Ahhh gak bisa tidur gegara hidung mampet, kek pas udah mau tidur ehhhh malah kebangun gara-gara tiba-tiba berasa hilang oksigen wkwkwkwk
Jadilah aku yang baik ini memutuskan buat up lagi wkwkwkwk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mata Yoongi terpejam kuat mencoba merasakan hawa kehidupan nya yang terakhir, sebelum dia benar benar pergi, sedikit ingatan tentang hubungan yang ia jalani dengan Jungkook mulai berputar di kepalanya, dari awal ia bertemu pria lugu itu sampai dimana dia memutuskan hubungan yang sudah lama ia jalin degan pria bermarga Jeon itu
Sedikit sedih mengingat keluarga Jeon yang tak menyukai nya karena mereka menganggap dirinya ini hanya mengincar harta mereka dengan berpacaran dengan Jungkook, tapi sungguh itu tidak menggoyahkan rasa ingin memiliki Yoongi, dia terus bertahan karena cinta sampai dimana dia tidak bisa berkutik lagi
"Pada akhirnya aku tetap pergi yaa... Entahlah ini di sebut anugrah atau karma, yang jelas tugas ku sudah____"
Yoongi merasakan ada yang menarik tangan nya, hingga matanya membuka dan melihat seseorang yang berusaha menariknya ke atas, Yoongi berusaha melepaskan tarikan itu namun sang penolong itu seperti lebih kuat, atau mungkin Yoongi yang melemah karena tubuh nya sudah tidak menerima asupan oksigen lagi
Setelah meronta-ronta beberapa detik, Yoongi mulai merasakan kepalanya pening, nafasnya tercekat dan beberapa kali tersedak air, dan akhirnya dirinya mulai kehilangan kesadaran
"Heiii apa kau baik baik saja" Suara itu terdengar jelas di telinga Yoongi namun Yoongi tidak bisa melihat siapa yang sedang berteriak itu
"Heiii kau!! Apa kau bisa mendengarku? " Suara panik di iringi tepukan pada pipi Yoongi
"Heii bangunlah!! Jangan mati sekarang!! Apa kau dengar aku!! " Pekikan terdengar menyakiti indra pendengar Yoongi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sementara di tempat lain Jimin menatap pria yang baru saja meneriakan namanya dan langsung membawanya pergi tanpa persetujuan nya, mendorong kursi rodanya kencang, hingga Jungkook yang melihat keadaan itu juga berlari menyusul penculik Jimin
Ya tuhan, demi apapun jika Jimin sampai hilang karena kesalahan nya maka Jungkook bisa melihat papan gantung berada di lehernya saat ini, terbayang wajah orang tua Jimin yang siap membunuhnya tanpa ampun karena ke lalaian nya menjaga Jimin
Hingga kursi roda itu berhenti pada taman dan masih di area rumah sakit tersebut, pria yang mendorong Jimin duduk bersimpuh sembarang di atas rerumputan sambil memegangi kaki Jimin
"Mau kau bawa kemana dia? " Ucap Jungkook dengan nafas tersengal
"Ahhh maafkan aku, aku hanya ingin berbicara empat mata dengan Jimin" Sahut pria itu yang tak kalah ngos-ngosan
"Tidak___"
"Aku mengenal nya Kook, kau bisa pergi" Potong Jimin
Jungkook hanya menatap Jimin dan pria itu bergantian, dia sedikit enggan meninggalkan Jimin bersama makhluk asing itu, tentu saja, dia tidak mau Jimin kenapa-napa dan berujung dia akan di kebiri oleh orang tua Jimin
"Tinggalkan kami, beri kami waktu" Ucap Jimin lagi
Jungkook menghela nafas lalu mengangguk kecil
"Baiklah kalau obrolan kalian sedikit penting, tapi jika terjadi sesuatu segera hubungi aku" Jungkook memberikan ponsel pada Jimin
![](https://img.wattpad.com/cover/332742860-288-k526432.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANT || KM || END
RomanceMenjadi korban pelecehan seksual tidak akan pernah mudah, cerita yang di alami pasti tidak akan kunjung berhenti, bahkan orang terdekat pun tidak akan mengerti rasa sakit yang dirasakan oleh korban, sekuat apapun mencoba korban pasti akan mengalami...