Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
── .✦ Suara bisikan tiba-tiba mengusik kesunyian ruanganmu. "[Name]." seseorang berbisik.
Kaget, kau menoleh dan melihat Dion berdiri di belakangmu. Wajahnya begitu dekat hingga kau bisa merasakan hembusan nafasnya.
"Ekh-Dion?" ujarmu terkejut, hampir tersedak.
"Aku butuh obat." kata Dion dengan suara mendesak, matanya gelisah.
"Obat yang kau pesan kemarin? tunggu sebentar." Kau cepat-cepat berlari ke laci untuk mengambil botol kecil berwarna ungu.
"Ini dia!" ujarmu, menyerahkan botol itu pada Dion.
Dengan cepat, Dion meraih botol tersebut dari tanganmu. "Terima kasih, aku harus segera pergi." ucapnya singkat, lalu bergegas meninggalkan ruangan dengan langkah tergesa-gesa.
Kau mengernyit, memperhatikan kepergiannya. "Kenapa semakin hari Dion semakin aneh ya?" gumammu, merasa penasaran dan sedikit khawatir.
Namun, pikiranmu segera beralih kembali ke pekerjaanmu. "Ah sudahlah, kembali lagi ke urusan meracik racun." batinmu, mulai fokus kembali pada ramuan di depanmu.
Kemampuanmu dalam meracik ramuan racun dan obat-obatan sangat berharga bagi keluarga Agriche, meskipun kau tidak terampil dalam pertarungan.
'Tidak akan bertahan hidup sampai sekarang tanpa kemampuan meracik ini.' pikirmu, sedikit bangga pada diri sendiri.
⊹⊹
"Apakah Nona sudah mendengar berita terbaru?" tanya Ciscillia, salah satu pelayanmu.
"Belum, ada apa?" tanyamu, penasaran.
"Tuan Lant berhasil menangkap putra pertama keluarga Pedelian, Nona!" jawab Ciscillia dengan semangat.
"Benarkah? kapan hal itu terjadi?" tanyamu, rasa ingin tahumu semakin besar.
"Tadi siang, Nona."
"Aku tidak tahu karena waktu itu aku sedang keluar dari mansion." ujarmu dengan nada sedikit menyesal.
"Kabar itu tidak menarik... aku sedang di luar mansion. Oh ya, apakah dia tampan?" tanyamu dengan nada menggoda.
"Sangat tampan, Nona." jawab salah seorang pelayan.
"Aku dengar dia menjadi peliharaan Nona Roxana." tambah pelayan lain.
"Sungguh? aku ingin bertemu dengan Roxana." gumammu dengan semangat yang tiba-tiba muncul.
