresi anak anak itu terlihat sedih dan panik.
Kamu bertanya pada salah satu anak.
Anak itu menjawab dengan nada sesegukan.

"Mereka monster! mereka membawa kita kemari hanya demi darah kami! itu kejam!" Ucap anak itu sambil mengusap air mata nya.

Kamu hanya diam dan berusaha meregangkan tubuhmu yang terasa sakit.
Kamu melihat ada sekelompok anak yang membuat mu sedikit salfok.
Yang membuat mu salfok hanya dua anak dari sekelompok anak itu.
Satu berambut pirang dan satu lagi berambut hitam.

Kamu pun mencoba mengabaikan mereka tetapi ada beberapa orang yang masuk di ruangan itu.
Namun aneh nya anak anak di ruangan itu berteriak ketakutan.
Ya mereka adalah vampir.

Vampir itu memanggilmu dan menggeretmu ke ruangan lain.
Kamu gemetar ketakutan.
Kamu bertanya berkali-kali ingin dibawa kemana.
Tetapi setiap kali kamu bertanya vampir itu mencengkram tangan mu lebih kuat.

Kamu merengek kesakitan namun diabaikan oleh vampir itu.
Saat sampai diruangan yang dituju banyak sekali peralatan medis? (apasi itu namanya yg buat ambil darah di owari no seraph?)

Kamu menatap di setiap sudut ruangan itu.
Sesekali kamu juga menatap vampir itu dan bertanya apa yang akan mereka lakukan.

Akhirnya kamu pun dipaksa untuk tidur di ranjang yang sama persis dengan ranjang rumah sakit itu.
Darah mu diambil tapi tidak terlalu banyak.
Kamu merengek kesakitan namun ditahan oleh vampir itu.

Kamu membulatkan matamu ketika mendengar suara yang tak asing di telingamu.
ya Ferid kembali melihatmu.

"Astaga siapa ya manusia kecil yang suka memberontak ini? baru satu hari sudah cukup merepotkan... ingin dibunuh secepatnya kamu?" Ucap Ferid yang menakutimu.

Entah kamu yang terlalu pemberani atau menyimpan dendam... Kamu yang mendengar ucapan Ferid langsung menatap Ferid dengan tatapan penuh kebencian.
Ferid terkekeh pelan melihat tatapan mu itu.

"Boleh juga... mungkin aku harus mencoba darahmu... siapa tau darahmu semanis milik mikaela." Ucap Ferid yang sekali lagi membuatmu kebingungan.
"Siapa mikaela?" Tanya mu dengan nada pelan.

Ferid menyeringai dan memberikan semacam obat penambah darah.
"Kau akan tau nanti."
Ucapan Ferid yang setengah-setengah membuatmu kesal.

Kamu pun mengambil obat penambah darah itu dan pergi tanpa meninggalkan beberapa kata.

Ferid hanya melihat mu dari kejauhan sambil menyilangkan tangannya di dada.

Saat kamu keluar kamu melihat dua anak itu lagi.
Ya si bocah dengan rambut pirang dan bocah berambut hitam.
Kamu mengabaikan mereka dan pergi begitu saja.

Kamu sedikit terkejut ketika salah satu bocah memanggil mu.
Meskipun nggak manggil pakai nama sudah jelas bahwa bocah itu memanggilmu.
Yap bocah yang memanggilmu adalah si bocah pirang.

Kamu menatap sinis pada bocah itu tetapi aku tetap mendekati kedua nya.

"Ya? apa yang kalian inginkan?" Ucap mu pada kedua bocah itu.
"Tidak... aku dari tadi melihatmu sendirian... terlebih lagi kamu pingsan... saat kamu dibawa kamu terlihat gemetar jadi kami khawatir." Ucap bocah berambut pirang.

Kamu tidak yakin dengan perkataannya jadi kamu melihat wajah dari bocah berambut hitam yang sedari tadi diam.
Ya benar... wajahnya sama sekali tak peduli bahkan terlihat sekali kalau anak itu muak dengan temannya yang sok tau itu.

