PLAK!
Ia menampar pipi taehyung keras tanpa kendali. Taehyun mengepal tangannya kuat2 sambil mengatur nafasnya, ia berusaha menahan sikap tempramentnya. Teringat kembali olehnya kejadian sekitar hampir 10 tahun yang lalu.
Flashback..
Saat kim yuri (eomma) tengah memgandung taehyung, ia sering mengalami drop hingga harus bedrest selama masa kehamilannya.
Taehyun sanagat khawatir akan keadaan istrinya yang pucat dan lemah, yuri berusaha meyakinkan sang suami bahwa ia dan janin yang ada didalam perutnya akan baik2 saja.
Yuri & Taeyun rela berjuang pulang pergi ke rumah sakit setiap minggu demi kesehatan yuri dan calon bayi mereka.
Hingga waktunya tiba..
Usia kandungan yuri sudah menginjak bulan kelahiran. Yuri hampir tak sadarkan diri saat dilarikan kerumah sakit, tubuhnya makin melemah.Dokter mulai memeriksa keadaan yuri, pembukaan sudah mulai memasuki tahap akhir. Yuri tak sadarkan diri hingga dokter memutuskan untuk melakukan sesar.
Ditengah2 persiapan yuri tersadar, keadaannya tak memungkinkan lagi, tensi darahnya cukup rendah, wajahnya pucat.
Dokter memastikan kembali kepada Taehyun. Mereka hanya bisa memilih 1 diantara mereka yang selamat. Ini bukan pertanyaan pertama yang mereka dengar, sejak awal para medis telah memperingatkan. Namun jawaban Yuri sejak awal sudah bulat yaitu menhelamatkan sang anak.
Berbeda dengan Taehyun, ia begitu resah dengan pilihan sang istri. Ia tak ingin kehilangan sang istri yang telah menemani dirinya dari masa terpuruknya saat remaja. Orangtuanya mengusirnya dari rumah hanya karena Taehyun tak naik kelas saat remaja, ia dihujani oleh hujatan teman2 sekolah & teman2 orangtuanya yang tersohor. Saat itu yang membantunya bangkit hanya yuri teman masa kecil taehyun dan taehan saudara kembarnya.
Keputusan sudah bulat. Operasi akan dilaksanakan. Sejak awal para dokter telah memperingatkan yuri & taehyun pasca kelahiran yoongi putra kedua mereka, bahwa sangat beresiko bagi sang ibu maupun janin jika mereka ingin memiliki anak lagi.
Semua telah terjadi yuri yang mempertahankan itu semua. beberapa menit sebelum operasi dimulai yuri berpesan kepada sang suami agar menjaga bayi mereka.. bayi itu tak bersalah.. merekalah yang membuatnya lahir ke dunia..
"Tolong jaga anak kita yeobo.. jadikan dia anak yang baik..tolong berjanji lah"
Operasi berjalan lebih lama karena harus dilakukan perlahan dan hati2.
Setelah dokter berusaha semaksimal mungkin,
Bayi mungil itu pun lahir sehat dan sempurna. Sang ibu masih belum sadarkan diri, keadaannya kritis.7 hari berlalu akhirnya yuri dan sang bayi bisa pulang kerumah..
yuri menamai bayi itu kim taehyung supaya anak laki2 itu bisa setegar dan sesukses sang ayah.
Pasca rawat inap kondisi yuri perlahan membaik. Taehyun bersyukur atas keajaiban ini.. keluarga itu bergitu harmonis dan penuh kasih sayang..
Rutinitas kerumah sakit untuk kontrol terus berjalan selama bertahun2 karena kondisi yuri yang sudah begitu lemah..
2 tahun terakhir adalah tahun2 yang kritis & tahun2 tersulit bagi keluarga kim. Perusahaan mereka diambang kebangkrutan, ditambah yuri yang harus menjalani pengobatan dengan biaya yang tidak sedikit.
Keadaannya makin kritis. Tepat dihari ulang tahun taehyung yang ke-7 yuri pergi untuk selama2nya.
Hari terpuruk dikeluarga kim. Mereka kehilangan sosok seorang ibu sang malaikat pelindung hidup mereka.
Flashback end...
Taehyung tersungkur dan merintih
"Appa.. kenapa? Kenapa appa selalu melakukan ini padaku? Apa sebenarnya kesalahanku?"
Taehyun terdiam, ia hanya mengepalkan tanganya erat2
Taehyung bangkit berdiri dan menarik kemeja bawah sang ayah
"Appa! Jawab!"
Taehyun terdiam
"Appa bilang aku pembunuh kan?! --" ujar tae masih sambil mengguncang2kan kemeja taehyun
"Siapa yang ku bunuh appa? Siapa!?"
Tak ada perlawanan dr taehyun dia tetap diam seribu bahasa
"Jawab appa.. " suara tae merintih dan air matanya tumpah membasahi pipi kemerahannya
"Sakit appa sakit.. hatiku sakit, tubuhku sakit.. tubuhku.. tubuhku tidak kuasa menhaannya lagi.."
Sesekali isakan tangisnya terdengar disela2 perkataannya
"Apa maumu appa.. kau mau pukul aku di bagian tubuh manalagi.."
Cengkraman taehyung terlepas dari kemeja sang ayah, tubuhnya gontai karena emosi sedih yang ia rasakan
"Kenapa kau tak bunuh daja aku--"
*bugh!
Tinju keras melayang di wajah taehyung yang mengakibatkan taehyung terpelanting ke sebelah kanan, dan tubuhnya menghantam sebuah meja kaca.
"Lancang sekali kau!"
Taehyun menarik baju putra bungsunya membuat si bungsu tertatih2 berdiri berlumuran darah karena pecahan kaca.
"Aku menjagamu karena itu permintaan terakhir eommamu! Jika bukan, aku sudah melakukannya krn kau lah yang membunuhnya!"
Taehyun melepas genggamannya, taehyung kembali tersungkur
"Eomma.." taehyung tak percaya dengan yang ayahnya katakan padanya. Hatinya tambah kacau malam itu
"Jaga ucapanmu. Seokjin dan yoongi juga tidak akan pernah mempercayaimu. Mereka membencimu, krn kau terlahir didunia ini eommamu tiada, ia rela menaruhkan nyawanya demi anak terkutuk sepertimu." Ucap taehyun sambil mengermatkan kedua rahangnya.
"Appa..." lirih tae pelan sambil memandang punggung sang ayah yang meninggalkannya.
.
.
.Pov Yoongi & Jin
"Hyung.. sudah berapa lama kita tak pulang kerumah?" Tanya yoongi sambil merapihkan setumpuk kertas-kertas dokumen.
Seokjin menghela nafas panjang
"Lama sekali,kurasa 4 bulan. apa kau ingin pulang?"Yoongi mengangguk pelan "aku khawatir"
"Tak usah terlalu difikirkan, masih banyak pekerjaan yg menunggu. Jika segera selesai mari kita ambil cuti"
"Hyung, apakah taehyung baik2 saja?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfair (Hiatus)
Fanfiction#brothership #depressed #brokenhome #family Semua terjadi setelah seseorang teristimewa dirumah pergi dan keluarga ini mulai hancur terutama Appa. Seokjin sebagai hyung tertua mengharapkan kembalinya kehangatan dalam rumah, berbeda dengan yoongi yan...