Stray Kids Oneshoot

Don't play with me (Minsung)

Play: in the name of love (Martin Garrix Ft. Bebe Rexha)
.

.

.

Han jisung pemuda berparas manis itu memandang gedung pencakar langit dihadapannya dengan takjub.

Ia tak bisa berhenti tersenyum karena, hari ini adalah hari pertamanya bekerja di salah satu perusahaan terkenal di kota.

Beberapa karyawan berkumpul dan berbaris rapi di depan pintu masuk guna menyambut kedatangan CEO tampan yang digadang-gadang memiliki rupa menawan, hingga tak jarang banyak wanita yang menggodanya.

Jisung ikut berdiri di sana, sungguh ia amat penasaran pada wajah bosnya yang terkenal begitu tampan bak dewa yunani.

Dan tak lama kemudian sebuah mobil BMW hitam berhenti di depan kumpulan karyawan itu, seorang pemuda keluar saat sang supir membukakan pintu mobil untuknya.

Lee minho, CEO muda dan juga tampan itu membenarkan jas yang ia kenakan, kemudian mulai berjalan seraya tersenyum lebar pada beberapa karyawannya.

Akhirnya ia kembali ke negara asalnya setelah hampir satu bulan berada di Amerika karena pekerjaannya.

Namun ada satu yang menarik perhatiannya, seorang pemuda manis yang berdiri di samping pada barisan belakang yang terus tersenyum padanya.

Siapa dia? Minho tak pernah melihatnya wajah pemuda itu begitu menggemaskan di matanya.

Minho mengernyit bingung saat pemuda itu menatapnya lekat sesaat sebelum tersenyum sopan padanya.

Tak mau membuang-buang waktu, Minho pun bergegas menuju ke ruangannya.
.

.

.

"Han ayo kita ke kantin" ucap seorang pemuda yang berdiri di belakang Jisung.

"Ah sekarang sudah waktunya istirahat?"

Pemuda itu mengangguk. "Kalau begitu kau duluan saja Hyunjin, masih ada pekerjaan yang harus aku lakukan." jawab Jisung pada Hyunjin, temannya.

Mereka baru bertemu tadi pagi, Hyunjin pemuda tampan itu ditunjuk untuk menemani anak baru sepertinya, mulai dari cara bekerja dan semua fasilitas yang ada di perusahaan ini ia perlihatkan padanya.

"Ah baiklah, oh ya jangan lupa berikan berkas itu pada tuan Lee nanti."

Jisung tertegun, jujur ia sedikit berat hati untuk bertemu dengan Lee Minho yang merupakan atasannya.

Aiss sial! umpat Jisung dalam hati.
.

.

.

Tok

Tok

Tok

Jisung mengetuk pintu ruangan Minho pelan, berkas ditangannya sedikit membuatnya kesulitan.

"Masuk."

Itu suara Minho, dengan cepat Jisung membuka pintu tersebut lalu masuk ke dalam.

Tampak Minho yang tengah berkutat dengan laptop dihadapannya.

"Tuan ini berkas yang harus anda periksa hari ini." ucapnya, ia menaruh tumpukan berkas itu di atas meja Minho.