Kamu pun mengerti apa yang dipikirkan bocah berambut hitam itu.
Sebelum kamu pergi bocah dengan rambut pirang menghentikan mu dan mengajakmu berkenalan.

"Aku Mikaela Hyakuya! salam kenal... apa kita bisa berteman? ah yang berambut hitam itu Yuichiro Hyakuya dia sedikit tidak enak badan jadi dia diam saja dan cemberut seperti itu." Ucap Mikaela si bocah pirang.

Jauh di dalam lubuk hatimu mengatakan bahwa temannya Mikaela tidak... saudara Mikaela sangat tidak ingin berkenalan denganmu.

"Iya salam kenal... aku Hiiragi [name] semoga kita bisa menjadi teman baik." Kamu hanya bisa tersenyum pada mereka berdua dan pergi begitu saja.

Mikaela hanya bisa melambaikan tangan padamu.
Yuichiro hanya melihat mu dengan tatapan tidak peduli.

****

Kamu sudah pergi jauh dari kedua anak Hyakuya itu.
Kamu berkeliling-keliling di dunia vampir itu tanpa arah.
Bahkan kamu sendiri lupa menanyakan tempat tinggalmu pada vampir bangsawan itu.

Kamu melihat ada anak yang bermain main disana.
Kamu berpikir betapa enaknya mereka yang tidak panik akan hal ini.
Kamu pergi menjauh lagi.

Beberapa jam kamu melakukannya kamu terus menjauhi anak anak yang disana.
Memang kamu tidak peduli dengan mereka semua.
Yang kamu pikirkan saat ini hanyalah lari dan Mahiru.

"Mahiru nee-san baik baik saja ga ya?" Gumam mu.

Namun ada satu omongan yang membuatmu terkejut dan membuyarkan gumam mu.

"Siapa itu Mahiru? nee-san? apa dia kakakmu?" Ucap Ferid yang tidak tau muncul darimana.

Kamu melompat kaget dan berusaha mengalihkan topik.
Sejujurnya Ferid cukup mengerikan di mata mu.

"Kamu terkejut? astaga... santai lah. Aku tidak menyakitimu... Kenapa kamu kayak gitu? oiya aku kemari karena ingin membicarakan beberapa hal." Ferid pun tersenyum ramah padamu.

Kamu bergidik ngeri dan hanya mengiyakan perkataan Ferid.

"Membicarakan apa? dan kenapa harus aku? kenapa tidak anak lain?" Ucap mu.
"Begini... sebenarnya ga banyak sih... tapi dengarkanlah karena ini penting." -Ferid
"Baiklah apapun itu terserah."

"Hiiragi [name]... kamu sebenarnya sangat membenci untuk tinggal disini kan?" Ucapan Ferid selalu saja membuat mu terkejut.
Kamu berkeringat dingin dan gemetaran bingung harus menjawab apa.

"A-apa? kenapa harus benci? bukankah ini takdir?" Ucap mu dengan nada patah patah.
Kamu menggenggam erat tanganmu hingga tak gemetaran lagi.

Ferid hanya terkekeh akan tingkah laku mu yang lucu.
"Ya ya ya apapun itu tapi dari ekspresi mu sangat terlihat kamu membenci tempat ini."

Rasanya kamu ingin menangis jika berada di dekat si Ferid ini.
Tetapi sebelum kamu menangis tangan Ferid menggosok pipimu dengan lembut.

"Darahmu enak... jadi lah peliharaan untuk Krul dan jangan pernah untuk kabur!" Nada Ferid begitu tegas hingga membuat dadamu sedikit sesak.

Kamu tidak tau harus apa dan hanya terus gemetaran.
Ya kamu takut dengan vampir kamu selalu takut akan apapun.
Kamu hanya bisa menatap Ferid dengan wajah prustasi.

Ferid yang melihat wajahmu pun mendekat dan berbisik padamu.
"Jika kamu menolak maka kamu...."


































okelah gt aja babay :3
Klo kurang bagus minta mmff banget
jangan lupa komen (Klo mw aja)

Slave [Mikaela hyakuya x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang